DESKJABAR - Pasar Buhun Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi Singaparna Tasikmalaya adalah program Desa Selawangi dalam membangun Desa Wisata untuk generasi Z.
Program Desa dengan menggelar Pasar Buhun adalah salah satu program Desa Wisata yang sudah dibuka dan berjalan juga dinikmati generasi Z.
Generas Z bisa menikmati Pasar Buhun yang dijadikan Desa Wisata dan dijadwalkan dikunjungi Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia telah dijadwalkan mengunjungi Pasar Buhun Desa Wisata yang memanjakan generasi Z.
Program Desa Selawangi itu dengan digelarnya Pasar Buhun adalah memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Kemudian memfasilitasi masyarakat untuk bisa berkreasi dengan karya yang bisa dijual ke publik, juga meningkatkan kesejahtraan masyarakat melalui program Desa Wisata.
Menurut Kepala Desa Selawangi, Aha Nugraha, luas wilayah Desa Selawangi 157 hektar. Terdiri dari 60 persen pesawahan, sisanya darat dan bukit.
"Jumlah penduduknya 3.695 jiwa dan 1.175 Kepala Keluarga (KK), yang tersebar di 4 kedusunan da 24 Rukun Tetangga (RT)," kata Aha Nugraha.
Disebutkan mata pencaharian masyarakatnya adalah petani dan buruh tani.
Menurut Aha Nugraha, potensi yang dimiliki Desa Selawangi adalah pesawahan, ladang, kolam ikan air tawar dan aliran aliran sungai.
Disebutkan, sarana penddidikan yang ada yakni 2 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Pendidikan Menenga Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Pendidikan Menengah Atas (SMA).
"Disamping Pondok Pesantren serta pendidikan non formal atau pendidikan keagamaan," ucap Aha Nugraha.
Ditambahkannya, Desa Selawangi memiliki home industri, baik makanan tradisional hingga kerajinan tangan.
"Dalam pembuatan kerajinan tangan bahan bakunya memanfaatkan bahan bahan alam yang ada di desa," kata Aha Nugraha.
Disamping itu, tambahnya, Desa Selawangi pun memiliki kelompok kesenian tradisonal serta kelompok kesenian islami.
Dalam pengembangan Desa Wisata, kata Aha Nugraha, sepanjang jalan desa dimulai dari Selawangi sampai Jagawaras digelar Pasar Buhun.
Khusus wilayah Selawangi, tambahnya, ditata menjadi area camping ground dan area wisata edukasi dengan dibangunnya kampung adat Sunda Buhun.
Di dalamnya ada bale bale, leuit, saung lisung serta hal lain yang bernuansa adat Sunda Buhun," ucap Aha Nugraha.
Kemudian, tambahnya, wilayah Selakaso direncanakan menjadi pusat sentra industri makanan tradisional, kerajinan tangan serta wahana atraksi wisata lainnya.
"Seperti mosong, ngurek belut, ngobor belut, serta kearipan lokal lainnya," tuturnya.
Untuk wilayah Jagawaras dan Cileunga, tambahnya, diprioritaskan sebagai kampung anggur, kafe kafe di aliran sungai.
"Bahkan kolam renang anak anak serta atraksi riber tubing nantinya tersedia di sini," cetusnya.
Baca Juga: Omicron Siluman Lebih Ganas? Sebagian Mengkhawatirkannya, Simak Penjelasan Para Ahli Dunia
Sementara Komplek Pondok Pesantren Cileunga akan menjadi pusat wisata religi.
"Karena Pesantren Cileunga merupakan pesantren tertua di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, " ujarnya.
Bahkan, tambahnya lagi, salah seorang santrinya adalah K.H Zaenal Mustofa yang juga pahlawan nasional.
"Ia adalah salah seorang santri di pesantren Cileunga," ucapnya.***