DESKJABAR- Herry Wirawan, monster seks asal Bandung yang memperkosa 21 santriwati hingga hamil dan melahirkan menjadi buah bibir di jagat maya dan juga menjadi pergunjingan di dunia nyata.
Herry Wirawan yang masih usia muda sekitar 36 tahun didakwa melakukan pemerkosaan terhadap santriwati yang merupakan anak didiknya. Herry Wirawan dikenal menjadi monster seks asal Bandung yang menakutkan bagi kaum anak anak.
Perlakuan bejat memperkosa santriwati hingga melahirkan dilakukan Herry Wirawan monster seks asal Bandung di apartemen dan juga di hotel hotel mewah dan juga di tempat lembaga pendidikan yang dipimpinanya yakni di Boarding School di Cibiru.
Herry Wirawan kini menghuni Rutan Kebon Waru (Rutan Kelas 1 Bandung) sejak 21 September 2021 untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Herry Wirawan sendiri statusnya masih titipan tahanan kejaksaan karena masih dalam proses persidangan.
Foto Herry Wirwan dan kondisi terkini Herry Wirawan ditunjukkan kepada wartawan oleh Kepala Rutan Bandung Riko Stiven.
Dia sempat berbincang dengan Herry pagi tadi di Rutan Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Senin 13 Desember 2021.
Dalam foto yang diperlihatkan Riko, tampak Herry sedang memakai kemeja kotak-kotak berwarna hitam. Di lehernya juga terlihat melilit masker berwarna hitam.
Penampilan Herry tampak berubah dari foto yang beredar sebelumnya. Dalam foto sebelumnya, terlihat rambut Herry keriting panjang namun dalam foto terbaru, rambut Herry lebih pendek memakai kopeah. Namun pada saat foto di rutan tidak memakainya.
"Alhamdulillah kondisinya sehat dan baru saja kami ngobrol dengan yang bersangkutan," ucap Riko.
Riko mengatakan Herry masuk ke Rutan Bandung pada 21 September 2021 sebagai tahanan titipan Pengadilan Negeri (PN) Bandung lantaran kasusnya tengah disidangkan.
"Masuk dengan protokol kesehatan di swab antigen lalu kami isolasi selama 14 hari. Tanggal 12 Oktober 2021 setelah menjalani 14 hari isolasi dan kami tempatkan di kamar hunian bersama tahanan lainnya," tutur dia.
Seperti diketahui, Herry disidangkan atas kasus pemerkosaan terhadap 12 santriwati di Bandung. Bahkan beberapa orang santriwati hamil dan melahirkan anak. Belakangan jumlahnya meningkat menjadi 21 santriwati.***