Pelaku Kasus Pembunuhan Subang Berhasil Lolos, Cara Berlindung Pelaku Kasus Subang

28 Juli 2022, 17:46 WIB
TKP kasus Subang, pelaku kasus pembunuhan Subang berhasil lolos, cara berlindungnya. DOK. Polda Jabar /

DESKJABAR - Dalam Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sampai memasuki bulan ke 11 masih belum terungkap, pelaku diduga berhasil lolos dan inilah cara berlindung pelaku kasus Subang.

dr Hastry mengatakan bahwa pelaku seorang psikopat kerap melakukan sesuatu diluar nalar serta tidak pandang bulu, apakah saudara, ibu, adik, anak atau sahabatnya.

dr Hastry juga mengingatkan bahwa type pelaku kasus Subang, bisa dengan menyamar sebagai orang dengan pribadi baik.

Baca Juga: KASUS SUBANG Pengakuan Dedi dan Kosasih Membuat Goyang TERSANGKA, INI Kronologinya

Seperti diketahui, diduga pelaku kasus Subang berhasil lolos dan cara berlindungnya pelaku kasus Subang yang hingga sampai sekarang masih belum terungkap.

Tapi pihak kepolisian sampai sekarang masih terus berusaha mengungkap kasus Subang ini, dengan melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 121 orang, memeriksa lebih dari 216 item barang bukti ditemukan di 10 TKP.

Bahkan beberapa waktu yang lalu melakukan gelar perkara antara Kompolnas dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.

Hal ini berawal dari pengakuan Danu akan adanya sosok Banpol yang menyuruh Danu masuk ke TKP kasus Subang yang menjadi salah satu kunci dari permasalahan ini

Baca Juga: AMAZING! Ada Sakura di Indonesia, 2 Tempat Wisata di Puncak, Bogor Ini Mirip Jepang dan Italia, Cek Selengkapn

Dalam beberapa kali pemeriksaan penyidik polisi, saksi Danu mengaku saat membersihkan kamar mandi diminta Banpol di TKP yang telah dipasang police line.

Menurut keterangan Danu, saat sedang mengambil foto di sekitar TKP dan Banpol mengajaknya masuk TKP dan menguras bak

Dari kejadian itu, Danu makin mencuat dan dicurigai terlibat dalam kasus Subang, bahkan Danu merupakan salah satu saksi yang sering dipanggil penyidik dari kepolisian

Dikutip dari YouTube Anjas di Thailand berjudul 'AKHIR PENETAPAN KA5US SUBANG!! YOSEF K0NFRONTAS1 DANU LANGSUNG !!," Anjas mereview pernyataan dari Yosef yang dikutip dari YouTube Koin Seribu 77.

Baca Juga: Didampingi Kuasa Hukum, Mardani Maming Tiba Di Gedung KPK Pukul 14.05 WIB

Dalam hal ini Anjas memberikan kesimpulan sendiri tentang Banpol ini. Dan ia mengakui, Polda Jabar membantah bahwa Banpol itu tidak ada

Namun, Anjas mengungkapkan dirinya sudah menonton rekaman video yang dikirim Kepala Desa Jalancagak kepadanya (tidak diunggah di YouTube) mengatakan bahwa Banpol itu nyata adanya.

Yosef sendiri, kata Anjas telah mengakui bahwa oknum yang ramai itu ada dan sampai sekarang masih jadi misteri.

Apakah Banpol tersebut berhubungan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang?

Baca Juga: Penggemar Tanaman Mesti Coba, Media Tanam dengan Campuran Rumput Liar Ternyata Bikin Tanaman Subur, Caranya?

Menurut Anjas, soal pengakuan Danu yang mengklaim dirinya disuruh oleh Banpol dimaksud untuk membersihkan kamar mandi sehari setelah kejadian yaitu pada Kamis, 19 Agustus 2021, bisa saja karena kemalasan oknum Banpol itu.

Pasalnya pada waktu itu sedang PPKM dan baru saja memperingati HUT RI. Makanya si Banpol agak malas-malasan dan mungkin karena jijik, maka menyuruh Danu membersihkan kamar mandi yang penuh bercak darah.

Lalu, tentang Danu diminta masuk ke mobil Alphard tempat ditemukannya jasad Tuti Suhartini dan Amel, itu juga alasannya sama karena kemalasan oknum Banpol.

Berdasarkan video kiriman Kades Jalancagak kepadanya, Anjas mengatakan bahwa malam hari pada tanggal 18 Agustus 2021, setelah selesai identifikasi, oknum Banpol itu disuruh atasannya untuk membawa mobil Alphard dari TKP ke Polsek Jalancagak.

"Misalnya mengenai SOP yang tidak dijalankan, kemudian juga mengenai kelemahan-kelemahan yang tidak begitu cakap dalam menyelesaikan kasusnya", kata Anjas.

Baca Juga: SAKSI KASUS SUBANG Sebut Orang Bodoh, Siapa yang Disasar Yoris, Ini Pesan Simbolik Buat Pelaku Jumawa

Soal kesalahan, hemat Anjas, itu hal yang wajar karena setiap manusia tidak ada yang sempurna. Setiap daerah punya level kemampuan masing-masing yang berbeda.

"Yang penting jika memang ada yang salah dalam SOP seharusnya berjiwa besar dan diakui bahwa itu memang salah, daripada dibiarkan begitu saja," tegas Anjas.

Anjas berpendapat isu Banpol bukanlah sesuatu hal yang fundamental dia terlibat dalam kasus Subang ini, karena berhubungan dengan identifikasi (bukan bagian dari pelaku).

Tapi, tegas Anjas, harus diakui oknum Banpol ini melakukan kesalahan yang tidak sesuai SOP karena kemalasannya tadi

"Yang bahaya kesalahan SOP oknum Banpol itu justru dipakai oleh orang-orang tertentu, yang kemungkinan besar dia adalah bagian dari pelakunya untuk menyelamatkan diri dan ternyata strategi ini berhasil," tegasnya.

"Buktinya sampai sepuluh bulan kasus Subang ini masih belum terungkap, karena mereka tahu banget kelemahan-kelemahan dari penyidik itu dipakai, di-blowup untuk menyelamatkan mereka ", tegas anjas.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler