DESKJABAR - Pelaku Kasus Subang bisa dibilang Jenius, diduga memiliki keahlian dan kecanggihan sehingga energi dan pikiran penyidik Kepolisian sudah sangat terkuras.
Pelaku kasus Subang diduga jenius, profesional dan pintar dalam segala hal atau punya trik supaya lolos dari jeratan hukum.
Pelaku kasus Subang sudah berjalan 8 bulan penyidik dari kepolisian masih belum bisa mengungkapnya atau pelaku masih lolos.
Baru-baru ini secercah harapan agar kasus Subang cepat terungkap dengan informasi terbaru dari Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
"Kita juga butuh pembuktian yang jelas, petugas tidak bekerja sembrono, maka membutuhkan waktu yang panjang, karena memang membutuhkan kejelasan pembuktian," ungkap Kombes Pol Ibrahim Tompo di Bandung, Rabu 6 April 2022.
Tapi polisi mengklaim sudah mengantongi sebagian informasi dari sketsa wajah pelaku yang sebelumnya diungkap ke publik.
Pihak kepolisian juga terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan alat bukti. Tercatat sudah ada 121 saksi yang dimintai keterangan dan 216 alat bukti yang diperiksa.
Kombes Pol Ibrahim Tompo pun memastikan pihaknya sangat berharap kasus Subang dapat segera terungkap dan pelaku kasus Subang tidak akan bisa lolos dari jeratan hukum.
"Kita berharap juga pengungkapan kasus Subang ini cepat, namun karena memang ada kendala, kita tidak bisa bekerja tanpa dasar yang bagus,” ungkap Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Info Terbaru dari Polda Jabar, Pelaku Tidak Tenang dengan 5 Alat Bukti Ini
Pasalnya dengan proses penyelidikan kasus Subang yang sudah berjalan hampir delapan bulan, energi dan pikiran penyidik sudah sangat terkuras.
Dilansir kanal Youtube Anjas di Thailand dengan judul "GAMBAR DENAH LOKASI YG DIPAKAI PELAKU SUBANG ?? DIA YG MEMBANTU ??" tayang beberapa waktu lalu
Beberapa fakta yang analisis para pakar tentang diduga pelaku kasus Subang jenius, profesional yang menjadi tantangan pihak kepolisian agar pelaku tidak bisa lagi lolos dari jeratan hukum.
Intinya menyebut barang bukti berupa saksi di TKP minim, CCTV mati dan ditemukan lebih dari 50 DNA.
Anjas mengatakan, CCTV mati itu bukan karena kebetulan, diduga komplotan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Amel, memiliki peta.
"Mungkin ada salah satu mereka menggambar peta titik CCTV yang aktif dan yang mana tidak aktif," ujar Anjas
"Ada dugaan si pelaku pada saat itu mengetahui CCTV aktif mana saja," tegasnya.
Anjas menduga ada 4 alasan mengapa sampai sekarang kepolisian seperti kesulitan untuk mengungkap tersangka kasus Subang tersebut.
Pertama, ada pemeriksan saksi sampai belasan kali kepada penyidik.
Dalam pemeriksan berkali-kali itu bisa saja ada saksi yang saling tuduh dan memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Kedua, penyidik kepolisian menjadi tidak percaya 100 persen harus melakukan cross check dengan berbagai alat bukti.
Semakin banyak keterangan yang berubah, semakin banyak juga hal yang harus di-cross check oleh penyidik.
"Di media massa saja diralat, apa kabar dengan di BAP. Pasti tim penyidik pusing tiba-tiba BAP berubah, dan makan waktu panjang untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang framing," ungkap Anjas.
Ketiga, Anjas mengatakan, dia bukan ahli forensik, namun punya perencanaan yang baik. Ini jelas-jelas pembunuhan berencana.
Keempat, ada dugaan juga, mengapa tim penyidik kesulitan melakukan cross check jejak HP korban.
Ada kemungkinan pelaku eksekusi korban pada tanggal 18 Agustus 2021, tidak membawa HP.***