Forum Dengar Pendapat Pedagang Taman Heulang Bogor dan Camat Tanah Sareal Sahib Khan, Ini Kata Warga Sekitar

29 Januari 2023, 17:03 WIB
Camat Tanah Sareal Bogor, Sahib Khan, saat berdialog dengan para pedagang Taman Heulang, Minggu, 29 Januari 2023/Agus Sopyan/DeskJabar.com// /

DESKJABAR – Forum dengar pendapat para pedagang yang biasa berjualan khusus di setiap hari minggu pagi di sekitar Taman Heulang Bogor, bersama Camat Tanah Sareal, Sahib Khan.

Para pedagang menyampaikan aspirasinya kepada Camat, terkait pelarangan berjualan di sekitar Taman Heulang Bogor, mulai hari Minggu, 29 Januari 2023.

Ada puluhan pedagang yang menghadiri pertemuan dadakan di sekitar Taman Heulang Kota Bogor, mengadukan nasibnya kepada Camat Tanah Sareal, agar diizinkan kembali berjualan dengan durasi waktu dari mulai jam 06.00 hingga 11.00 WIB (siang).

Baca Juga: Kini Pelaku UMKM Kota Bandung Mudah Dapatkan Sertifikat Halal dan NIB Gratis di Weekend Market

 

Aspirasi Pedagang Ke Camat Tanah Sareal

Berdasarkan pemantauan DeskJabar.com dilokasi pertemuan, di salah satu tempat di sekitar Taman Heulang, pada Minggu, 29 Januari 2023 sekitar pukul 07.00 hingga pukul 09.00 WIB pagi.

Puluhan pedagang menyampaikan langsung aspirasinya kepada Camat Tanah Sareal diantaranya:

1. Mohon diberikan izin berjualan kembali di sekitar Taman Heulang

2. Durasi berjualan dari jam 06.00 – 11.00 WIB khusus setiap hari Minggu

3. Para pedagang siap menjaga kebersihan, dan akan menyediakan bak sampah khusus, dan siap pengadaan toa, untuk memberikan edukasi kepada para pedagang juga pengunjung untuk menjaga kebersihan.

4. Para pedagang meminta kepada Pemerintah agar pedagang/UKM agar diberikan pembinaan

Selain itu, beberapa pedagang mengaku sudah berjualan di sekitar Taman Heulang mulai selama 3 sampai 7 tahun.

“Kami berjualan di Taman Heulang mencari recehan, buat makan keluarga,” ujar pedagang yang enggan disebut namanya.

Dan menurutnya, berjualan di sini (Taman Heulang) bukan untuk mencari kaya, namun mencari recehan hanya buat makan keluarga.

Baca Juga: Nasi Goreng Kampung Enak Ala Negeri Jiran Malaysia, Sedap Yang Khas. Apa yang Berbeda?

“Intinya kami mohon diizinkan berjualan disini, kami mohon dibina, dan kami siap menjaga kebersihan area sekitar Taman Heulang,” harapnya.

Kemudian, Koordinator pedagang mempertanyakan yang disampaikan langsung kepada Camat dan Kabid Pol PP kota Bogor

“Kalau taman kota, boleh nggak di dalamnya dipakai berdagang, nggak boleh dong, nah kenapa itu tidak diusik, sementara kami yang hanya berjualan setiap hari minggu kenapa diusik?,” ujarnya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, baik Camat maupun Kabid Pol PP kota Bogor, tidak menjawab, namun hanya tersenyum.

Secara spontan koordinator pedagang lain mengatakan “Mereka nggak berani mengusik karena pemilik usaha di dalam hutan kota, salah satu petinggi di kota Bogor”.

Tanggapan Camat Tanah Sareal, Sahib Khan

Dalam forum pertemuan dadakan antara dirinya dengan para pedagang sekitar Taman Heulang, ia menjelaskan notulensi hasil rapat pada tanggal 19 Januari 2023 lalu, terkait fungsi Taman Heulang.

Ada wacana yang disampaikan Camat untuk merelokasi pedagang dari Taman Heulang, ke Jalan Kesehatan kota Bogor.

“Saya tampung aspirasi dari Bapak/Ibu semua, untuk nanti saya sampaikan kepada pimpinan,” ujar camat Sahib Khan.

Baca Juga: YUK Mengetahui Perkembangan Terkini Kereta Cepat Bandung Jakarta, yang Sempat Memakan Korban 2 Orang Meninggal

Pak Walikota itu kata Sahib, orangnya sangat bijak, dia pasti memikirkan nasib bapak/ibu, namun dia pasti bertanya kepada Camat, bagaimana relokasinya nanti.

Namun para pedagang melalui koordinatornya, kurang setuju jika direlokasi ke jalan kesehatan, karena pertimbangan bahwa Taman Heulang merupakan Icon Kecamatan Tanah Sareal, sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Setelah menampung berbagai aspirasi yang disampaikan para pedagang, Camat Sahib meminta pandangan dari Kabid Pol PP kota Bogor, Andry

“Dengan melihat permasalahan seperti ini, kira-kira win-win solution nya seperti apa,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Kabid Pol PP Kota Bogor, Andry mengatakan, pihaknya akan menyampaikan terkait usulan-usulan dari para pedagang kepada pimpinan.

“Terkait dengan keputusan bukan ada di kami, namun ada di pimpinan,”

Menurut andry dalam pandangannya mengatakan, terkait fungsi Taman Heulang kepada para pedagang, menyangkut tiga unsur yakni, Pemerintah, warga dan pedagang.

“Seandainya, ini seandainya ya bapak/ ibu,” ujar Andry

- Pemerintah tidak mengizinkan area sekitar Taman Heulang dipake untuk jualan, maka harus menerima.

- Apabila diizinkan dengan relokasi-relokasi yang ditetapkan, harus bisa mengatur (disiplin) dan paguyuban bisa mengatur itu.

- Dan apabila ada pembatasan terkait jumlah pedagang, misalkan dari jumlah 200 menjadi 100 harus bisa mengatur

Baca Juga: YUK Mengetahui Perkembangan Terkini Kereta Cepat Bandung Jakarta, yang Sempat Memakan Korban 2 Orang Meninggal

- Opsi Jam misalkan dari jam 06.00 hingga jam 11.00 WIB siang harus mengikuti juga

- Atau misalkan di prioritaskan untuk warga kota Bogor itu juga harus diatur.

- Misalkan Pak RW, LPM, dan Warga ok mengizinkan, namun harus ditata juga mana yang basah, makanan mana, pernak Pernik mana, jadi kelihatan bagus, tidak berantakan.

Intinya semua masukan, keinginan dan harapan dari bapak/ibu akan kami sampaikan ke pimpinan, namun demikian keputusan ada di pimpinan.

Warga yang keberatan dengan keberadaan pedagang

Diberitakan sebelumnya salah seorang warga berinisial (R) dalam forum tanggal 19 Januari 2023, ia menyampaikan beberapa keluhan yang menjadi keberatannya antara lain,

1. Merasa Keberadaan kehadiran para pedagang pada hari minggu pagi.

2. Volume soundnya sangat keras, ketika ada event di Taman Heulang

3. Suara sound café, dekat rumahnya yang mengganggu

4. Pos salah satu ormas, dekat rumahnya minta dibongkar

Warga yang setuju dengan kehadiran pedagang pada setiap hari Minggu

Salah seorang warga di sekitar Taman Heulang yang turut hadir dalam forum dengar pendapat antara Camat dan para pedagang berinisial (T) mengatakan bahwa dirinya tidak keberatan dengan kehadiran para pedagang pada setiap hari minggu.

Yang penting menurut dia, jaga kebersihan, silahkan berjualan dekat Taman Heulang bahkan dekat rumah saya silahkan, asal jaga kebersihan.

“Jalan Sukasari aja pedagang boleh berjualan, ini bukan jalan umum kok, ini kan pasar rakyat pak,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Final Daihatsu Indonesia Masters 2023 Hari Ini, 3 Wakil Indonesia Tampil, All Indonesian Final

Inikan yang mengelola BBRP, yang mungut ini tanggung jawab kepada kebersihan, kalau nggak tanggung jawab kepada kebersihan, saya nanti yang ngamuk.

“Yang komplain terhadap kehadiran pedagang, hanya satu atau dua rumah, itu tidak mengatasnamakan seluruh warga,” tegasnya.

Selanjutnya ia juga mengatakan, yang jualan bukan orang sini, yang beli bukan orang sini, yang untung bukan orang sini, tapi ketika nyampah pasti marah, jaga lapangan bersama, bukan punya seseorang, bukan punya siapa-siapa ini milik warga semua.

“Pak Camat punten pak Camat, hatur nuhun,” ujar dia mengakhiri perbincangannya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler