DESKJABAR - Banyak tudingan serta kecurigaan yang disematkan ke para saksi terperiksa di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang jelang sepuluh bulan lebih.
Kecurigaan dan tudingan ke para saksi terperiksa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang iti bukan tanpa alasan atau tanpa sebab.
Tentunya dari gerak gerik serta sikap para saksi terperuksa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dalam menghadapinya.
Baca Juga: Sejarah Kota Bandung, RS Immanuel dan Kenangan Zaman Perang Pertempuran Jalan Lengkong Desember 1945
Bahkan kecurigaan dan tudingan ke para saksi terperiksa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang disebut sebut sebagai warna dalam pengungkapan.
Seperti yang diungkapkan Wahyu sEno di kanal YouTube miliknya bahwa saksi terperiksa Yoris terkait keberadaan sosok banpol.
Saat itu Yoris mengatakan pernah melihat sosok banpol di Polsek Jalan Cagak Subang.
Bukan hanya itu Yoris pun mengetahui nama sosok banpol yang dimaksud, dan hal ini pernah dikatakannya langsung ketika diwawancarai eksklusif media pemberitaan online.
Baca Juga: Hitung Mundur IDUL ADHA 2022 Mulai dari Sekarang dan Inilah Hari Libur Berdasar Kalender Nasional
Namun mengapa Yoris tidak mau berusaha untuk mencari sosok banpol tersebut.
Bahkan saat Kabid Humas Polda Jabar masih dijabat Erdi Chaniago disebutkan tidak ada sosok banpol.
Atau oknum siapapun yang menyuruh saksi Danu untuk membersihkan bak kamar mandi didalam rumah tempat kejadian perkara.
"Namun Yoris mengatakan pernah melihat banpol tersebut dan mengetahui namanya," kata Wahyu sEno.
Disebutkannya, sebagai anak tertua dari Tuti Suhartini yang jadi korban tragedi pembunuhan itu, Yoris harus berusaha untuk mencari dan membenarkan adanya sosok banpol.
Dan sosok banpol itu menyuruh Danu menguras bak mandi dan membersihkannya.
Padahal, kata Wahyu sEno, apa yang dilakukan Danau itu ada pelanggaran hukum pidananya. Namun faktanya Yoris tidak bisa membuktikan Dimana keberadaan sosok banpol tersebut.
Baca Juga: MENYUSURI Kota Bandung, Kamu Wajib Tahu Dibalik Nama Jalan Pagarsih, Siapakah Gerangan?
"Yang menyuruh saksi Danu untuk masuk ke rumah tempat kejadian perkara dan membersihkan bak kamar mandi di dalamnya," kata Wahyu sEno.
Yang dilakukan Yoris justru membuat status yang sangat kontroversi karena kata-kata di dalam status Facebooknya berhubungan dengan meninggalnya ibu dan adiknya.
"Mereka mau mengkriminalisasi saya soal yayasan...Penyidik tidak bodoh boss..mereka orang² sudah terlatih...nggak bisa dikibuli hehe
"Lucu lucu mereka yang mereka minta buat benahi yayasan sama sekolah...Eh malah saya yang disudutkan.. hayo kenapa?? Karena saya sudah tahu dalang (pengen yayasan) hehe (diluar kasus)."
Demikian tulisan status Yoris di akun facebooknya.
Namun Yoris tidak mengatakan untuk siapa ditujukan status tersebut.
"Hingga saat ini masih banyak warga Indonesia yang memantau perkara dan ingin mengetahui apa sebenarnya isi status tersebut," tutur Wahyu sEno.
Kejangggalan lain dari Yoris istrinya adalah, merekam pembicaraan dengan Yosep Hidayah yang juga sang ayah mengenai persoalan slot pintu.
Hal lain, tambah Wahyu sEno, Yoris kembali undur dan mencabut PH-nya dari Rohman Hidayat.
itulah fakta-fakta kejanggalan demi kejanggalan Yoris dan istrinya.
Apakah kemungkinan kedua almarhumah menghantuinya hingga sampai mereka (Yoris dan Yanti) gelisah dan kepanikan.
"Bahkan plin-plan dan terlihat jelas mereka sedang merencanakan sesuatu hal," tuturnya.
Pembahasan itu diunggahnya di kanal YouTube Wahyu sEno, dengan judul BEBERAPA B_KT1 KEJANGGALAN YORIS DAN ISTRINYA?!, rilis 16 Juni 2022.
Secara jelas Wahyu sEno memaparkan kejanggalan yang terjadi dalam mengungkap siapa tersangka, otak dan pelaku rajapati itu.***