Tol Getaci di Garut, Melintasi Makam Prabu Kian Santang dan Peternakan Bibit Domba

14 Maret 2023, 10:26 WIB
Kawasan utara Garut yang rencananya dilintasi jalan tol Getaci. /Google Maps

DESKJABAR – Rencana pembangunan jalan tol Getaci tercantum akan melewati kawasan utara Garut.  Nah, di kelurahan dimaksud, ada tempat sejarah makam Prabu Kian Santang dan perbibitan peternakan bibit domba Garut.

Diantara rute di utara Garut yang dilewati jalan tol Getaci adalah Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Karangpawitan. Pada kedua kecamatan tersebut, terdapat dua tempat yang ikonik, yaitu makam Godog-Prabu Kian Santang dan peternakan bibit domba Garut.

Jika jalan tol Getaci sudah jadi, para pelintas yang memperoleh informasi tersebut, bisa melihat dari kejauhan lokasi makam Prabu Kian Santang dan lokasi peternakan perbibitan domba. Jika melihat peta, letaknya ada di arah selatan rencana lintasan jalan tol Getaci rute Garut Kota dan Karangpawitan.

 

Nah, bagaimana gambaran makam dan sosok Prabu Kian Santang dan lokasi peternakan bibit domba Garut  tersebut ? Ada di desa manakah kedua lokasi tersebut ? Beginilah gambaran yang diamati DeskJabar soal kedua tempat tersebut.

Gambaran makam Godog-Prabu Kiansantang

Pertama, adalah makam Godog-Prabu Kian Santang, terletak di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. Desa ini juga rencananya bakal terlintasi jalan tol Getaci. Lokasi menuju makam Godog-Prabu Kiansantang menanjak ke arah pegunungan melintasi kawasan hutan, sawah, perbukitan, tetapi tetap ramai dikunjungi peziarah yang mendoakan.

Baca Juga: Cerita Hantu Pocong, Ustadz Muhammad Faizar : Itu Menghina Syariat Islam

Mengapa disebut makam Godog ? Kabarnya, Prabu Kian Santang (kadang ditulis juga Prabu Kiansantang) memiliki julukan Sunan Godog atau lengkapnya Syekh Sunan Rohmat Suci.

Pada lokasi makam Godog, terdapat sembilan makam, yaitu makam Prabu Kian Santang dan delapan makam para pengirinya ketika itu. Tampaknya, para pengiringnya itu juga pada masa ketika Prabu Kian Santang menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Sunda.

Sosok Prabu Kiansantang

Dalam sejarah masyarakat Sunda, Prabu Kian Santang merupakan catatan sejarah utama yang menjadikan masyarakat Sunda identik dengan Agama Islam. Prabu Kiang Santang menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Sunda pada akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16. 

Baca Juga: Tali Pocong Tidak Dibuka, Benarkah Menjadi Setan Pocong Gentayangan ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Prabu Kian Santang tercatat merupakan sosok yang menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Sunda, sehingga kini identik dengan ungkapan “Sunda adalah Islam”.

Prabu Kian Santang merupakan anaknya Prabu Siliwangi, yang disebut-sebut dalam sejarah Sunda, merupakan raja Kerajaan Pajajaran. Prabu Siliwangi disebut-sebut masih beragama Hindu (tetapi ada versi lain menyebut-sebut sudah beragama Islam), dan memilih “menghilang” daripada masuk agama Islam.

Peternakan bibit domba Garut

Kedua, adalah peternakan bibit domba Garut yang dikelola UPTD (BPPTD) Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Margawati Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, yang terletak di Desa Sukanegla, Kecamatan Garut Kota.

Baca Juga: Cara Memperoleh Bantuan Bibit Domba dan Kambing untuk Usaha Peternakan, Ini Syarat Pengajuan

Lokasi UPTD Margawati terletak di Gunung Boleng, yang memiliki pemandangan indah. Pada lokasi ini, Pemprov Jawa Barat sengaja mengembangkan perbibitan domba, karena kebutuhan yang meningkat dan prospek bisnisnya yang bagus bagi masyarakat peternak.

Kepala UPTD BPPTD Margawati, Asep Ali Fuad menyebutkan, bahwa balai ini bertugas mendukung program nasional dan Jawa Barat dalam penyediaan bibit domba unggul.

“Yang dilakukan adalah pemuliaan dan performen ternak domba. UPTD BPPTD Margawati juga berperan sebagai pelestarian domba Garut sumber daya genetik Jawa Barat,” ujar Asep Ali Fuad kepada DeskJabar. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara liputan

Tags

Terkini

Terpopuler