TOL Getaci Seksi 1, Daftar Desa dengan Lahan Terluas hingga Lahan Terkecil di Bandung dan Garut

17 Maret 2023, 16:38 WIB
Jalur rel kereta api di atas jalan lingkar Nagreg.Diperkirakan jalur Tol Getaci di perbukitan Nagreg akan berdekatan dengan jalur kereta api. /Twitter @Famie Progopar/

DESKJABAR – Sebelumnya Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan bahwa lelang ulang proyek Tol Getaci atau Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang rencananya dilaksanakan April atau Mei 2023, akan dilakukan secara bertahap. Ruas yang akan ditawarkan terlebih dahulu adalah Tol Getaci Tahap 1 yang terdiri dari Seksi 1 segmen Gedebage-Garut utara dan Seksi 2, Garut utara hingga Tasikmalaya.

Pembangunan awal pastinya akan dimulai di Seksi 1 Tol Getaci yang akan membentang sepanjang 45,2 kilometer dari Gedebage (Kota Bandung) hingga wilayah Garut utara.

Baca Juga: DAFTAR Desa yang Sudah Menerima UGR Tol Getaci Serta Jumlah Uang Ganti Rugi yang Telah Digelontorkan

Untuk itulah, pembebasan lahan di Tahap 1, terus dikebut. Saat ini pembebasan lahan sudah berjalan hingga di wilayah Kabupaten Garut, dengan sebagian desa telah menerima pembayaran uang ganti rugi atau UGR.

Hingga saat ini atau Jumat, 17 Maret 2023, tercatat sudah 4 desa yang telah menerima pembayaran UGR yakni Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, serta Desa Kandangmukti dan Desa Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Tol Getaci Seksi 1 akan melintas 2 kota/kabupaten yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut. Ada cukup banyak fakta menarik terkait luas lahan yang terdampak di Seksi 1 ini baik yang berada di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, maupun di Kabupaten Garut.

Fakta Lahan Tol Getaci Seksi 1 Gedebage-Garut Utara

Untuk proyek Tol Getaci Seksi 1 akan melintasi 3 wilayah yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut. Kebutuhan total lahan di Seksi 1 ini sebanyak 678.78 hektare

Tol Getaci Seksi 1 ini akan melintasi sebanyak 44 desa dan 1 kelurahan, dengan Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung menjadi desa dengan ahan terluas yang terdampak proyek Tol Getaci  yakni seluas 66,85 hektare.

Sementara desa dengan luas lahan terkecil yang terdampak proyek calon jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut, berada di Desa Nagreg, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yakni hanya seluas 0,41 hektare.

Baca Juga: Dipanggil ke Timnas Filipina, Daisuke Sato Galau, Ia Masih Ingin Mengejar Mimpinya

Adapun faktanya adalah :

Kota Bandung

Kebutuhan lahan untuk proyek Tol getaci Seksi 1 di wilayah Kota Bandung, berada di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, dengan luasan lahan terdampak mencapai 28,1 hektare.

Di lokasi ini akan dibangun sebagian Junction Gedebage yang nantinya menghubungkan Tol getaci dengan jalan tol dalam kota atau BIUTR atau Bandung Intra Urban Toll Road.

Proses pembebasan lahan di wilayah ini relatif lebih lancer, karena sebagian status lahan di sini adalah milik Pemkot Bandung.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan lahan yang akan digunakan pembangunan jalan Tol Getaci di wilayah ini tak bersengketa.

"Lahan di kota Bandung tidak dalam posisi sedang bersengketa, kita berkeyakinan yang di Bandung, 'clear'," kata Ema pada acara Ekspose Pengadaan Tanah untuk Ruas Jalan Tol Getaci di Kantor ATR/BPN Kanwil Jawa Barat, Rabu, 13 April 2022.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan 2 Unit Sepeda Motor, 2 Korban Lainnya Hingga Jumat Siang Belum Ditemukan

Menurutnya, dari kebutuhan 28,1 hektar lahan yang masuk rencana tol, sekitar 95 persen merupakan milik institusi negara.

"Hanya ada satu bidang tanah milik warga. Bandung tidak terlalu sulit dan rumit pada saat memproses ini," katanya.

Kabupaten Bandung

Jalan Tol Getaci di wilayah Kabupaten Bandung akan melintasi sebanyak 27 desa dengan total kebutuhan lahan di wilayah ini sebesar 392,68 hektare.

Di wilayah Kabupaten Bandung, Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, merupakan desa dengan lahan terdampak paling luas yakni mencapai 66,85 hektare.

Sedangkan desa dengan luas lahan terkecil yang terdampak proyek Tol Getaci di Kabupaten Bandung, berada di Desa Nagreg, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yakni hanya seluas 0,41 hektare.

Adapun dua desa yang telah menerima pembayaran ganti rugi atau UGR di wilayah Kabupaten Bandung adalah Desa Cigentur dan Desa karangtunggal, Kecamatan Paseh.

Baca Juga: Persib Kena Mental Akibat Kalah dari PSM Makassar? Ini Pengakuan Luis Milla dan Kesiapan Lawan Dewa United

Di Desa Cigentur, luas lahan warga yang terdampak proyek Tol Getaci hanya seluas 0,57 hektare. Sedangkan di Desa Karangtunggal hanya seluas 0,77 hektare.

Di wilayah Kabupaten Bandung nantinya akan dibangun 2 simpang susun dan exit tol yakni di Exit Tol Majalaya dan Nagreg.

Jalan simpang susun dan exit tol Majalaya akan berada di Desa Tangsimekar, Kecamatan Paseh. Di desa ini, kebutuhan lahan untuk proyek Tol Getaci mencapai 12, 72 hektare.

Sedangkan jalan simpang susun dan exit tol Nagreg, akan berada di Kecamatan Nagreg. Jika melihat peta kemungkinan simpang susun akan beradac di dekat Desa Bojong. Bisa jadi inilah yang menjadi alasan mengapa luas lahan yang terdampak di Desa Bojong paling luas yang mencapai lebih dari 66 hektare.

Sebab, pembangunan jalan simpang susun yang akan menghubungkan ke exit tol Getaci di Nagreg membutuhkan lahan yang cukup luas.

Kabupaten Garut

Untuk proyek Tol Getaci Seksi 1, di wilayah Garut yang  terdampak adalah desa-desa di wilayah Garut utara yang meliputi Kecamatan Kadungora, Leles, Leuwigoong, dan Banyuresmi.

Adapun jumlah desa yang terdampak sebanyak 17 desa dengan total kebutuhan lahan seluas 258,01 hektare.

Adapun desa-desa yang terdampak proyek Tol Getaci masing-masing 5 desa di Kecamatan Kadungora,  5 desa di Kecamatan Leles, 3 desa di Kecamatan Leuwigoong, dan 4 desa di Kecamatan Banyuresmi.

Di wilayah Garut utara, desa yang paling banyak terkena proyek Tol Getaci adalah Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, yang mencapai 41,28 hektare.

Sedangkan desa di wilayah Garut utara yang lahannya paling sedikit terdampak jalan calon tol terpanjang di Indonesia ini adalah Desa Tambak Sari, Kecamatan Leuwigoong, yang hanya seluas 0,48 hektare.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Nirwati Channel

Tags

Terkini

Terpopuler