SAKSI KASUS SUBANG, Dedi Bongkar Pribadi Yoris yang TERTEKAN, Uang Yayasan Diserahkan ke YANTI?

11 Juli 2022, 15:24 WIB
Menurut Dedi saksi kasus Subang, Yoris kini dalam kondisi tertekan karena guru guru menagih uang gajih yang belum dibayar. /kompilasi foto Deskjabar/Dikki Wahyudi dan YouTube Koin Seribu 77/

DESKJABAR - Banyak hal yang menyoroti kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Termasuk pengakuan Dedi mantan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Dedi saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang mengaku bertemu dengan Yoris beberapa waktu lalu.

Pengakuan Dedi saksi kasus pembunuh ibu dan anak di subang itu diluar rencana da dugaannya.

Pertemuan di terjadi di Disdik (Dinas Pendidikan Pendidikan) Kabupaten Subang.

Baca Juga: TERKINI, Persib Krisis Pemain, Ini Daftar Pemain yang Absen di Laga Pembuka Liga 1 Melawan Bhayangkara FC

Saat bertemu terjadi percakapan antara dirinya (Dedi) dengan Yoris.

Menurut Dedi, saat itu Yoris terlihat gugup sementara dirinya menyikapi pertemuan itu dengan santai.

"Saat itu saya menanyakan status dirinya yang dipecat Yoris dari jabatan sebagai bendahara," kata Dedi.

Namun Yoris tidak menjawab dan diam. Keperluan Yoris ke Dinas Pendidikan Subang, kata Dedi untuk mengurus sisa pencairan.

"Ya sisa belanja modal atau Siplah itu, kan belum dicairkan seluruhnya di tahun 2021," kata Dedi.

Baca Juga: Persib Krisis Stiker, Jelang Liga 1 Hanya Mengandalkan Ezra Walian dan Debutan Diklat Persib Ridwan Ansori

Terkait dengan sosok Yoris yang temperamental, Dedi mengakuinya bahkan hal itu bukan tanpa sebab.

"Kan ia merengkap sebagai bendahara sekolah mungkin tertekan kara para guru menagih gajihnya yang belum dibayarkan," ungkapnya.

Guru guru menagih janji via Kepala Sekolah dan kepala sekolah menyampaikannya kepada Yoris.

Sedangkan Siplah itu belum cair cair dari situlah Yoris dibuat pusing.

"Jadi Yoris temperamental dari situ karena hingga saat ini gaji guru guru belum dibayar," kata Dedi.

Seharusnya, tambah Dedi, pembayaran gajih para guru itu sudah dibayarkan.

Baca Juga: Incantation, Film Horor Taiwan Terseram Tahun Ini, Jangan Berani Mencoba Nonton Sendirian!

Namun saat pencairan terakhir yang ditanganinya, jelasnya lagi, di bulan Maret 2022, Yoris menahan gajih guru.

"Dia (Yoris) bilang nanti aja gaji guru dari BPNU (tidak disebut penjelasannya). Dan saya sudah ,di SP3 yang BPNU cair," tuturnya lagi.

Pencairan itu 3 hari setelah lebaran Idul Fitri dan setelah itu, tambahnya lagi, dirinya tidak mengetahui.

Saat pencairan itu, tambah Dedi, uangnya diserahkan ke Yoris berupa cash.

"Setelah pengambilan dati Bank bjb uangnya langsung diserahkan ke Yoris dan kepala sekolah saksinya," tuturnya lagi.

Uang itu, kata Dedi, diserahkan di rumah Yoris kemudian oleh Yoris uangnya diserahkan ke Yanti yang juga istrinya.

Sementara Yanti meski istrinya Yoris tidak termasuk dalam kepengurusan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Mengenai uang saya tidak tahu selanjutnya," tuturnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler