DIBONGKAR ANJAS, Ini Niat Pengacara Danu Kirim KRONOLOGI BARU Kasus Subang ke Jokowi, Kapolri dan Kapolda

14 Januari 2022, 04:20 WIB
Anjas di Thailand (kiri) dan Ahmad Taufan (kanan) /Kolase Tangkapan Layar/Youtube/

DESKJABAR - Terus gonjang-ganjingnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, telah membuat kuasa hukum Danu, Ahmad Taufan seperti habis kesabaran.

Dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak 69 orang saksi. Lalu Polda Jabar merilis sketsa wajah pelaku. Namun, siapa pelaku sebenarnya belum juga terungkap.

Alih-alih dirilisnya sketsa oleh Polda Jabar bisa mempercepat pengungkapan tersangkanya, belakangan ini malah memunculkan banyak kecurigaan terhadap beberapa saksi yang disebut-sebut terlibat dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Tak heran, penantian yang lumayan begitu lama (lima bulan) dalam mengungkap siapa pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang ini membuat semua pihak gemas, termasuk Ahmad Taufan.

Baca Juga: TERBARU KASUS SUBANG: Terbongkar, Kisah Asmara Danu dengan Sang Pacar Gadis Bandung Berinisial ‘N’

Gerah dengan berlarutnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, beberapa hari lalu Ahmad Taufan kuasa hukum Danu alias Muhammad Ramdanu menebar ancaman. Ia berniat membawa kasus Subang ini kepada Presiden Jokowi.

Niat itu diungkapkan oleh Ahamd Taufan dalam tayangan video di kanal YouTube Heri Susanto yang diunggah pada Minggu, 9 Januari 2022 dengan judul: “Sem4kin M3nyudutkan S3makin K3tahuan Bel4ngnya⁉ Ayo Kita B0ngkrar R4me-r4me”.

Ahamd Taufan menjelaskan bahwa dirinya akan mengundang kliennya, Danu beserta Heri Susanto ke kantor untuk memberikan kronologi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sesuai dengan asumsi masing-masing.

Jika semua sudah sepakat dengan kronologi kasus pemnbunuhan ibu dan anak di Subang, kata Ahmad Taufan,  setelah itu akan dikirm ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

“Nanti kalau sudah jadi, kami undang Danu dan Heri Susanto di kantor. Kita sama-sama sampaikan kronologi versi kita. Kalau sudah sepakat nanti kita kirim ke Presiden Jokowi, Kapolri, dan Kapolda,” kata Ahmad Taufan.

Ahmad Taufan juga menuturkan bahwa apa yang dikatakan dalam kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang merupakan asumsi serta dugaan-dugaan dari pihaknya, yaitu dari tim ATS LawFirm.

Ahamd Taufan juga berharap kronologi yang disampaikannya kepada Presiden, Kapolda dan Kapolri, nantinya bisa dijadikan sebagai tambahan petunjuk dalam mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: EKSKLUSIF: TUNTASKAN KASUS SUBANG, Mantan Kapolda Jabar Anton Chraliyan Sarankan Begini...

Dibongkar Anjas di Thailand

Niat Ahmad Taufan pengacara Danu mengirim kronologi kasus Subang versinya itu  dibahas Anjas Asmara, dosen Chulalongkorn University Thailand dalam analisa di kanal youtube Anjas di Thailand yang berjudul JELANG PENETAPAN TSK, MINTA BANTUAN PRESIDEN JOKOWI ATAS KEJADIAN SUBANG !! yang tayang Minggu 9 Januari 2022.

Menurut Anjas di Thailand, niat Ahmad Taufan memberikan kronologi kasus Subang versinya ke Jokowi Kapolri dan Kapolda memang baik. Namun di saat bersamaan justru menimbulkan pertanyaan: Apa sebenarnya yang terjadi, kenapa harus membuat rencana seperti itu?.

"Kenapa harus diperbaiki kronologinya, kalau seandainya saksi tersebut tidak cocok atau apa karena yang dinyatakan tidak mau menandatangani BAP," kata Anjas di Thailand.

"Kalau kita ingat ingat lagi yang pertama kali ke lokasi kejadian adalah Yosef jam 7. 15 WIB, keterangan keluarga korban, wa Lilis, Danu itu sempat setengah tujuh pagi untuk datang ke lokasi. Apa karena itu, Pak Taufan mau bikin kronologi versi dia?," kata Anjas lagi.

Dalam mendampingi Danu sebagai kuasa hukum, Ahmad Taufan memang tidak dari awal, tapi setelah dua bulan kejadian. Anjas menduga, mungkin karena hal itulah yang mendorong  Ahmad Taufan Cs membuat kronologis versi mereka.

"Kenapa Pak Taufan ini tidak percaya dengan BAP yang dibuat penyidik Polda Jabar mengenai kronologi? Ini malah bikin lagi kronologi versi mereka dan akan dikirim ke Jokowi," tanya Anjas di Thailand

Menurut Anjas di Thailand, menyiapkan kronologi pribadi untuk membantu kliennya memang hal yang wajar. Tapi Anjas mencium ada aroma bahwa Danu akan dijadikan kambing hitam sehingga akan melaporkan ke orang nomor satu di Indonesia.

"Aku mencium di sini Pak Taufan punya firasat Danu akan dijadikan kambing hitam karena ada opini ke sana, dan memang saat ini banyak saksi yang mengatakan Danu akan jadi kambing hitam", ujar Anjas menganalisa.

Menurut Anjas di Thailanf,  menjadikan kambing hitam itu sebenarnya subyektif karena Yoris juga bisa dibilang akan dikambinghitamkan karena Yoris tidak ada bukti dan jejak digital mengarah ke Yoris tapi diseret seret.

Begitu juga Yosef, Mimin dan anak anaknya. Mentang mentang ada hubungan tidak baik dengan korban Tuti dan Amel, mereka dikambinghitamkan dituding sebagai pelakunya.

"Ini sebuah pertanda cukup membahayakan semuanya karena bila semakin lama maka akan semakin banyak membikin komplik di masyarakat. Selain komplik kasus itu sendiri juga akan mengurangi rasa percaya ke Polda Jabar”, kata Anjas di Thailand.

Baca Juga: DISUMPAH di Bawah Al-Quran, AKHIRNYA Yosef, Yoris + Danu MENGAKUI Keterlibatannya di Kasus Subang, BEGINI...

Kronologis kejadian 

Seperti diketahui kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23) cukup menggegerkan karena tergolong sadis.

Jasad korban kasus Subang Tuti (ibu) dan Amel (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Yoyota Alphard miliknya yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak Subang.

Adalah Yosef --belakangan disebut netizen sebagai Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amalia, yang pertama kali mengetahui dan menemukannya pada Rabu 18 Agustus 2021. Saat itu, Yosef Subang baru datang  ke rumah itu sehabis menginap di rumah istri mudanya.

Kronologisnya, saat hendak masuk rumah, ternyata sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amalia tidak ditemukan. Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor.

Tak lama kemudian, Yosef Subang  bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Hingga hari ini Jumat 14 Januari 2022, siapa otak, pelaku dan yang mengetahuinya belum terungkap juga.

Polisi masih terus berupaya keras mengumpulkan, mencocokan dan menganalisa bukti-bukti kasus Subang yang didapat di lapangan.

Bagaimana ending dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tentu kita harus bersabar menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian yang menurut Kapolda Jabar Irjen Suntana, kasus Subang akan tuntas di awal tahun 2022 ini.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Heri Susanto YouTube Anjas di Thailand sumber lain

Tags

Terkini

Terpopuler