Kemarau 2023 di Sumedang, Petani Pertanian Padi Gembira Panen Saat Harga Tinggi dan Tanam Kembali

4 Oktober 2023, 08:46 WIB
Suasana menjelang panen padi di Situraja, Sumedang, Selasa, 3 Oktober 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kondisi kemarau 2023 terasa ekstrem pada banyak kabupaten/kota di Jawa Barat, sehingga banyak kekeringan. Namun di Kabupaten Sumedang, ada jalur kawasan pertanian padi yang tampak malah panen cukup bagus dan masih bisa menanam, karena pengairan tetap lancar.

 

 

Adalah jalur Kecamatan Situraja sampai Kecamatan Cisitu, Sumedang yang tampak banyak tanaman padi menjelang panen dalam kondisi subur. Bahkan, hamparan hijau tanaman padi terlihat luas, dimana sebagian tampak baru saja menanam dengan kondisi masih tergenang air.

Suasana kawasan pertanian padi di jalur Situraja, Sumedang, Selasa, 3 Oktiber 2023. Kodar Solihat/DeskJabar

Pantauan tim DeskJabar, Selasa, 3 Oktober 2023, tampak di jalur Situraja sampai Cisitu, ada beberapa jemuran gabah padi di tepian jalan, dimana petaninya menyebutkan, harga gabah kering pungut sedang sekitar Rp 7.600-7.700 per kilogram.

Tetapi tergantung jalur, ada yang petani yang sukses panen dengan produktivitas masih tinggi pada lahan yang airnya tetap bagus.  Namun ada petani mengaku panen hanya tinggal 25 persen karena terimbas kemarau.

Baca Juga: Asal Usul WTS di Timur Sumedang, Ternyata Asalnya dari Jalur Daerah Ini

Suasana kawasan

Pada jalur Kecamatan Situraja, ke arah Sumedang, tampak kawasan sawah yang menghijau, dengan aliran air di parit yang tetap besar. Sebagian tanaman padi sudah menguning menjelang panen, sedangkan lainnya masih hijau, serta ada yang baru saja tanam kembali.

Terlihat bahwa kawasan yang tetap bagus produksi padi di jalur Situraja Sumedang, karena memiliki kawasan hutan yang lestari dan terjaga. Selain air yang cukup besar untuk mengairi padi, tampak pada beberapa titik terlihat cukup jernih untuk ukuran di Indonesia.

 

 

Salah seorang petani yang sedang menjemur padi, Aan (45) mengatakan, walau di Indonesia sedang gonjang-ganjing ribut soal kerawanan cadangan beras karena efek kemarau panjang, dirinya belum terpengaruh karena produksi padi di sekitar tetap lancar.

“Dijual saja gabahnya, sebab saya sedang butuh uang. Harga gabah sedang Rp 7.600-7.700 per kg. Di sekitar sini penggilingan padi masih tetap memperoleh pasokan gabah yang lancar,” ujarnya.

Sementara pada lain tempat di Sumedang, seperti di kawasan Ujungjaya, dikabarkan banyak sawah yang mengalami kekeringan. Tampaknya, fenomena ini disebabkan perbedaan geografis, antara kawasan utara dan selatan Jawa Barat.

 Baca Juga: Warga Gusuran Waduk Jatigede Sumedang Banyak Sukses Jadi Petani Perkebunan Sawit

Produksi meningkat ?

Sementara itu, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menghadiri Panen Raya Kelompok Tani Mekarwangi Wilayah Kodam III/Siliwangi di Kampung Bojong Jambu, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada September 2023 lalu.

 

Informasi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Bey mengapresiasi panen raya hasil kerja sama TNI, Polri, Perguruan Tinggi Negeri, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tersebut.

Berdasarkan laporan yang diterima, Bey mengatakan bahwa hasil panen raya kali ini meningkat dua ton dari tahun sebelumnya, yakni dari 7,2 ton menjadi 9,2 ton per hektare.

.“9,2 ton berarti meningkat hampir dua ton dibanding tahun lalu, dan juga Pak Sobur (Ketua Poktan Mekarwangi) berupaya menjadikan tiga kali panen tahun ini, biasanya satu kali panen,” kata Bey, pada Instagram @distanhortijabar. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler