DESKJABAR – Kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, namun hingga bulan ke-4 polisi belum juga mengumumkan siapa tersangkanya. Begitu sulitkah kasus ini sehingga butuh waktu yang cukup lama.
Malahan justru sampai hari ini masih ada pemeriksaan saksi yang dilakukan oleh tim penyidik, yakni pemeriksaan terhadap Danu yang dilakukan di mapolda Jabar pada Senin 6 Desember 2021.
Apakah ada keterlibatan saksi bayaran sehingga pengungkapan kasus pembunuhan Subang bisa berlarut-larut sampai melewati 100 hari sejak peristiwa tragis yang memakan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustikaratu alias Amel Subang.
Baca Juga: BISA JADI Danu Tidak Diperiksa Soal BAP Kasus Pembunuhan Subang, Melainkan Menjalani Tes Ini
Munculnya dugaan adanya saksi bayaran atau saksi palsu dalam pengungkapan pembunuhan Subang, datang dari analisa Anjas melalui Kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Senin 6 Desember 2021 sore.
Alasan yang mendasari dugaan adanya saksi bayaran dalam pengungkapan kasus pembunuhan Subang, salah satunya soal banyaknya saksi yang total mencapai 55 saksi.
Menurut Anjas, secara logika makin banyaknya saksi akan semakin mudah untuk mengerucutkan tersangka kepada saksi-saksi tertentu. Namun, yang terjadi dalam pengungkapan kasus pembunuhan Subang, logika itu tidak terjadi.
“Mengapa tim penyidik belum juga mengumumkan tersangkanya,” ujar Anjas.
Ada saksi bayaran terlibat?
Alasan lainnya adalah, penanganan kasus pembunuhan Subang pada akhirnya diambilalih Polda Jabar, meski sebelumnya dalam penanganan oleh Polres Subang sudah dibackup oleh Polda Jabar dan Mabes Polri.
“Saat dibackup Polda dan Mabes Polri, selain ada otopsi ulang kemudian banyak lagi temuan-temuan dan data supporting lainnya, tetapi Polda Jabar belum mengumumkan juga. Ada apa?” ujar Anjas.
Ada berbagai kemnungkinan menurut Anjas, yang membuat polisi belum juga mengumumkan siapa tersangka kasus pembunuhan Subang.
Salah satu kemungkinan, di lapangan terutama saksi-saksi yang muncul di media massa dari total 55 saksi tidak semua saksi kredibel.
Baca Juga: TERBARU, KODE REDEEM FF Hari Ini 6 Desember, Klaim FIX Item SULTAN Gratis di reward.ff.garena.com
Menurut Anjas, bisa saja ada saksi saksi yang diciptakan atau dibayar oleh seseorang untuk melakukan framing-framing tertentu. Itulah yang membuat pengungkapan kasus pembunuhan Subang berjalan cukup lama.
“Misal, hasil otopsi dan temuan jejak sudah mengarah kepada saksi-saksi tertentu, tetapi ternyata pada saat diperiksa kemudian ada saksi lainnya yang menyatakan dia saat kejadian ada bersamanya,” tuturnya.
Hal itulah yang membuat tim penyidik harus melakukan kroscek untuk membuktikan kebenaran saksi tersebut.” Itu baru dari satu saksi dan satu hal saja, apa kabar kalau ada 10 saksi seperti itu,” tutur Anjas.
“Kalau satu saksi saja butuh waktu kroscek 50 jam, 100 jam, sehingga butuh waktu banyak untuk mepakukan kroscek kepada lebih banyak saksi lagi,” ujarnya.
Sehingga, menurut Anjas, pantas saja sebelumnya Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Chaniago pernah mengatakan bahwa pengungkapan kasus pembunuhan Subang itu tidaklah sulit, tetapi membutuhkan waktu.
Lalu dari 55 saksi yang diperiksa dalam pengungkapan kasus pembunuhan Subang, manakah saksi-saksi yang kredibel. Menurut Anjas, saksi yang memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi adalah saksi-saksi yang tidak punya hubungan pribadi atau kepentingan dengan korban dan saksi-saksi.
Kalau saksi-saksi masih berhubungan dengan korban, personal interest itu yang memungkinkan tingkat kredibilitasnya tidak begitu tinggi.***