Pemprov Jabar Sebut Program Petani Milenial Patut Dipertahankan, Peserta Bilang Ridwan Kamil Hanya Pencitraan

3 Februari 2023, 21:37 WIB
Jika tidak didesak, Rizky (petani milenial) meyakini tidak akan ada penyelesaian, terutama peran Pemprov Jabar dan peran PT. Agro Jabar dalam masalah pembayaran. /Rio Kuswandi/DeskJabar.com/


DESKJABAR
- Polemik program petani milenial menyeruak ke permukaan publik setelah Rizky Anggara mengungkapkan kekecewaannya di akun Twitter miliknya.

Rizky sebagai peserta petani milenial yang juga ketua angkatan pertama petani milenial yang dibentuk pada pertengahan tahun 2021 mengaku tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Peserta, kata Rizky, seolah tidak mendapatkan  perhatian dan ditinggalkan begitu saja.

Baca Juga: Mencari Jejak Lapangan Terbang Tambakan Subang, Dekat Perkebunan Tambaksari PTPN VIII

 

Bukan untung, malah buntung

Persoalan mencuat ketika mengikuti program Ridwan Kamil tersebut, aku Rizky bukanya untung tapi malah buntung karena terlilit hutang.

Kerugian, tidak pernah dibayar oleh salah satu perusahaan swasta yang menjadi offtaker atas program tersebut hingga menyebabkan dirinya dan para petani milenial yang lain harus dikejar-kejar utang bank yang nominalnya mencapai Rp1,3 miliar.

Didatangi pihak bank BJB

Diakuinya, sampai-sampai dirinya dan teman-teman didatangi pihak bank ke rumahnya masing-masing ditanya perihal hutang ke Bank Jabar.

Atas ketidaknyamanan tersebut Rizky kemudian melayangkan keberatan dengan mengungkapkan kekesalannya di akun Twitter atas nama @eesss_, hingga kemudian menjadi viral.

Baca Juga: Body Count Artinya Apa? 4 Istilah Viral Di Tiktok Ini Wajib Kamu Tahu, Ilmu Dulu Baru Ngomong

Permohonan maaf dan penyelesaian masalah

Setelah menjadi bahasan dan konsumsi publik akhirnya dapat ditemui titik tengahnya

Pemprov Jabar dan juga pihak terkait PT. Agro Jabar bersedia menyelesaikan kredit sisa hutang kredit para peserta ke bank BJB dengan kisaran kurang lebih Rp 900 juta.

Dan rencananya akan dibayarkan hari Senin, 6 Februari 2023 mendatang.

"Pak Gubernur menyatakan permohonan maafnya, dan mengucapkan terima kasih atas kritikannya. Pembayaran dari kredit rencana hari Senin akan kita selesaikan, pembayaran kredit mereka ke bank Jabar. InsyaAllah kita bisa selesaikan di hari Senin," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar, Yuke Mauliani Septina saat konferensi pers di Gedung Sate, Kamis, 2 Februari 2023.

Baca Juga: Resep Kikil Sambal Mercon, Nikmat Pisan Disantap dengan Nasi Hangat, Seuhah Ketagihan, Begini Cara Membuat nya

"Saya atas nama Pemprov Jabar menyampaikan permohonan maaf, tapi InsyaAllah bisa kami selesaikan. 

Yang terpenting pesan kami untuk petani milenial  semangat untuk menjadi entrepreneur itu perlu sehingga bisa menyempurnakan program ini sehingga bisa lebih adaptif," harapnya.

Program Ridwan Kamil, petani muda untuk kemandirian pangan 

Program ini, kata Yuke, merupakan inisiatif Gubernur Ridwan Kamil untuk petani generasi muda dalam menciptakan kemandirian pangan.

Juga selain itu juga mencetak jiwa-jiwa muda untuk menjadi petani muda yang sukses.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Yuke mengatakan, program petani milenial ini patut dilanjutkan dan dipertahankan. Pasalnya, berbicara Jawa Barat luas lahan sangat mumpuni.

Kemudian, yang kedua adalah soal Sumber Daya Manusia (SDM), jelas petani yang usia lanjut (tua) sangat banyak, sementara petani muda masih sangat kurang.

"Makanya dari itu perlu regenerasi. Memang tidak mudah, apalagi kalau terkait budidaya banyak di tengah perjalanan yang tidak bisa kita prediksi," jelasnya.

Kemandirian pangan oleh petani muda menjadi utama

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dadan Hidayat sependapat dengan hal tersebut.

Baca Juga: Dinasti Politik, Kekuasaan yang Dijalankan oleh Segelintir Orang yang Memiliki Hubungan Keluarga

Menurutnya, Indonesia sekarang ini masih perlu kemandirian pangan untuk saat ini dan kedepannya.

Maka dari itu perlu regenerasi petani muda untuk berada pada barisan terdepan.

"Jadi kita sepakat, kita masih perlu pangan saat ini kedepannya, kita sepakat bahwa masih banyak generasi muda yang kurang meminati sektor pertanian. Nah kita khawatir, profesi petani itu akan hilang. Kalau itu sampai terjadi kita akan ketergantungan pangan kepada negara negara lain," paparnya.

"Kita tidak sepakat itu terjadi di negara kita, bagaimana caranya agar para petani meminati sektor pertanian, salahsatunya dengan pembentukan petani milenial ini," katanya menambahkan.

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

Rizky sebut Ridwan Kamil hanya pencitraan

Sementara itu, kepada wartawan di Gedung Sate, Rizky Anggara, peserta petani milenial yang juga ketua petani milenial angkatan pertama, mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jabar atas kesediaannya menyelesaikan kasus ini.

"Saya ucapkan terima kasih, kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Jabar dan semua pihak yang mau lebih serius lagi mengurus permasalahan petani milenial ini. Kami mengapresiasi yang terlibat langsung di lapangan dan kepada semuanya," ucapnya kepada wartawan, Kamis.

Namun, sepertinya Rizky tidak berbicara lebih lanjut apakah akan meneruskan program yang sempat berpolemik ini apa tidak.

Yang jelas, kata Rizky, untuk sekarang petani milenial sudah membubarkan diri.

Baca Juga: TOL Getaci, Tol Pertama ke Jabar Selatan, Namun Bukan Pionir Jalan Tol Jawa Selatan, Melainkan Tol INI

"Kita sudah berhenti, karena sudah habis kontrak. Dan kita sudah tidak melakukan budidaya dan teman - teman pun sudah kembali ke daerahnya masing masing," tandasnya.

Rizky kemudian juga sedikit bercerita soal pengalamannya dulu. Memang, kata Rizky, kerugian serius tidak terjadi, namun yang ada program ini ruwetnya minta ampun.

"Dan kalau ditotal dalam satu tahun apakah pantas, dalam program gubernur dalam program pemerintah lalu kami berjuang dan pulang pun membawa hutang," keluhnya.

Rizky juga menanggapi pernyataan Yuke sebagai Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar yang menyatakan keseriusannya untuk program petani milenial kedepan.

Baca Juga: Resep Es Jomblo, Segarnya kebangetan, Pas Disruput Dicuaca Panas, Bisa Jadi Ide Bisnis, Begini Cara Membuatnya

Rizky menilai, program Pemprov Jabar yang diluncurkan Ridwan Kamil dalam hal ini petani milenial itu, hanya sebagai pencitraan saja.

"Tadi dari ibu perkonomian (Bu Yuke) bahwa ini bukan program pencitraan. Ya, kalau emang bukan pencitraan, tapi penyelesaian disini itu tidak ada?," tanya Rizky.

"Jadi ya kami anggap program ini hanya untuk pencitraan, jadi keseriusan untuk menangani ini tidak ada," tegasnya.

Sekarang ini ditanggapi dan sudah ada perjanjian untuk segera diselesaikan hutangnya karena diviralkan. 

Baca Juga: Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum Setuju Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Begini kata Netizen  

Jika tidak didesak, Rizky meyakini tidak akan ada penyelesaian, terutama peran Pemprov Jabar dan peran PT. Agro Jabar dalam masalah pembayaran.

"Kami lihat sih begitu (kalau tidak didesak, tidak akan ada penyelesaian," seraya menambahkan kembali bahwa program petani milenial Ridwan Kamil ini hanyalah pencitraan. ***

 
Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Konferensi Pers

Tags

Terkini

Terpopuler