Kue Bandros di Kawasan Sudirman Kota Bandung, Jualannya Kerap Dipesan Acara hajatan  

14 September 2023, 09:41 WIB
Abah Jajat Sudrajat (58) saat melayani salah satu pelanggannya di kawasan Jl. Jend. Sudirman Kota Bandung, Rabu 13 September 2023 / Dicky Harisman/DeskJabar

 

DESKJABAR – Di kota Bandung ini setiap paginya banyak sekali ditemui jajanan tradisional yang terbilang langka namun masih mudah ditemui seperti kue balok, kue basah, kue bandros dan jajanan tradisional lainnya.

 

 

Salah satu  jajanan tradisional yang masih bertahan di tengah gempuran makanan modern lainnya adalah kue bandros. Jajanan yang kerap ditemui setiap pagi ini terbuat dari bahan tepung beras dan kelapa parut kemudian dicetak dalam loyang khusus dengan bentuk setengah lingkaran.

Selain bandros kelapa yang rasanya gurih, ada juga bandros manis yang terbuat dari bahan tepung terigu dan gula pasir. Bandros manis ini dalam perkembangan jamannya kemudian ditambahkan topping seperti coklat dan keju.

 Baca Juga: Bandara Husen Sastranegara Bandung Mulai Sepi, Nonton Pesawat Pindah ke Kertajati Majalengka ?

Kue bandros sangat karib dengan keseharian warga Bandung, entah itu dijual di sekolahan ataupun yang dijajakan di depan rumah. Bahkan ada penjual kue bandros yang setiap harinya mangkal di tempat yang sama seperti di depan kantor atau sekolahan.

 

Bandros Abah Jajat 

 

Dari sekian banyak penjual kue bandros yang rutin berjualan di kota Bandung adalah Jajat Sudrajat (58) yang berasal dari Haruman Garut.

Setiap harinya, ayah empat putra dan putri ini berjualan bandros di depan SDK Penabur di kawasan Jl. Jend Sudirman Kota Bandung.

Menjelang siang, jualannya beralih ke depan sebuah Bank swasta di Jl. Jend Sudirman hingga jualannya ludes diborong pelanggannya.

Tidak hanya di dua tempat itu, Jajat berjualan kue bandros di kawasan Surapati Kota Bandung setiap hari Minggu.

 Baca Juga: Jalur Kertasari Kabupaten Bandung Rute Perbatasan Garut, Hamparan Keindahan Perkebunan Teh PTPN VIII

Rasa kue bandros asinnya yang gurih dan garing serta rasa kue bandros manisnya yang kenyal membuat jualan Jajat tak hanya disukai oleh anak-anak sekolah saja.

Beberapa orang tua murid dan  nasabah bank banyak yang menjadi pelanggan bandros Jajat yang sering dipanggil dengan Abah Jajat ini.

Abah Jajat mengaku telah berjualan sejak tahun 1977 dan resep Bandrosnya dia dapatkan dari orangtuanya dulu.

 

 

Saat ditanya resepnya kenapa bandros abah bisa bertahan lama dan masih enak saat dimakan pada sore atau malam hari.

Abah Jajat yang selalu berpakaian rapi saat berdagang dan selalu mengumbar senyum ini mengaku tidak punya rahasia apapun selain mengolah adonan Bandrosnya dengan bahan yang paling bagus.

Tak hanya dibeli oleh pelanggan yang sengaja mampir ke depan roda jualannya saja, bandros abah Jajat juga sering dipesan untuk acara hajatan dan acara-acara kumpulan, pungkas Jajat. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler