KASUS SUBANG MAKIN TERUNGKAP, Ternyata Saksi Wahyu Bukan Mengundurkan Diri: TERLIBAT?

24 April 2022, 05:18 WIB
Sekolah yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga korbanpembunuh ibu dan anak di Subang yang berlokasi di Serangpanjang, Jalancagak, Subang dimana Wahyu menjadi kepala sekolah. /Google Maps/


DESKJABAR - Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum juga terungkap. Siapa pelaku, dalang dan apa motifnya masih menjadi misteri yang masih diselidiki kepolisian Polda Jabar.

Beberapa waktu lalu, ada kepala sekolah di yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga korban yang juga menjadi saksi kasus Subang yaitu Wahyu tiba-tiba mengudurkan diri.

Pengunduran diri Wahyu di tengah kemelut kasus Subang itu, mengundang tanda tanya dan kecurigaan keluarga korban. Apalagi Wahyu disebut-sebut ada keterlibatan dengan uang yayasan yang harus dipertanggungjawabkannya.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Portugal 2022, Marc Marquez Kena Finalti, Ini Pelanggaran yang Dilakukan Baby Alien

Dikutip dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport pada 29 Maret 2022, mundurnya Wahyu yang tiba-tiba padahal sekolah akan dibuka kembali setelah vakum itu, sempat mengundang kecurigaam Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.

"Bapak Rohman Hidayat waktu itu sempat mencurigai Pak Wahyu. Ada apa kok tiba-tiba dadakan Pak Wahyu mengundurkan diri dari kepala sekolah", kata Fredy Sudaryanto.

Pasca mengundurkan diri, ungkap Fredy Sudaryanto, sejak saat itu Wahyu sangat sulit dihubungi. Wahyu seolah menghilang bak ditelan bumi. Keberadaannya sangat misterius entah ada dimana.

Kini setelah kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel itu bergulir selama 8 bulan sejak kejadian pada 18 Agustus 2021 lalu, Yosef suami Tuti sekaligus ayah Amel mengungkapkan yang sebenarnya.

Baca Juga: Kalahkan Dortmund, Bayern Munich Raih Gelar Juara Liga Jerman 10 Kali Berturut-turut

Dalam wawancara eksklusif dengan tim Deskjabar.com yang sengaja menemuinya di Subang, Kamis 21 April 2022, Yosef menceritakan soal Wahyu yang mengundurkan diri sebagai Kepala Sekolah SMK di Yayasan milik keluarganya itu.

Menurut Yosef, awalnya ia mendapat kabar dari seorang rekannya bahwa Wahyu ingin mengundurkan diri sebagai kepala sekolah. Lantas Yosef mencoba menemui Wahyu dengan maksud agar tidak mundur begitu saja.

Namun tutur Yosef, Wahyu tidak mau didatangi olehnya dengan alasan takut. Yosef tidak tahu apa alasan yang membuat Wahyu takut ditemui olehnya.

"Karena didatangi sama saya kan gak bisa dia selalu menghindar karena takut, ada temen deketnya menanyakan ada apa takut dengan saya," ujar Yosef.

Beberapa hari kemudian, kata Yosef, teman dekatnya itu memberi tahu jika Wahyu sudah bulat akan mengundurkan diri sebagai kepala sekolah di sekolah yayasan milik keluarganya.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran 2022 Pakai Sepeda Motor Mulai Banyak Melintas di Cimahi, Sabtu Malam

Mendapat kabar itu, Yosef mengaku heran dan balik bertanya: "Kok mengundurkan diri? Karena kan gini, ini masalah kejadian jangan disatukan dengan masalah manajemen sekolah. Yang namanya kepala sekolah terlibat atau tidak terlibat harus tanggung jawab terhadap lembaga pendidikan".

Setelah hal tersebut disampaikan Yosef, ternyata Wahyu tetap ingin mengundurkan diri. Akhirnya karena Wahyu tidak bertanggungjawab terhadap jabatannya sebagai kepala sekolah, Yosef pun memutuskan untuk memecat Wahyu.

"Jadi bukan mengundurkan diri, (tapi) saya pecat saja. Karena tidak melakukan tanggung jawab sebagaimana kepala sekolah," pungkas Yosef.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Wawancara Eksklusif

Tags

Terkini

Terpopuler