KASUS SUBANG, BANPOL Dilihat Empat Saksi Masuk TKP, Ibrahim Tompo, Polda Jabar Tidak Mengeluarkan Data Ini

11 Mei 2022, 16:31 WIB
Lokasi TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat, Banpol dilihat empat saksi masuk TKP /DeskJabar/ Yedi Supriyadi/

DESKJABAR - Terjadi di kasus Subang, sosok Banpol dilihat oleh empat saksi masuk TKP pembunuh ibu dan anak.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebutkan Polda Jabar tidak mengeluarkan data ini.

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang masih menyimpan banyak misteri. Siapa pelaku sebenarnya masih belum terungkap.

Namun yang menjadi sorotan belakangan ini adanya sosok Banpol di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat.

Sosok Banpol tersebut bisa masuk ke lokasi TKP di Ciseuti, Jalan Cagak, Subang dengan menerobos garis polisi.

Bahkan Banpol tersebut mengajak Danu salah satu saksi terperiksa di kasus Subang untuk membersihkan atau menguras bak mandi di TKP.

Namun Rohman Hidayat penasehat hukum Yosef dan Yoris menganggap sosok Banpol tersebut merupakan karangan Danu saja.

Rohman Hidayat bahkan merasa heran kenapa ada Banpol muncul sekarang ini. Sedangkan pada pemeriksaan sebelumnya tidak ada. Polisi pun tidak pernah menanyakan soal. Banpol tersebut.

"Kalau memang ada Banpol yang terlibat silahkan saja usut. Karena memang kan Banpol bersama Danu sudah benar benar menerobos garis polisi dan itu layak jadi tersangka," kata Rohman Hidayat baru baru ini.

Lalu siapa yang pertama kali memunculkan sosok Banpol di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat ini.

Dalam YouTube Freddy Sudaryanto Sport dengan judul "Hari ke 2 tanggal 19 adalah hari yang mist3rius !!! Kasus Subang" yang tayang pada 30 April 2021 menjelaskan mengenai sosok Banpol tersebut.

Kata Freddy Sudaryanto pada tanggal 19 Agustus 2021 Danu bertemu dengan  seseorang yang masuk ke lokasi TKP yang disinyalir Banpol

Kemudian Danu diminta sosok Banpol tersebut untuk ikut masuk ke TKP dan membantu membersihkan bak mandi yang ada di TKP.

Dan yang melihat sosok Banpol tersebut bukan hanya Danu, tetapi juga ada Wahyu, Kosasih dan juga Opik yang sedang standby di SMA 1.

"Kemudian mereka melihat kedatangan seseorang yang disinyalir oleh Danu pertama kali adalah seorang polisi," kata Freddy Sudaryanto.

Kemudian sosok yang disangka Danu polisi tersebut dan disinyalir Banpol itu masuk ke dalam TKP kasus Subang.

Sosok Banpol tersebut tidak sengaja bertemu dengan Danu yang kemudian mengajak Danu ikut membantu membersihkan bak mandi.

Kata Freddy Sudaryanto bagaimana kalau empat orang saksi ini yakni Danu, Wahyu, Kosasih dan Opik tidak melihat kedatangan yang dikira polisi dan disinyalir Banpol itu.

Artinya, jika mereka tidak melihat, berarti bisa dipastikan orang yang disinyalir Banpol tersebut  masuk sendirian ke lokasi TKP.

"Berarti kan tidak ada rencana, untuk masuk bersama Danu karena itu ketidaksengajaan mereka bertemu," Kata Freddy Sudaryanto.

Bisa jadi niatnya kata Freddy Sudaryanto untuk membersihkan sendiri. Dan siapa yang menyuruh sosok yang disinyalir Banpol tersebut membersihkan TKP.

Namun dari informasi yang ada di media ternyata sosok yang disinyalir Banpol tersebut kata Freddy Sudaryanto di suruh petugas dari polsek untuk membersihkan bak mandi.

"Lalu kenapa harus membersihkan bak mandi dan diketahui proses identifikasi selesai dilakukan sampai tuntas di hari pertama," kata Freddy Sudaryanto.

Apakah di hari pertama bak mandi tidak termasuk hal yang dibersihkan. Padahal dari keterangan di media, di bak mandi ada bunga bunga, ada bercampur darah, juga lainnya.

Apakah proses identifikasi di hari pertama tidak ada pekerjaan untuk melakukan pembersihan bak mandi.

"Sehingga dilakukan di hari kedua. Dan jawabannya ada di pihak kepolisian," kata Freddy Sudaryanto.

Di hari kedua tidak ada proses identifikasi. Karena dengan masuknya Banpol, dari pagi sampai siang tidak ada proses identifikasi.

Dan di tanggal 19 Agustus 2021 ada kegiatan lain yaitu pemakaman kedua almarhumah Tuti Suhartini dan Amel di pagi hari.

"Dan di sore harinya, sosok Banpol masuk sekitar jam 12.00 kurang lebih," kata Freddy Sudaryanto.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo secara tegas mengatakan kalau Polda Jabar tidak pernah mengeluarkan data mengenai banpol tersebut.

"Polda Jabar tidak mengeluarkan data ini," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo  dalam keterangan tertulisnya kepada DeskJabar.com.

Kata Ibrahim Tompo sebaiknya tidak ada pihak yang berspekulasi terkait informasi yang tidak jelas, karena hanya akan menyesatkan pemahaman masyarakat.

Saat ini kata Ibrahim Tompo tim penyidik Polda Jabar masih bekerja keras dalam mengungkap kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amel.

Pihak Polda Jabar dalam hal ini tim penyidik kata Ibrahim Tompo tidak berspekulasi dan ketika hasilnya sudah jelas baru akan diinformasikan.

"Saat ini penyidik masih bekerja Keras. Kita tidak berspekulasi, namun jika hasilnya sudah jelas kita akan infokan," kata Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Kabid Humas Polda Jabar juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang terus mendorong upaya pengungkapan kasus Subang.

Sejauh ini Polda Jabar sudah memeriksa  121 saksi dan meneliti 216 alat bukti termasuk 10 Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler