Update Kasus Subang, Kompolnas RI Sebut Ada YouTuber Manfaatkan Kasus Subang untuk Kepentingan Pribadi

27 Juni 2022, 08:52 WIB
Kompolnas RI saat mengadakan gelar perkara kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan tim penyidik Polda Jabar. /YouTube Kompolnas RI/

DESKJABAR - Ada sejumlah hal yang mengganggu proses penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Mulai dari TKP kasus pembunuhan Subang yang sudah tak utuh lagi, konten YouTuber, hingga orang yang memanfaatkan kasus Subang untuk kepentingan pribadi.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional/Kompolnas RI Benny Jozua Mamoto mengungkapkan hal itu saat mengungkapkan hasil gelar perkara kasus Subang Kompolnas RI dengan Polda Jabar, baru-baru ini.

Baca Juga: KASUS SUBANG 100 Persen Bakal Terungkap, Ahli Forensik Tanggapi Isu Banpol Hingga Pembunuh Psikopat

"Kita doakan teman-teman Ditreskrimum Polda Jabar bisa mengungkap kasus ini dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Benny Mamoto dalam video yang tayang di Instagram, @kompolnas_ri, dan YouTube Kompolnas RI, 25 Juni 2022.

Menurut Benny Mamoto, salah satu hal yang mengganggu penyelidikan kasus Subang adalah TKP kasus pembunuhan Subang yang tidak utuh lagi karena faktor cuaca seperti hujan. 

"Hujan akan berpengaruh terhadap bekas tapak kaki atau sepatu orang di TKP berubah, dsb. Kelembaban bisa juga mempengaruhi kondisi sidik jari dan DNA," tutur Benny Mamoto.

Ia menjelaskan bahwa pengungkapan suatu kasus berawal dari titik Tempat Kejadian Perkara TKP. Artinya, diperlukan keutuhan dan keaslian TKP.

Selain itu, kasus Subang sangat viral di masyarakat karena banyak yang mengupdate informasinya di media sosial.

Berbeda dengan kondisi di masa lalu, kata Benny Mamoto melanjutkan, saat itu informasi hanya beredar di media cetak atau media elektronik berdasarkan investigasi wartawan.

Baca Juga: Kasus Subang Belum Terkuak, Pelaku Begitu Profesional? Terduga Lebih Dari 1, Muda Usia, dan Masih Berkeliaran

"Di era medsos ini, semua orang bisa berkomentar dan melepas informasi yang ia peroleh di media sosial, bahkan ada orang memanfaatkan kasus ini untuk kepentingan pribadinya, YouTuber, dsb," kata Benny Mamoto, tanpa menyebutkan kanal YouTube tersebut.

Yang menjadi masalah, jika informasi kasus Subang tersebut ada korelasinya dengan proses penyelidikan yang berjalan, maka hal itu akan mengganggu.

"Penyidik sudah mengarah ke satu target, kemudian ada yang memublikasikan lewat medsos, ya orang itu bisa lari atau menghilangkan jejak, dsb. Ini plus minusnya dunia medsos," ujar Benny Mamoto. 

Pendekatan secara ilmiah

Selain hal-hal yang mengganggu penyelidikan kasus Subang, Benny Mamoto menyebutkan bahwa Polda Jabar sudah melakukan pendekatan secara ilmiah atau Scientific Crime Investigation dalam penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Tim penyidik Polda Jabar sudah menjalankan semua pemeriksaan dalam kasus Subang, meliputi pemeriksaan DNA, sidik jari, IT (teknologi informasi), CCTV, dll.

Baca Juga: KASUS SUBANG SEGERA TERUNGKAP, Kompolnas RI Gelar Perkara dengan Polda Jabar, Ini Hal yang Ganggu Penyidikan

Menanggapi pertanyaan sejauhmana perkembangan penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Benny Mamoto menjelaskan latar belakang gelar perkara.

Menurut Benny Mamoto, kasus Subang sudah menjadi atensi dan perhatian publik.

Selain itu, Kompolnas RI juga sering mendapat pertanyaan dari awak media.

"Maka kami turun langsung ke Polda Jabar untuk melakukan gelar perkara dengan jajaran Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum)," ucap Benny Mamoto.

Benny Mamoto mengungkapkan bahwa gelar perkara kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jabar tersebut dihadiri seluruh tim penyelidik dan penyidik, termasuk Labfor.

Dari gelar perkara yang dipaparkan Wadireskrimum Polda Jabar, Benny Mamoto sebagai mantan penyidik yang pernah menangani kasus semacam itu, menilai upaya yang dilakukan Polda Jabar sudah optimal.

"Artinya, semua aspek sudah dilakukan pendalaman. Saya melihat pendekatan secara ilmiah atau Scientific Crime Investigation sudah dilakukan," tuturnya.

Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap beberapa alternatif motif.

Ada beberapa saksi yang sedang didalami dan beberapa saksi lain sedang dalam proses dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga: INFO TERLUPAKAN Kasus Subang, Misteri Raibnya 3 HP Amel, Terkait Data Penting atau Foto Wajah Terduga Pelaku?

"Saya yakin dan optimis, ini hanya bicara waktu. Memang memerlukan waktu panjang karena ada beberapa kendala terkait TKP," ucap Benny Mamoto.

Ia juga menegaskan bahwa Kompolnas RI mendukung penuh upaya yang terus dilakukan Polda Jabar dalam mengungkap kasus Subang.

Benny Mamoto menyadari bahwa masyarakat membutuhkan update informasi kasus Subang, meskipun hal-hal yang bersifat rahasia tentu tidak akan dipublikasikan.

"Apabila masyarakat punya informasi tentang kasus Subang ini, apakah menyangkut saksi, tersangka, motif, Polri akan berterima kasih apabila informasi itu disampaikan ke penyidik untuk didalami dan ditindaklanjuti," tutur Benny Mamoto.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Instagram @kompolnas_ri YouTube Kompolnas RI

Tags

Terkini

Terpopuler