Bukan Arogan Tapi Real, Bangku Kelas Bak Tukang Bakso, Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Tasikmalaya Tak Komitmen

25 Juli 2023, 09:53 WIB
Kepala SMAN 10 M.E Suhartono (kedua dari kanan) didampingi Wakasek kesiswaan (ketiga dari kanan) dan Wakasek Kehumasan ( keempat dari kanan) memaparkan kondisi sekolah saat penerimaan siswa baru /deskjabar/Budi Saefudin/

DESKJABAR - Sikap arogan Kepala SMAN 10 Kota Tasikmalaya yang membuat Kepala KCD XII Kota/Kabupaten Tasikmalaya geram, terjadi akibat miskomunikasi.

Sebelumnya disebutkan Kepala SMAN di Kota Tasikmalaya diduga bersikap arogan atas sikapnya terhadap Kepala KCD XII.

Baca Juga: UPDATE Kasus Subang 2021, Ada Insiden Saat Almarhumah Amel Belajar Mobil, Siapakah Orang yang Mendampinginya?

Kepala SMAN itu dinilai tidak komitmen atas ucapan yang disampaikan kepada Kepala KCD XII yang berjanji memberikan laporan terkait penerimaan siswa di sekolah tersebut.

"Sikap saya bukan arogan. Kalau toh memang arogan, tidak menghargai pimpinan tentunya saat ini akan lebih dari itu," kata Kepala SMAN 10 Kota Tasikmalaya M.E. Suhartono di ruang Kasek, Selasa 25 Juli 2023.

Menurutnya, sikap yang disebut arogan itu adalah realistis dalam memberikan penjelasan terkait jumlah pendaftar dan penerimaan siswa baru yang sangat membludak.

Sehingga, lanjutnya, kursi, dan ruangan kelas  jelas kurang. Untuk saat ini, kata Suhartono, ruangan yang ada sangat sempit sehingga siswa harus berjubel.

"Ini kan kasihan kepada anaknya. Ya kursi kurang, ditambah ruangan sempit masa seperti tukang bakso," tuturnya lagi.

Diakui, pihaknya memberikan penjelasan itu kepada Kepala KCD XII sesuai realnya.

"Kan tadi saat salaman untuk berpisah tidak bersikap arogan, semua dianggap udah klir," ucap Suhartono.

Baca Juga: PEKERJA Informal, Ojek Hingga Pedagang Bisa Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, INI Cara Daftar dan Iurannya

Pihaknya mengakui, dirinya mendapat telepon dari Kepala KCD XII untuk klarifikasi penerimaan siswa. Namun sambungan telepon tersebut terputus.

Jumlah Rombel dan Kelas

Di sisi lain, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) XII Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Suryadin, S.Pd., M.Pd merasa kecewa atas sikap konsisten dari Kepala SMAN 10.

Ini disebabkan Kepala SMAN 10 telah memberikan janji penerimaan siswa di sekolah tersebut. Tapi saat dikonfirmasi ulang, alasannya lain lagi.

"Ini bagaimana tidak komitmen," kata Dedi Suryadin singkat.

Sementara itu Wakasek Humas SMAN 10 Kota Tasikmalaya, Asep Yudi mengatakan kesalah pahaman ini bisa saja terjadi dan itu banyak penyebabnya.

Saat ini, kata Asep Yudi,  apa yang diberitakan itu diakibatkan miskomunikasi. Padahal keadaan sebenarnya kondusif, sekolah sangat baik baik saja.

"Jadi kita selesaikan sekarang jangan sampai kondisi ini berlarut larut. Karena akan menjadi bumerang," kata Asep Yudi.

Baca Juga: Orang Tasikmalaya dan Orang Cimahi Disiapkan Jokowi Gantikan Ridwan Kamil: SIAPA DIA?

Bumerang yang dimaksud adalah, lanjutnya, jika tidak diselesaikan saat ini dikhawatirkan akan tercium oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Terutama mereka yang mencari celah, kesempatan untuk mengobok obok SMAN 10. Saya akui selama ini pihak sekolah dalam keadaan kondusif," tuturnya.

Di tempat yang sama Wakasek Kesiswaan Erry Aryanto menambahkan, ini berbicara data bukan arogansi.

"Saya paham kondisi sekolah saat ini. Kan tadi bapak dengar sendiri apa yang dikatakan Kepala SMAN 10," tutur Erry.

Erry menyebutkan bahwa saat ini pihak sekolah kekurangan 4 kelas untuk menampung murid dari 12 rombel (rombongan belajar).

Dari masing masing kelas, lanjutnya, jumlah murid berada di angka 37. Sedangkan ruangan kelas ukurannya tidak memadai untuk menampung jumlah itu.

"Artinya pihak sekolah sudah  tidak memungkinkan untuk ada penambahan," tuturnya.***

Ingin mengetahui berita tentang Tasikmalaya lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler