Misteri Rumah KASUS SUBANG, Siapakah Selalu Panen Pisang di Halaman TKP Jalancagak ?

22 Mei 2022, 09:18 WIB
Pohon-pohon pisang di halaman rumah TKP kasus pembunuhan Jalancagak, Subang. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Rumah kejadian pembunuhan di Jalancagak, Subang, memiliki halaman luas termasuk di bagian depan yang ditumbuhi banyak pohon pisang.

Nah ada misteri pada kasus Subang ini, siapakah yang selalu panen pisang di halaman rumah TKP (tempat kejadian perkara) pembunuhan di Jalancagak itu ?

Sampai Minggu, 22 Mei 2022 ini, sudah lewat bulan kesembilan kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum terungkap.

Baca Juga: KISAH NYATA di Gunung Cikuray, Garut, Tentara Berlarian Takut Melihat Penampakan Jin

Kondisi rumah TKP di Ciseuti tampak semakin merana, rerumputan semakin meninggi. Namun banyak anakan pohon-pisang yang semakin membesar.

Sejak beberapa bulan terakhir, tampak perbedaan kondisi pohon-pohon pisang di halaman rumah TKP itu. Ada beberapa pohon pisang tampak sudah tidak ada lagi, namun banyak pula yang bertumbuhan.

Pohon-pohon pisang diketahui suka roboh atau dirobohkan, terutama jika buah pisangnya sudah diambil. Namun kemudian sejumlah anakan pohon pisang tumbuh lagi.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Masih Ada Jejak Pelaku di Gorden dan Jendela Kamar Korban di TKP, Menurut Ahli Gaib

Iseng ketika DeskJabar  baru-baru ini sedang jajan pada pedagang di samping rumah TKP pembunuhan di Jalancagak, Subang itu, menanyakan kepada ibu-ibu yang membeli kue surabi.

 

Tampak pula, beberapa pohon pisang itu berada di tepian jalan. Secara teori, membuat orang lain akan mudah mengambil buahnya dari tepian jalan.

Beberapa tetangga mengatakan, memang selama ini di halaman rumah itu banyak pohon pisang. Beberapa pohon pisang membesar lalu kemudian tidak ada lagi dan roboh.

Baca Juga: Pemerhati KASUS SUBANG : Jin Khodam pada Film KKN di DESA PENARI, Begini Sebenarnya Makhluk Itu

Beberapa tetangga rumah TKP itu mengatakan tidak mengetahui, apakah pohon-pohon pisang itu jenis untuk diambil panen buahnya atau hanya untuk jenis dipanen daunnya.

Tetangga tersebut mengaku rumahnya sebenarnya agak jauh di belakang rumah TKP itu, ke depan hanya untuk membeli kue surabi.

Ada juga ibu-ibu mengatakan, selama ini belum pernah memperhatikan jika pisang-pisang itu berbuah. Namun berdasarkan kebiasaan masyarakat, tidak suka mengganggu apa pun milik orang lain.

Baca Juga: KKN di Desa Penari, Sosok Mirip Badarawuhi Siluman Ular Pernah Nyasar ke Amerika

“Apalagi pohon pisang walau berbuah di halaman orang yang terkena musibah seperti pak Yosep itu. Sepertinya kalau ada yang berani mencuri panennya, itu berarti orang yang tidak punya perasaan,” kata ibu-ibu tersebut.

Saksi Yosep selaku pemilik rumah TKP dimaksud, mengatakan, sejauh ini dirinya belum dapat kembali menempati rumahnya itu. Otomatis ia belum dapat mengurus kembali kondisi pekarangan rumahnya.

Baca Juga: Hantu Rambut Panjang di Rumah, Inilah Jin Setan Dimaksud dan Cara Mengusir, Ustadz Adi Hidayat Menyebutkan

Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yang merupakan ibu dan anak, ditemukan tewas pada bagasi mobil Toyota Alphard, pada rumah kejadian di Ciseuti, Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.

Rumah TKP itu sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional, dimana kedua korban juga pengurusnya. Yayasan itu didirikan oleh Yosep yang merupakan suami Tuti, ayah dari Amalia dan Yoris. ***

 

 

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler