TOL GETACI Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Selatan Jawa Barat

3 Februari 2023, 16:35 WIB
Ilustrasi Rest Area Tol Getaci menjadi salah satu yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat selatan Jawa Barat /pu.go.id/

DESKJABAR - Jalan Tol Getaci akan meningkatkan perekonomian masyarakat Selatan Jawa Barat, selain setelah rampung maupun saat masa pembangunan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan memulai pembangunan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) pada tahun 2023.

Saat ini progresnya sudah penetapan lokasi (penlok) tahap pertama oleh Gubernur Jawa Barat, sekarang sedang mengurus penlok dari Pemda Jawa Tengah. Setelah penlok, ada proses pengadaan tanah seperti sosialisasi lalu musyawarah.

 

Dikutip DeskJabar dari YouTube Nirwati Channel, puluhan warga dari dua Desa yang terdampak pembangunan Jalan Tol Getaci yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sudah menerima uang ganti rugi.

Adapun kedua Desa yang warganya sudah menerima uang ganti rugi Jalan Tol Getaci adalah Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Penyerahan uang ganti rugi lahan dilakukan pada Senin, 26 Desember 2022 lalu.

Baca Juga: INILAH Daftar Desa Calon Sultan di Garut dan Tasikmalaya yang Dapat Ganti Rugi Tol Getaci

Tol Getaci akan meningkatkan perekonomian masyarakat selatan Jawa Barat

Selain memberikan kelancaran akses berkendara, Jalan Tol Getaci juga mendukung pertumbuhan perekonomian dan peningkatan usaha di wilayah selatan Jawa Barat.

Khususnya di wilayah yang dilaluinya seperti Bandung yang menjadi titik awal, kemudian Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Cilacap sebagai titik akhir dari Tol Getaci.

Hal tersebut akan membuka peluang bagi pelaku usaha untuk membangun usaha sekitar pembangunan Jaan Tol Getaci, sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Jalan Tol Getaci melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Juga: Inilah Daftar Desa di Kabupaten dan Kota Bandung yang Mendapat Giliran Pembayaran Ganti Rugi Tol Getaci

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Tol Getaci untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di selatan Jawa Barat. 

“Konektivitas ke daerah selatan (Jawa Barat) makin lama makin menurun karena kepadatan lalu lintas, seperti sekarang dari Tasik ke Bandung yang jaraknya hanya 100 km bisa mencapai 3 jam. Maka, kebutuhan akan jalan bebas hambatan ini merupakan suatu keniscayaan karena di wilayah selatan itu banyak sekali pusat-pusat pertumbuhan, namun konektivitasnya masih kurang bagus,” tutur Hedy seperti dikutip DeskJabar dari pu.go.id.

Jalan Tol Getaci ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km).

Baca Juga: 2 Desa Sudah Terima Ganti Rugi Tol Getaci, Berikut Daftar Harga Pembebasan Lahan dan Desa yang Auto Sultan

Pembangunan jalan Tol dengan nilai investasi Rp 56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage – Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2022 dan selesai di tahun 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya – Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.

Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi).

Jalan tol ini akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.

Sebelumnya, telah dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Jalan Tol Getaci di Auditorium Kementerian PUPR, pada Senin, 31 Januari 2022 lalu.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Basuki, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo serta Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap Johannes Mancelly.***

Editor: Suhardi Arjuna

Sumber: pu.go.id YouTube Nirwati Channel

Tags

Terkini

Terpopuler