FAKTA BARU KASUS SUBANG, Pembunuh TUTI dan AMEL Bukan Profesional, Justru Pembantunya Yang Ahli?

11 April 2022, 12:43 WIB
Pelaku pembunuh Tuti dan Amel di kasus Subang bukan seorang profesional itu dilihat dari fakta fakta yang ada. Benarkah seperti itu. /YouTube Freddy Sudaryanto Sport

DESKJABAR- Fakta baru di kasus pembunuh Tuti Suhartini (ibu) dan  Amelia Mustika Ratu alias Amel (anak) di Subang Jawa Barat bukan seorang profesional.

Justru pembantunya atau orang yang membantu pelaku pembunuh Tuti (ibu) dan Amel (anak) yang ahli atau profesional.

Tuti Suhartini (ibu) dan Amel (anak) ditemukan menjadi korban pembunuh pada 18 Agustus 2021 di Ciseuti, Jalan Cagak, Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Terjadi Hal Aneh di Rumah TKP Pembunuhan Jalancagak

Jasad Tuti (ibu) dan Amel (anak) ditemukan di bagasi Alphard warna hitam dalam kondisi sudah dimandikan dan tanpa mengenakan pakaian.

Siapa sebenarnya orang atau pelaku pembunuh Tuti (ibu) dan Amel (anak) yang dengan tega melakukan aksi pembunuhan masih menjadi misteri.

Pihak kepolisian sudah memeriksa 121 saksi dalam mengungkap siapa sebenarnya pelaku pembunuh Tuti dan Amel di kasus Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI, Misteri Lampu Menyala dalam Rumah, dan Heboh Penampakan Wanita Misterius di TKP

Sudah hampir 8 bulan kasus Subang masih juga belum terungkap. Polisi masih membutuhkan waktu untuk mengungkap kasus pembunuh Tuti dan Amel di Subang tersebut.

Lalu yang menjadi pertanyaan, benarkah pelaku pembunuh Tuti dan Amel di kasus Subang seorang profesional.

Sehingga pihak kepolisian sampai kesulitan dalam melacak dan menemukan alat bukti kasus pembunuh Tuti dan Amel tersebut.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Begini Situasi Malam Ketika Pelaku Pembunuhan Melarikan Diri dari TKP Jalancagak

Freddy Sudaryanto melalui YouTube Freddy Sudaryanto Sport mencoba melakukan analisa apakah benar pelaku pembunuh Tuti dan Amel seorang profesional.

Dalam YouTube yang berjudul "P3laku tidak Profesion4l, Yang Membantuny4 Yang Profesion4l? yang tayang pada 11 April 2022 menjelaskan mengenai pelaku pembunuh Tuti dan Amel.

Kata Freddy Sudaryanto siapa pelaku pembunuh Tuti dan Amel sebenarnya. Dan apa yang bisa membuat waktunya begitu lama kurang lebih 5 sampai 6 jam.

Baca Juga: Di Cianjur, Perusahaan Pabrik Sepatu Dikenai Sanksi Harus Mengganti Lahan Pertanian

"Ini menandakan bahwa pelaku betul betul menguasai lapangan, pelaku menguasai TKP," kata Freddy Sudaryanto.

Pelaku juga mengetahui seluk belum lokasi TKP termasuk mengetahui kondisi korban dan berapa orang yang ada di dalam rumah

Pelaku juga sepertinya mengetahui hubungan korban. Dan apa saja yang ada di lokasi sehingga sangat menguasai lapangan.

Maka dengan waktu 6 jam begitu tenang dan ini kata Freddy Sudaryanto tidak mungkin dilakukan oleh pembunuh bayaran atau pembunuh profesional.

"Karena kalau pembunuh profesional saat melakukan eksekusi cukup waktu satu jam dua jam eksekusi berlalu," kata Freddy Sudaryanto.

Hanya saja pelaku pembunuh Tuti dan Amel ini betul betul menguras pikiran. Apa yang membuat pelaku pembunuh ini sampai butuh waktu lama antara 5 sampai 6 jam.

Freddy Sudaryanto menduga, pelaku pembunuh Tuti dan Amel sangat menguasai lapangan dan bukan satu orang, tetapi lebih dari satu orang..

Jika melihat data yang ada terutama dari keadaan korban Tuti dan Amel, kondisinya sangat tragis dan mengenaskan.

Termasuk kondisi jenazah kedua korban yakni Tuti dan Amel ditemukan sudah dalam kondisi dibersihkan atau dimandikan.

Melihat lamanya waktu yang dibutuhkan dan kondisi korban saat ditemukan ini menunjukkan proses eksekusi berlangsung lama.

Dan ini kata Freddy Sudaryanto seolah olah adanya komunikasi antara pelaku dengan pihak lain karena waktunya sangat lama antara  jam 12 malam sampai jam 6 pagi.

"Apakah mungkin pelaku melakukan komunikasi dengan pihak luar dan pihak luar mendatangi TKP. Dan pihak luar ini tujuannya untuk membantu pelaku," kata Freddy Sudaryanto.

Namun ketika melihat kondisi yang terjadi di TKP, maka mungkin saja seseorang yang membantu itu memberikan informasi untuk menghilangkan jejak.

Dan informasi yang diperoleh pelaku pembunuh Tuti dan Amel tidak hanya dari 1 orang saja tetapi lebih dari 2 orang.

Kemudian informasi tersebut untuk menghilangkan semua jejak jejak yang nantinya akan diketahui oleh pihak kepolisian.

Baik itu sidik jari, alat alat bukti, perangkat yang dipakai untuk eksekusi, semua dihilangkan termasuk kenapa korban harus ditelanjangi dan dibersihkan.

"Ini menunjukkan apa yang dilakukan terhadap korban tidak direncanakan. Karena jika direncanakan tidak harus membuka baju dan memandikan korban," kata Freddy Sudaryanto.

Karena kalau sudah direncanakan dan dilakukan oleh profesional atau pembunuh bayaran, maka dia sudah menyiapkan hal hal yang akan membuat sidik jari tidak menempel.

"Jadi kalau profesional dia akan memakai sarung tangan, kedua akan memakai penutup kepala, dan juga alas kaki," kata Freddy Sudaryanto.

Juga jika dilakukan oleh profesional maka tidak ada kata memandikan korban. Karena mereka sudah aman dari semua sidik jari.

Namun yang terjadi di kasus subang bukan orang profesional. Tetapi orang yang sudah dilanda kepanikan, bingung bagaimana menghilangkan sidik jari.

Makanya pelaku diberikan informasi oleh orang luar agar mandikan jasad korban Tuti dan Amel agar sidik jari hilang semuanya.

Karena saat melakukan eksekusi kedua korban, pasti ada sentuhan tangan antara pelaku dan korban.

Maka diambil kesimpulan untuk mandikan semua korban agar sidik jari tidak ada dalam tubuh korban.

Kata Freddy Sudaryanto ini menunjukkan pelaku bukan orang yang sangat profesional, dan mungkin saja dilakukan karena spontanitas dan tidak direncanakan.

Kasus pembunuh Tuti dan Amel hingga saat ini masih menjadi misteri. Semua pihak menunggu kepolisian untuk segera mengungkap kasus Subang.***

 

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Fredy Sudaryanto Sport

Tags

Terkini

Terpopuler