Situ Bagendit Garut yang Kini Jadi Objek Wisata Kelas Dunia, Batal Diresmikan, Ini Penyebabnya

6 Juni 2022, 09:58 WIB
Objek Wisata Situ Bagendit Garut batal diresmikan pada Juni 2022 ini. /Tangkapan layar YouTube Mas Tiyo/

DESKJABAR - Situ Bagendit, Kabupaten Garut, yang kini menjadi objek wisata kelas dunia, batal diresmikan pada Juni 2022 ini.

Batalnya peresmian Situ Bagendit diungkapkan Sekretaris Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Garut, Ma'mun, Minggu 5 Mei 2022 ketika meninjau penataan dan pembersihan situ.

Tadinya, kata Ma'mun, Situ Bagendit Garut akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Juni ini.

"Namun peresmian Situ Bagendit Garut batal dilakukan dengan pertimbangan berbagai hal," kata Ma'mun.

Menurutnya, sekarang ini kondisi Situ Bagendit masih memerlukan penataan dan penertiban agar indah dan nyaman.

Baca Juga: Situ Bagendit Garut Jadi Objek Wisata Kelas Dunia, Kehadiran Presiden Jokowi Dinantikan untuk Peresmian

"Di antaranya masih banyak lapak pedagang dan saung-saung tempat mancing serta banyaknya eceng gondok yang harus diangkat. Semua itu mengganggu keindahan Situ," paparnya.

Jadi, lanjut Ma'mun, peresmian Situ Bagendit menunggu kondisi di lapangan benar-benar tertib, indah dan nyaman.

Sebelumnya diberitakan, Situ Bagendit, Kabupaten Garut, yang sekarang menjelma menjadi objek wisata kelas dunia, sedang menantikan kehadiran Presiden Jokowi dalam rangka peresmian.

Untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi, pihak pengelola Situ Bagendit dan Disparbud Kabupaten Garut pun terus melakukan pembenahan di lokasi.

Baca Juga: Situ Bagendit Garut, Kini Jadi Tempat Piknik Rekomended Wisatawan!

Situ Bagendit direvitalisasi mulai November 2021 lalu dengan anggaran pusat sebesar Rp87,73 miliar. 

Revitalisasi selesai pada awal Mei 2022 lalu.

Dari luas Bagendit yang mencapai 150 ha, revitalisasi terfokus pada areal seluas 2,8 ha.

Areal seluas itu, membangun 6 zona wisata di mana setiap zona dihadirkan destinasi yang berbeda.

Zona 1, yaitu wisata publik atau wisata umum. Di zona ini pengunjung bisa menikmati wisata air, indahnya taman teratai, menikmati berbagai makanan khas Garut di ruang kuliner, masjid dan toilet.

Kemudian bisa berjalan-jalan di jalan terapung yang di taman teratai.

Baca Juga: GARUT, Revitalisasi Situ Bagendit Kehendak Presiden Jokowi sudah 90 Persen, Ini Kata Ridwan Kamil

Zona 2 , menghadirkan wisata kuliner dengan menyuguhkan makanan khas Garut, di antaranya dodol, burayot, emplod, dorokdok dan sebagainya.

Zona 3 adalah area green school. Di zona ini anak-anak ataupengunjung bisa berpartisipasi belajar atau mengajari cara memelihara lingkungan yang baik.

Selain itu ada juga kegiatan melukis yang melibatkan instruktur pelukis terkenal di Garut.

Zona 4, menghadirkan ruang bambu dengan bangunan yang terbuat dari bambu pula.

Di zona ini pengunjung bisa menikmati aneka kreasi bambu karya para pengrajin Garut.

Kemudia Zona 5 adalah area wisata hobi. Di sini pengunjung bisa melakukan aktivitas memancing, naik speedboat, dan sebagainya.
Sementara zona 6 adalah wisata privasi. Di dalamnya ada area resor atau glamping dan kolam renang.

Namun dari ke enam zona itu, nampaknya baru zona 1 hingga zona 3 yang sudah berjalan. Sementara zona 4 hingga 6 masih dalam tahap.pembangunan dan penyelesaian.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler