Fikom Uninus Luluskan Sarjana Tanpa Skripsi, Diapresasi Asisten Staf Khusus Wapres RI

6 November 2022, 11:28 WIB
Guntur Subagja Mahardika (kiri depan) Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI mengapresiasi penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Nusantata (Uninus) tanpa skripsi. /DeskJabar/Fikom Uninus/

 

DESKJABAR - Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan di  Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Nusantata (Uninus) Bandung, Jawa Barat (Jabar) tanpa skripsi.

"Ini merupakan terobosan pendidikan yang menitikberatkan pada peran dan karya nyata mahasiswa mengabdi untuk masyarakat,"kata Guntur Subagja Mahardika di sela-sela Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) Fikom Uninus di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Jabar, Jumat, 28 Oktober 2022.

“Saya memperoleh informasi  bahwa Fikom Uninus sudah meluluskan mahasiswanya  tanpa ujian skripsi, tapi dengan membuat karya nyata sebagai pengganti skripsi, dari Wakil Dekan Fikom Uninus langsung Pak Ahmad Yani.," kata Guntur Subagja Mahardika menjelaskan.

Baca Juga: Cara, Tips Dan Trik Menghadapi Ujian PPG, Kegiatan Belajar Mandiri PPG Daljab 2022, Ikuti Prosesnya

Guntur Subagja Mahardika menilai pola pendidikan harus semakin membumi. Perguruan tinggi tidak lagi menjadi menara gading tapi harus membumi mendekat dan memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat, industri, dan dunia kerja.

Dilansir dari  website resmi https://uninus.ac.id, Fikom Uninus Bandung pertama kalinya  menyelenggarakan ujian akhir non-skripsi. Ujian ini berupa sidang atas pengkaryaan film pendek sebagai tugas akhir mahasiswa dalam menyelesaikan program S1 kesarjanaan.

Ujian sidang dilaksanakan di Ruang Sidang Pascaarjana, Jumat 30 September 2022 dan dibuka oleh Rektor Uninus Dr. H. Sayid Rifki Noval, S.H., M.H.

Rektor mengatakan, sidang kali ini menjadi sidang istimewa karena merupakan sidang nonskripsi pertama yang diselenggarakan Fikom Uninus. Sidang nonskripsi merupakan implementasi lanjutan dari telah diberlakukannya kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fikom Uninus.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Bekerjasama dengan KKP, Telkom-ITDRI Luncurkan Metaverse BEN Campus

Selama ini, kata Rektor, untuk menunantaskan perkulihannya mahasiswa harus menempuh penulisan skripsi sebagai karya ilmiah syarat menjadi sarjana. Tetapi dalam kurikulum MBKM, mahasiswa diberi pilihan dalam mengerjakan tugas akhirnya, apakah mau menulis skripsi atau nonskripsi. Untuk nonskripsi ini, mahasiswa dalam memilih tugas akhir pengkaryaan selain skripsi.

“Ini bagus karena akan menjadi kiblat baru, paradigma baru dunia akademik karena mahasiswa tidak hanya dituntut menjadi ilmuwan tetapi juga pencipta atau kreator,” demikian rektor.

Rektor berharap, terobosan Fikom menggunakan kurikulum MBKM dan menyelenggarakan ujian akhir nonskripsi, dapat dicontoh oleh fakultas-fakultas lain di lingkungan Uninus. Sehingga kurikulum yang dipakai dapat lebih mengakomodir beragam peminatan mahasiswa.

Ujian sidang menghadirkan tim penguji Dr. Yosal Iriantara, MPd, Dr. Eriyanti Nurmala Dewi, M.Ikom, dan Tansah Rahmatullah, ST, MH. Yosal Iriantara adaah  dosen senior Fikom yang kini  sedang menulis buku tentang kurikulum MBKM.

Baca Juga: UPDATE Terkini, Inilah 10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia pada 2022, Adakah Mobil Anda Termasuk di Dalamnya?

“MBKM itu menjawab kebutuhan bahwa tidak semua orang harus menjadi ilmuwan. Selama pengkaryaan mereka (mahasiswa, red) mengandung unsur kognisi, afeksi, dan psikomotor maka itu adalah karya ilmiah juga”, tegas Yosal Iriantara.

Ujian sidang ini juga menghadirkan mahasiswa atas nama Faisal dengan pengkaryaan film dokumenter berjudul “Daripada Cicing”.

Film ini menggambarkan potret pengangguran pada masa pandemi. Film ini telah mendapat penghargaan harapan dua pada kompetisi film dokumenter versi Watchdoc Documentary. Film ini sudah ditayangkan di Youtube dengan jumlah penonton dan komentator melebihi 5000.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler