DESKJABAR- Hingga Kamis 5 April 2022 pukul 10.00 WIB, korban terseret banjir bandang Sumedang, Arie Dwi Rahmayuda (13) di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, masih belum ditemukan.
Korban Arie Dwi Rahmayuda merupakan warga Desa Karangasem Kabupaten Indramayu yang sedang berlibur dengan keluarganya di Citengah saat banjir bandang Sumedang terjadi pada Rabu 4 April 2022 pukul 17.00 WIB.
Arie terseret banjir bandang Sumedang saat mengambil baju di mobil untuk dibawa ke vila yang telah disewa keluarganya.
Inilah kronologis Arie terseret banjir bandang Sumedang seperti dituturkan Sifa Rini, pemilik villa yang tayang dalam YouTube Naufal Abiyyu berjudul, "Banjir Sumedang Hari Ini. Banjir Bandang Terjang Desa Citengah Sumedang Selatan. Wisatawan Hanyut," tayang 4 Mei 2022.
Baca Juga: Banjir Bandang Citengah Sumedang Selatan Terjadi Juga Tahun Lalu dan Menyebabkan Korban Meninggal
Arie hanyut terseret arus banjir akibat terpeleset di selokan dekat parkiran mobil.
- Saat itu Arie berjalan dari parkiran mobil menuju salah satu kamar penginapan yang disewa keluarganya.
- Namun ia terpeleset dan masuk selokan.
- Tubuh Arie yang terseret arus banjir bandang kemudian masuk ke gorong-gorong dan hilang.
"Jadi, ia sedang bawa pakaian ke mobil, terus ia terpleset dan masuk ke gorong-gorong, hingga hanyut ke aliran sungai," kata Sifa seperti dijelaskan YouTube
- Tim BPBD, SAR dan warga terus melakukan pencarian, akan tetapi hingga pukul 10.00 WIB korban belum ditemukan.
Begitulah kronologis remaja itu hanyut terseret banjir bandang Sumedang.
Tak cuma mengakibatkan korban jiwa, banjir bandang Sumedang juga mengakibatkan 4 buah mobil dan 2 sepeda motor ikut hanyut.
Baca Juga: Banjir Bandang Citengah Sumedang, Tewaskan Remaja dan Hanyutkan Mobil, Motor dan Rusak Rumah
Sementara itu belasan rumah milik sekitar 15 kepala keluarga di Dusun Cieurih, Blok Tajur RT 02 RW 05 Desa Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan, ikut terdampak banjir bandang Sumedang.
Bahkan, banjir bandang Sumedang juga merusak kolam-kolam ikan, mesjid, bangunan kayu atau saung, hingga pesawahan milik warga di Cipancar.***