Waspada! Jika GEMPA SESAR LEMBANG Terjadi, Wilayah Ini Paling Rusak Parah, Begini Penjelasan Pakar Gempa ITB

24 Januari 2022, 07:07 WIB
Jika terjadi gempa di sesar lembang, maka wilayah ini paling rusak parah. /youtube Irwan Meilano /

 

 

DESKJABAR- Sesar Lembang merupakan patahan geser aktif atau sumber potensi gempa daratan yang berada di wilayah Lembang. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa magnitudo 6,8 hingga 7.

Sesar Lembang sendiri hingga saat ini masih aktif bergerak dengan kecepatan 3 milimeter per tahun sehingga menyebabkan gempa kecil. Namun pergerakan di setiap segmen Sesar Lembang berbeda-beda.

Pergerakan Sesar Lembang ini harus diwaspadai, sehingga ketika terjadi gempa maka akan ada persiapan khususnya pemerintah setempat untuk mitigasi bencana.

Baca Juga: Syarat dan Tata Cara Daftar NPWP Online 2022, Kartu Bisa Dikirim ke Rumah

Data BMKG terbaru, gempa berkekuatan magnitudo 3,9 terjadi dua hari lalu, tepatnya pada Sabtu 22 Januari 2022 pukul 15:34:38 WIB dengan pusat gempa berada di 57 km Barat Daya Kabupaten Bandung, kedalaman 10 KM.

Jika menggunakan skala MMI, gempa tersebut dirasakan di Cidaun (III MMI), Cidora (III MMI), Cijayanti (III MMI), Rancabuaya (III MMI), Pameungpeuk (II MMI), Pakenjeng (II MMI), Bungbulang (II MMI), Cisompet (II MMI) dan Margaasih (II MMI).

Skala II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Pakar Gempa dari Fakultas dan Teknologi Kebumian Institut Teknik Bandung atau ITB, Irwan Meilano mengatakan gempa merupakan bencana yang paling banyak menyebabkan kerusakan secara ekonomi.

Hal itu terungkap melalui video Youtube Irwan Meilano “Sesar Lembang dan Ketahanan Terhadap Bencana”, 30 Januari 2021.

Baca Juga: Ciri Rumah Kena SANTET atau SIHIR, Segera Buang Benda Ini jika Tiba-tiba Ada

“Kita perlu melihat bencana yang terdahulu sehingga kita bisa menduga bagaimana nasib kita di tahun ini apakah semakin membaik atau semakin memburuk. Tapi kalau kondisinya memburuk kita harus siap untuk memastikan bahwa kerugiannya menjadi lebih sedikit,” ujarnya.

Gempa Sesar Lembang

Kemungkinan gempa besar terjadi di sesar lembang karena adanya aktifitas gunung berapi juga tidak bisa diabaikan. Karena gunung api yang sedang “tidur” saat ini di Jawa Barat bisa saja dia aktif kembali.

“Misalnya, mungkin kita tidak pernah menyangka Gunung Sinabung meletus di tahun 2010. Padahal Gunung Sinabung tidak pernah meletus dalam waktu 400 tahun terakhir, tapi tiba-tiba meletus,” kata Irwan.

Jadi bukan hal yang aneh, jika tiba-tiba terjadi gunung api meletus di Jawa Barat yang tidak kita harapkan, misalkan Papandayan, Gunung Guntur, dan Tangkuban Parahu.

“Kita harus siap seandainya hal ini terjadi. Responnya cepat jadi orangnya kembali dengan cepat ke rumah masing-masing setelah terjadinya bencana. Jadi butuh persiapan untuk menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja,” ujar Irwan menambahkan.

Jika berbicara gempa, lanjutnya, maka potensi sumber gempa kalau di zona lautan kita sebut sebagai subduksi atau sebagian orang menyebut dengan megathrust. Sedangkan di daratan sumber gempa berupa sesar atau patahan.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23, Dapatkan Total Manfaat Rp3,55 Juta

Potensi gempa di Jawa Barat sendiri ada sesar Lembang, sesar Cimandiri , sesar Nyalindung, sesar Cibeber, dan sesar Cimandiri Rajamandala.

Dan di utara sesar lembang itu juga ada sesar Baribis Kendeng yang berbatasan Subang, ada sesar Baribis Kendeng yang berbatasan dengan Ciremai, dan sesar Baribis Kendeng yang berbatasan dengan Cirebon.

“Kita pernah menghitung, apabila terjadi gempa di sesar lembang maka, gempa tersebut akan mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Majalaya, Ibun, Paseh, Pacet,” ujar Irwan.

Dan yang paling terdampak cukup besar itu Kabupaten Bandung, Lembang, yang berbatasan dengan Maribaya, Subang dan berbatasan dengan wilayah Sumedang, serta Kota Bandung.

“Goncangannya cukup besar ya. Kami memperkirakan berdasarkan model saja, bahwa beberapa daerah di Kota Bandung itu akan mengalami kerusakan parah,” ujar Irwan.

Kalau gempa di sesar Lembang magnitudo 6 maka yang bagian utara berbatasan dengan kabupaten Bandung akan mengalami kerusakan paling parah dan paling banyak.

Jika disimulasikan dengan gempa sesar lembang magnitudo 7 maka kerusakannya akan semakin parah dan semakin banyak bangunan yang hancur.

Baca Juga: MasterChef Indonesia Season 9: Joel Penerima Apron Putih MCI9 Jadi Penerus Lord Adi, Punya Skill Misterius?

“Seberapa rusak bangunannya, tergantung dari seberapa baik kualitas bangunannya dan seberapa kuat menahan goncangan,” kata Irwan menjelaskan.

Untuk ketahanan terhadap bencana, lanjutnya, Kota Bandung dinilai lebih siap dibanding wilayah-wilayah lain di sekitarnya yang terdampak gempa sesar lembang.

“Kita bisa melihat Kota Bandung memiliki ketahanan bencana paling baik dibandingkan kota-kota yang lainnya. Dan Kabupaten Bandung ini ketahanannya dari sedang ke rendah,” kata pria yang mengambil program S2 dan S3 nya di Nagoya, Jepang.

Misalnya, dari ketahanan infrastruktur seperti jumlah rumah sakit, jumlah penginapan, panjang jalan, fasilitas internet sebagai arus komunikasi, Kota Bandung jauh lebih baik, dibanding Kabupaten Bandung.

Oleh karena itu harus ditingkatkan dengan menambah panjang jalan dan mempermudah akses internet karena itu sangat penting terkait alur informasi saat terjadi bencana.

“Ketahanan ekonomi terhadap bencana, kaitannya dengan jumlah pekerja, industri sektor pangan dan lain-lain, yang paling bagus adalah Kota Bandung dibanding daerah lain di sekitarnya,” kata Irwan.

Kemudian melihat dari ketahanan komunitas, terkait dengan tempat ibadah. Kota dan Kabupaten Bandung cukup bagus.****

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler