DESKJABAR - Exit Tol Getaci yang diusulkan Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Banjar, berikut progres terbaru Tol Getaci yang diungkapkan Ridwan Kamil
Seperti diketahui jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) adalah jalan tol yang melewati dua Provinsi, yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Rute Tol Getaci mulai dari Gedebage, melalui Kabupaten Bandung, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, berakhir di Cilacap
Proyek Jalan Tol Getaci mulai dibangun pada 2022 dan jalan tol ini untuk sementara menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 206,65 km.
Baca Juga: 11 Arti Singkatan Nama Unik Jalan Tol di Jawa Barat
Progres Terbaru Tol Getaci
Baru-baru ini,Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkap kabar terbaru soal pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap).
Ridwan Kamil atau yang sering di sapa Kang Emil menyebut, saat ini progres pembangunan Tol Getaci dalam tahap pembebasan lahan.
Kang Emil juga meminta masyarakat bersabar menunggu tol yang akan menyambungkan dua provinsi ini rampung.
"Masih pembebasan lahan, agak panjang, sing (yang) sabar. Tapi nanti semua indah pada waktunya," kata Ridwan Kamil, dikutip DeskJabar.com dari ANTARA, Sabtu 14 Januari 2023.
Kang Emil juga saat ini tengah memperjuangkan aspirasi masyarakat Tasikmalaya ke pemerintah pusat untuk membuat dua gerbang tol.
"Termasuk aspirasi exit tol diperbanyak," kata Kang Emil.
Usulan Exit Tol Getaci oleh Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Banjar
Selanjutnya Tasikmalaya, dimana Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengusulkan 3 Exit Tol Getaci di Kabupaten Tasikmalaya.
”Kami minta ada tiga exit Tol Getaci, yakni di Kecamatan Singaparna, Cineam dan Ciawi,” kata Adei.
"Tentunya dengan Exit Jalan Tol itu akan lebih mempermudah pengangkutan palawija dari Kabupaten Tasikmalaya,” tutur Ade.
Sedangkan, Exit Jalan Tol Getaci untuk Kota Tasikmalaya, tetap berada di Jalan Sewaka Kecamatan Mangkubumi.
Baca Juga: TOL GETACI, Tol Terpanjang dan Tarif Termahal di Indonesia, Tembus Rp 400 Ribu 1 Kali Jalan
Selanjutnya dari pemerintah Kota Banjar yang sampai sekarang masih memperjuangkan keberadaan Exit Jalan Tol Getaci di wilayahnya.
Semula dikabarkan Exit Jalan Tol Getaci tidak di Kota Banjar. Namun, berada di Kertahayu Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.
Kabar baik bagi Kota Banjar bahwa Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum mendukung kehadiran Exit Tol Getaci di Kota Banjar.
Uu Ruzhanul Ulum menyatakan Exit Jalan Tol Getaci mutlak harus ada di Kota Banjar.
”Pak Gubernur (Ridwan Kamil, red) sedang mempertimbangkan hal-hal yang lain, siap untuk action terkait tol,” kata Uu Rukmana, saat menghadiri paripurna istimewa Hari Jadi Kota Banjar di DPRD Kota Banjar, tahun 2022 lalu.
Baca Juga: Liga 2 Dihentikan dan Liga 1 2022-2023 Tanpa Degradasi, Inilah 3 Alasan dari Keputusan PSSI
Kendala pembangunan Tol Getaci
"Tadi pertemuan dengan Komisi V, yang diminta oleh kita pertama progres Cigatas. Memang jawabannya dari Cigatas ini agak molor, sampai selesainya di 2029. Karena permasalahannya pembebasan tanah yang agak panjang dan juga dianggap agak sulit dibanding dengan yang lain," kata Uu.
Rencana pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) segmen 1 Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) bakal molor hingga 2029 mendatang. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Uu mengungkapkan bahwa proyek Tol Getaci segmen Cigatas menemui kendala untuk direalisasikan dalam target waktu yang ditentukan. Permasalahan terbesarnya, adalah pembebasan lahan untuk jalan tol segmen 1 sepanjang 95,21 kilometer tersebut.
Jalan tol yang digadang-gadang bakal segera dibangun pada tahun ini pun otomatis realisasinya harus mundur kembali. Padahal, Uu menginginkan pembangunan tol tersebut segera digarap dalam waktu dekat.
"Target pemprov pengennya sesegera mungkin. Tapi kalau kebijakan seperti itu ya tidak bisa apa-apa," ucapnya.
Baca Juga: 5 Contoh Karangan Singkat Cerita Liburan Sekolah di Rumah dalam Bahasa Inggris dan Terjemahannya
Ganti Rugi Tol Getaci
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memastikan bahwa tidak akan ada pembangunan fisik sebelum ada pembayaran uang ganti rugi kepada warga yang terdampak.
Pada Desember 2022, pembicaraan tim appraisal dengan warga di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Bandung sudah berlangsung.
Dari YouTube YouTube Nirwati Channel melaporkan, puluhan warga dari dua desa yang terdampak pembangunan jalan tol Getaci yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sudah menerima uang ganti rugi.
Adapun kedua desa yang warganya sudah menerima uang ganti rugi Tol Getaci adalah Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Penyerahan uang ganti rugi lahan dilakukan pada Senin, 26 Desember 2022.
Di kedua desa tersebut, Tol Getaci akan menggunakan bidang tanah, masing-masing di Desa Cigentur sebanyak 14 bidang tanah dengan luas area 5.677 meter persegi. Sedangkan di Desa Karangtunggal menggunakan 8 bidang tanah dengan luas area 7.660 meter persegi.
Awal tahun 2023 atau bulan ini, pertemuan tim appraisal sudah bergeser ke wilayah Garut, dimana pada pekan lalu sudah berlangsung pertemuan lanjutnya dengan warga Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi.***