5 Gonjang Ganjing Pembangunan Tol Getaci, Dari Lelang Ulang Hingga Kabar 2 Tim Appraisal Dilengserkan

29 Januari 2023, 06:57 WIB
Rencana pembangunan tol Getaci tidak berjalan mulus, ada sejumlah dinamika yang muncul di perjalannya /dok. Waskita Karya/

DESKJABAR-Dalam proses perencanaan pembangunan konstruksi tol Getaci atau tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilcap memang tidak berjalan mulus.

Untuk membangun calon tol terpanjang di Indonesia dengan anggaran termahal tersebut, dalam perjalanannya muncul sejumlah dinamika atau gonjang-ganjing yang juga perlu dipikirkan.

Di antara dinamika yang muncul adalah kabar mengejutkan bahwa proyek ini dilakukan lelang ulang yang membuat proses pembangunan tol Getaci molor. Selain itu ada juga 2 KJPP atau Tim Appraisal yang dilengserkan.

Meski demikian, di tengah dinamika yang muncul, Kementerian PUPR dalam hal ini Dirjen Bina Marga memastikan bahwa pembangunan tol Getaci terus berlanjut.

Baca Juga: INILAH 3 Exit Tol Getaci yang Diinginkan Bupati Tasikmalaya, Salah Satunya Akses ke Bendungan Leuwikeris

Bahkan Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR pada 24 Januari 2023, untuk tol Getaci ditargetkan rampung sepanjang 45 kilometer pada 2024.

5 Dinamika Pembangunan Tol Getaci

Dikutip dari berbagai sumber, inilah 5 dinamika yang terjadi pada proses perencanaan pembangunan kontruksi tol Getaci :

1.Lelang Ulang

Kabar mengejutkan datang pada 17 Januari 2023, ketika Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan bahwa proyek tol Getaci dilelang ulang.

"Proyek Jalan Tol Getaci akan kita lelang ulang. Kita sudah mulai proses lelang ulang ini di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)," ujar Rahadian di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2023.

Mengutip dari kantor berita Antara, adapun alasan sehingga proyek ini dilakukan lelang ulang, menurutnya, karena tidak terjadinya penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close untuk proyek ini.

"Dilelang ulang karena secara kontrak statusnya default," katanya.

Hedy menambahkan,  konstruksi Jalan Tol Getaci, lanjutnya, akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang tersebut.

2.Penambahan Exit Tol Kabupaten Tasikmalaya

Rupanya dengan hanya 1 exit tol Getaci yang ada di kawasan Kabupaten Tasikmalaya yang wilayahnya cukup luas tersebut, membuat Pemkab setempat mengusulkan penambahan 2 exit tol.

Baca Juga: Link Live Streaming Gratis Nonton 3 Wakil Indonesia di Final Indonesia Masters 2023, dan Ini Jadwalnya!

Bupati Tasikmalaya AdeSugianto mengatakan perlunya penambahan exit tol Getaci di wilayah Kabupaten Tasikmalaya untuk membuka potensi ekonomi di wilayahnya.

Ade menambahkan, mereka mengusulkan penambahan 2 exit tol baru untuk mengembangkan potensi ekonomi di sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya.

"Ingat bahwa tol itu bisa bermanfaat dan menumbuhkembangkan ekonomi," ujar Ade Sugianto.

Bupati memaparkan, keinginan penambahan 2 exit tol Getaci tersebut sudah dikomunikasikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil pun saat meresmikan Alun Alun Singaparna mendukung keinginan penambahan 2 exit tol tersebut dan akan mengkomunikasikan usulan tersebut ke pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.

Seperti diketahui, untuk wilayah Tasikmalaya akan dibangun 2 exit tol masing-masing 1 di Kota Tasikmalaya dan 1 di Kabupaten Tasikmalaya.

Lokasi rencana exit tol di Tasikmalaya itu adalah :

1.Exit tol  dan simpang susun Singaparna, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya

Terkoneksi Jalan Raya Cigalontang, Kecamatan Singaparna

Tujuan : Singaparna, Salawu dan sekitarnya

2.Exit tol dan simpang susun Tasikmalaya, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya

Terkoneksi ke Jalan Gubernur Sewaka, Mangkubumi

Tujuan : Kota Tasikmalaya, Kawalu dan sekitarnya

Adapun 2 lokasi exit tol Getaci tambahan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang dinginkan adalah di Ciawi dan Cineam. Alasannya di Ciawi, Cineam, dan Singaparna memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.

Warga Cigentur Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung berfoto dalam proses pembayaran ganti rugi proyek tol Getaci. Di wilayah Kabupaten ada 2 tim Aprraisal dilengserkan
3.Akses Exit Tol ke Banjar

Kota Banjar menjadi satu-satunya wilayah di Priangan yang tidak dilintasi tol Getaci. Padahal, kota ini memiliki peran strategis sebagai kota agropolitan, dan merupakan pintu masuk ke Jawa Barat selatan dari Jawa Tengah, serta perannya sebagai pusat distribusi produk-produk dan jasa pertanian.

Baca Juga: TOL Cisumdawu Hampir Rampung, Tol Akses Patimban Segera Dibangun, Apakabar Pembangunan Megaproyek Rebana?

Exit tol Getaci yang paling dekat ke Kota Banjar berada di pintu tol Kertahayu yang berada di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Wilayah ini memang berbatasan langsung dengan Kota Banjar.

Pihak pemerintahan Kota Banjar berkeinginan agar akses jalan dari pintu tol Kertahayu nantinya ditarik agar ke utara melalui Kelurahan Situbatu, Kota Banjar.

Ada alasan mengapa akses jalan dari pintu tol diarahkan melalui Situbatu yang berada di wilayah barat Kota Banjar.

Alasan pertama adalah selama ini akses jalan di wilayah barat Kota Banjar masih dirasakan kurang. Alasan lainnya adalah demi mendukung pengembangan pariwisata. Mengingat di kawasan ini ada destinasi wisata Situ Leutik, Ulin Ka Bapa, dan rencana pembangunan wisata pusat budaya sunda.

4.Penggantian KJPP

Sementara itu mengutip dari kanal YouTube Nirwati Channel, dalam proses pembebasan lahan warga di wilayah Kabupaten Bandung, ada 2 tim Appraisal atau tim KJPP yang dilengserkan dan diganti dengan yang baru, karena memunculkan konflik.

Mereka jauh dari harapan masyarakat, dimana harga lahan yang ditawarkan Tim Appraisal sangat jauh sekali dibanding harga rata-rata tol Yogjakarta-Bawen atau tol Yogjakarta-solo yang sampai jutaan rupiah per meternya.

Sedangkan di Kabupaten Bandung, tim Aprasial yang diganti hanya berkutat pada harga ratusan ribu per meternya. Itupun dalam pakteknya disamaratakan.

Baca Juga: Resep Sehat Lahir Batin, dr Zaidul Akbar Ungkap Cara, Laksanakan 2 Hal Ini

Di Desa Padamukti Kecamatan Paseh, harga lahan produktif disamaratakan denga lahan kebun atau perbukitan, sehingga memunculkan pertanyaan tentang standar penilaiannya.

5.Target 2024 Berubah

Dinamika selanjutnya yang muncul adalah soal target pembangunan tol Getaci. Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI pada 24 Januari 2023, target pembangunan tol Getaci yang rampung pada 2024 sepanjang 45 kilometer.

Itu berarti, hanya ruas seksi 1 Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,2 km yang ditargetkan rampung pada tahun depan.

Padahal dari rencana awal pembangunan kontruksi tol Getaci dibagi dalam 2 tahap. Tahap 1 dari Gedebage-Tasikmalaya sejauh 92,52 km.

Tahap 1 ini dibagi ke dalam seksi 1 Gedebage-Garut utara 45,2 kilometer dan seksi 2 Garut utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer.

Sedangkan tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111,13 kilometer yang dibagi dalam seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan 76,78 kilometer dan seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km.

Rencananya pembangunan tahap 1 akan dilakukan 2023-2024. Sedangkan tahap 2 berlangsung tahun 2027-2029. ***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler