Kalkulasi Jika Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Berpasangan di Pilgub Jabar 2024: ADA YANG LEBIH KUAT?

29 Mei 2023, 06:29 WIB
Ridwan Kamil (kiri) dan Dedi Mulyadi (kanan). Jika keduanya berpasangan di Pilgub Jabar 2024, disebut-sebut menjadi duet maut yang dahsyat dan dipastikan akan menjadi pilihan utama warga Jabar. Mereka akan melenggang mulus di Pilgub Jabar 2024, tak akan ada yang bisa membendungnya. /Kolase Humas/

DESKJABAR - Masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar memang baru akan berkahir pada 5 September 2023. Namun DPRD Jabar sudah menegaskan bahwa akan mengirimkan surat pemberhentian pada medio Juli 2023 mendatang.

Sebelumnya ramai disebut-sebut, Ridwan Kamil akan maju di Pilpres 2024. Namun harapan itu pupus setelah Golkar, partai tempatnya bernaung telah memutuskan akan mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.

Lalu akan kemana Ridwan Kamil setelah tidak lagi menjabat Gunernur Jabar? Kang Emil, demikian panggilan akrabnya mengatakan, untuk sementara opsi yang ada di benaknya saat ini adalah melanjutkan mencalonkan diri sebagai gubernur di Pilkada Serentak 2024 pada 27 November 2024.

Baca Juga: REKRUTMEN CPNS 2023: Jurusan Ini Memiliki Peluang Paling Besar untuk Lolos, APA SAJA?

Baca Juga: MUSIM HAJI 2023: Bisa Adu Tawar, Para Penjual Cindera Mata di Kota Mekkah Ini Bisa Bahasa Indonesia

Hanya saja Ridwan Kamil belum secara eksplisit menjelaskan apakah tetap akan mencalonkan diri sebagai Cagub di Pilgub
Jabar 2024 atau mencalonkan di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Alasan Ridwan Kamil belum memproklamirkan diri, karena partai (Golkar) belum mengumumkan apakah dirinya maju ke Pilgub
DKI Jakarta atau ke Pilgub Jabar 2024. Keputusan resminya, Golkar baru akan mengumumkannya di bulan Februari 2024.

Sejumlah lembaga survei menyebutkan, di Pilgub DKI Jakarta 2024 peluang Ridwan Kamil memang cukup potensial. Namun kembali berlaga di Pilgub Jabar 2024 dinilai lebih realistis dan kemungkinan untuk kembali memimpin Jabar lebih besar.

Apalagi jika di Pilgub Jabar 2024 nanti, Ridwan Kamil berpasangan dengan Dedi Mulyadi sebagai wakilnya. Duet ini akan menjadi "Duet Maut", tidak akan ada lawan yang bisa menghadangnya.

Namun menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Pakuan Bandung, Kamis 25 Mei 2023 lalu, apakah ada peluang untuk berpasangan dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024?. Secara diplomatis Ridwan Kamil balik bertanya dari mana asal mula datangnya wacana tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Galau Ikut Pilgub Jabar 2024 atau Pilgub DKI Jakarta, Begini Penjelasan Kang Emil

"Ceuk saha eta teh? (Kata siapa itu?)", tanya Ridwan Kamil.

Namun diakui Ridwan Kamil, dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam sekejap karena politik itu kepentingan. Kalau misalkan partai-partainya berkoalisi, ya harus melupakan hal-hal yang sifatnya personal.

"Dan kepentingan rakyat Jawa Barat itu yang paling utama," jelas Kang Emil.

Kalkulasi Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi

Tak bisa disangkal lagi, jika wacana menduetkan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar2024 menjadi kenyataan, pasangan ini disebut-sebut akan menjadi "duet maut" tanpa ada pasangan lain yang bisa membendungnya.

Sebagaimana diketahui, keduanya bukanlah figur sembarangan, Masing-masing memiliki kemampuan di bidang kepemerintahan, masing-masing juga punya basic yang kuat, punya modal investasi suara yang banyak di Jawa Barat.

Baca Juga: Moge Serempet Santri di Ciamis, Korban Muntah Darah: PELAKU MALAH KABUR!

Ridwan Kamil, selama memimpin Jawa Barat dari tahun 2018 hingga saat ini, sedikitnya ada 500 penghargaan yang berhasil diraihnya untuk Jabar.

Kemudian dalam posisinya sebagai incumbent atau petahana, Ridwan Kamil tentu saja memiliki keunggulan tersendiri dan bisa menjadi kekuatan sebagai modal di Pilgub Jabar 2024.

Keuntungan atau kekuatan lain dari Ridwan Kamil kata pengamat politik dan pemerintahan dari Unjani Bandung, Arlan Siddha, adalah masih adanya dukungan birokrasi yang dijalankan. Orang birokrasi di seluruh Jabar pasti mengetahui seluk-beluk kinerja Kang Emil.

"Birokrasi bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat terkait kinerja Ridwan Kamil sebagai gubernur bukan
sebagai calon, tapi gubernur, itu salah satunya yang diuntungkan," jelasnya.

Dalam urusan birokrasi atau pemrintahan, Ridwan Kamil sebelum menjadi Gubernur Jabar juga sudah berpengalamam sukses menjadi Wali Kota Bandung Periode 2013-2018.

Baca Juga: Di Cimindi, Cimahi, Pria Bersanggul Pemotor Nyaris Dihantam Kereta Api, Ini Komentar Netizen

Sementara itu Dedi Mulyadi yang baru saja pindah dari Golkar ke Gerindra, juga memiliki rekam jejak karier yang cukup mentereng di bidang kepemerintahan. Ia pernah sukses menjadi Bupati Purwakarata selama dua periode.

Selama lima tahun terakhir ini, Dedi Mulyadi memang tidak terlibat langsung di pemerintahan. Namun sebagai anggota DPR RI, ia senantiasa selalu menyempatkan diri memperhatikan kehidupan masyarakat.

Kepeduliannya terhadap masyarakat itu bisa dibuktikan salahsatunya dengan apapun konten yang diupload di kanal Youtube @Kang Dedi Mulyadi Channel selalu menjadi viral digemari subscribernya yang sudah menjacapai 4 juta lebih.

Lewat kanal Youtube pribadinya @Kang Dedi Mulyadi Channel itu pula, Dedi Mulyadi kerap memperlihatkan respek dan kepeduliannya terhadap masyarakat yang sedang memiliki masalah sekaligus memberikan solusinya.

Dedi Mulyadi memiliki pendekatan berbeda dengan Ridwan Kamil ke masyarakat. Sebagai mantan orang nomor satu di Purwakarta yang dianggap sukses dan dekat dengan rakyatnya, Dedi Mulyadi memiliki investasi suara yang bisa menjadi modal kuat pencalonannya.

Baca Juga: TERBARU, Kabar Pesawat Helikopter Jatuh di Rancabali Ciwidey Bandung, Kondisi Penumpang Alami Patah Tulang

Menyoroti gaya kepemimpinan Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, Arlan Sidha pengamat politik dari Unjani Bandung mengatakan masing-masing memiliki tipikal gaya kepemimpinan yang berbeda sehingga memiliki massa fanatik yang berbeda pula.

"Kalau Ridwan Kamil diuntungkan dengan gaya kepemimpinan modern, anak muda banget, tapi pak Dedi nyentrik, kesundaannya
dimunculkan gaya kepemimpinannya, baju adat, iket," ungkap Arlan Sidha.

Baik Ridwan Kamil maupun Dedi Mulyadi keduanya memang sama-sama memiliki basic massa yang kuat di Jawa Barat. Seandainya masing-masing mencalonkan diri sebagai Gubernur di Pilgub Jabar 2024, mungkin saja masyarakat Jabar akan dibingungkan harus memilih siapa. Dan dipastikan salah satunya akan kalah.

Namun seandainya keduanya bersatu menjadi sepaket Ridwan Kamil Cagub dan Dedi Mulyadi Cawagub, pasangan ini disebut-
sebut akan menjadi duet maut yang dahsyat dan dipastikan akan menjadi pilihan utama warga Jabar. Mereka akan melenggang mulus di Pilgub Jabar 2024, tak akan ada yang bisa membendungnya.

Mungkinkah duet maut Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi bisa terwujud? Seperti kata Ridwan Kamil di atas, dalam politik segala kemungkinan dalam sekejap bisa saja terjadi, karena politik itu kepentingan.

"Kalau misalkan partai-partainya berkoalisi, ya harus melupakan hal-hal yang sifatnya personal. Dan kepentingan rakyat Jawa Barat itu yang paling utama," ujar Kang Emil.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler