PENANTIAN KASUS SUBANG TERUNGKAP, 2 Hal Ini Yosef Marah dan Curiga Pada Wahyu, Ini yang Dilakukan Wahyu

13 April 2022, 04:57 WIB
Saksi kasus Subang Yosef, 2 hal yang membuat Yosef marah kepada Wahyu /Tangkap layar youtube AksaraJabar.com/

 

DESKJABAR - Detik-detik penantian kasus Subang terungkap oleh pihak kepolisian, ada 2 hal dari saksi Yosef Hidayah yang tiba-tiba marah dan mengungkap sikap aneh dari Kepala Sekolah Bina Prestasi Nasional, Wahyu dan tiga stafnya.

Yosef menceritakan, gelagat aneh Wahyu, dimana Wahyu waktu itu masih menjabat sebagai kepala sekolah.

Yang terlihat takut dan seakan bingung ketika dirinya melakukan sidak di sekolah tersebut.

Tepatnya, dua hari atau 16 Agustus 2021 sebelum pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menjadi korban istri dan anaknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu atau Amel terjadi.

Baca Juga: KABAR BARU KASUS SUBANG Dimana Danu? Ayahnya Cemas dan Doakan Danu Lolos dari Jerat Hukum

Apakah mereka ada hubungannya atau dengan kasus pembunuhan yang telah menewaskan Tuti dan Amel di Subang tersebut?

Seperti diketahui, ke 4 saksi tersebut bekerja di SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef, bahkan Wahyu sebagai kepala sekolahnya.

Dalam kasus Subang ini, Yosef maupun Wahyu sama sama bertindak sebagai saksi, dan keduanya sudah dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangannya.

Dalam kesehariannya sebelum kasus Subang terjadi, Wahyu merupakan kepala sekolah SMK Bina Prestasi yang berada di bawah yayasan milik Yosep, sehingga keduanya sudah saling mengenal.

Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport berjudul "Wahyu oh Wahyu, Sudah Bersuara?" diunggah baru-baru ini.

Fredy Susanto mengatakan bahwa ia mendapat informasi dari salah satu kanal Youtube

Baca Juga: Polisi Tangkap Putra Siregar dan Rico Valentino Akibat Kasus Dugaan Penganiaayaan

Informasi yang didapat Fredy itu, yakni pernyataan Yosef, saksi kasus Subang, suami korban Tuti sekaligus ayah dari Amel yang membahas tentang Wahyu.

Wahyu sendiri adalah kepala sekolah di SMK Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dikelola korban kasus Subang yang menyebabkan meninggal ibu dan anak, Tuti dan Amel.

"Dan itu dinyatakan oleh kuasa hukum Bapak Yosef, yaitu Bapak Rohman Hidayat. Malah Bapak Rohman Hidayat waktu itu sempat mencurigai Pak Wahyu. Ada apa kok tiba-tiba dadakan Pak Wahyu mengundurkan diri dari kepala sekolah," tegas Fredy Sudaryanto.

Inilah cuplikan pernyataan Yosef di satu kanal Youtube (Fredy Sudaryanto tidak menyebutkan nama kanal Youtubenya) yang membahas tentang Pak Wahyu.

"Pak Wahyu saya nanya, laptop dan ijazah itu dimana? Dia jawab langsung; katanya sudah dikasihkan kepada A Yoris", kata Yosef

Menurut Yosef, waktu itu dia tidak bisa bertanya ke Yoris karena berbeda PH (pendampingan hukum) antara Yoris dengan Yosef dalam kasus Subang ini

Setelah Yoris bergabung menjadi satu pendamping hukum dengan dirinya sejak Desember 2021 lalu, Yosef menanyakan tentang laptop itu.

"Yor (Yoris) saya mau nanya. Kata Pak Wahyu laptop dan ijazah sudah dikasihkan sama Yoris. (Jawab Yoris) bohong Pah bohong itu. Itu masih di Wahyu coba tanya yang bener. Gak pernah saya gak pernah menerima itu", kata Yosef

Yosef mengatakan, dengan adanya bantahan dari Yoris, setelah itu ia langsung datang ke rumah Wahyu.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKUAK, YORIS Dagang Pakaian, Yosef Main Golf, Mimin ke Mana? Inilah Ceritanya

Dan ternyata (Wahyu) mengakui laptop dan ijazah itu ada di dia. Berbohong lagi, ada apa di balik itu?"

Soal ada apa dengan kebohongan Wahyu, Fredy Sudaryanto mengatakan hal itu harus disinkronkan siapa yang benar dan siapa yang berbohong.

"Saat ini Wahyu sangat sulit dihubungi. Wahyu seolah menghilang, keberadaannya sangat misterius entah ada dimana", Fredy Susanto menyayangkan.

Satu hal lagi yang membuat Yosef curiga pada Wahyu dan 3 saksi lainnya:

Sedangkan dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Koin Seribu 77 tayang 9 April 2022, dimana dalam channel tersebut dimunculkan hasil wawancara dengan Yosef.

Pada saat itu Yosef mengaku jika dirinya tidak diperbolehkan mendekat TKP dan malah dijauhkan dari mobil Alphard tersebut sehingga dirinya tidak bisa melihat kaki siapa yang ada di dalam mobil tersebut.

"Semuanya, dari yang saya ingat, dari Danu, Wahyu, Kosasih, Opik, itu yang berempat itu sama sekali tidak pernah ada ucapan bela sungkawa,” tegas Yosef menyayangkan.

“Mereka kadang-kadang seperti takut kepada saya, padahal seharusnya saya yang takut kepada mereka. Ada apa?” Yosef bertanya-tanya keheranan.

Kira-kira apakah rasa kepenasaranan Yosef terhadap keempat saksi yang dianggapnya terlihat seperti menyimpan rasa takut akan menjadi salah satu yang didalami oleh pihak kepolisian?.**"

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler