TERBARU Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, dr. Sumy Hastry : Pembunuhan Terencana Matang

27 November 2021, 20:35 WIB
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti diwawancara YouTuber Denny Darko /YouTube Denny Darko

DESKJABAR – Terbaru kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, ahli forensik dr. Sumy Hastry melihat pembunuhan terencana matang pada kejadian di Jalancagak.

Ketika ada netizen yang bertanya, apakah mungkin situasi seolah terjadi pecah dua kubu pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu sengaja diciptakan oleh si pembunuh ?

Dijawab dr Sumy Hastry, “Bisa saja ! Sebab kejahatan semakin canggih, dan tampaknya ada perencanaan matang”.

Gambaran itu muncul pada YouTube Denny Darko, “dr. Hastry: Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!” diunggah Sabtu, 27 November 2021 malam.

Baca Juga: Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ini Saran dr. Sumy Hastry Jika Melihat Jenazah Korban Pembunuhan

Bahkan, dr Sumy Hastry juga berpikir, bisa saja dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu, targetnya hanya seorang tetapi seorang lainnya menjadi terbawa.

Mengapa korban bisa menjadi dua, menurut perkiraan dr. Sumy Hastry Purwanti, bisa saja pembunuh ingin melenyapkan jejak karena ketahuan.

Soal pembunuhan berencana, menurut dr Sumy Hastry Purwanti, biasanya pelaku lebih dari seorang.

Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) sudah lewat hari ke-100, dimana polisi masih berupaya mencari dan mengungkap siapa pembunuh mereka, di Jalancagak, Subang sejak tiga bulan lalu.

Baca Juga: ANALISA BARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Tukang Nasi Goreng Mengenali 5 Orang di Malam Kejadian ?

Ahli forensik dr. Sumy Hastry Purwanti sebagai ahli yang memerika jenazah korban, memberikan saran bagi masyarakat jika melihat jenazah korban pembunuhan.

Menurut dr Sumy Hastry Purwanti, bahwa dalam suatu kejadian pembunuhan, masyarakatnya sebaiknya jangan langsung memindahkan jenazah korban.

“Biarkan apa adanya, jangan dipindahkan, jangan diangkat. Memang kasihan, tapi kesulitan kita nanti saat olah TKP melakukan pada tubuh jenazah yang sudah berubah,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.

Nah, ketika Denny Darko bertanya, apa yang harus dilakukan masyarakat jika dihadapkan kepada tempat kejadian seperti pembunuhan ibu dan anak di Subang ?

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep Tidak Tahu Ada 5 Orang di Halaman Rumah Jalancagak

Dokter Sumy Hastry Purwanti menjawab, “Ya jaga, jangan sampai ada orang lain masuk, kecuali polisi”.

Ia pun menyarankan, jika kebetulan belum ada police line, bisa menggunakan tali, kawasan itu ditutup sampai menunggu polisi datang.

Mengapa itu penting dilakukan, menurut Sumy Hastry Purwanti, sangat penting untuk mengamankan petunjuk, dsb di lokasi kejadian.

Yang menjadi persoalan, katanya, adalah rasa kasihan atau sedih masyarakat, sehingga berbondong-bondong ingin menolong masuk ke tempat kejadian.

Baca Juga: ANALISA BARU Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Misteri Jendela Mobil Alphard yang Terbuka

“Padahal kan sudah menjadi jenazah. Mendingan dibiarkan di situ saja,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.

Apalagi, katanya, jika yang ditemukan adalah jenazah tidak dikenal dan tanpa identitas.

Disebutkan, bagi polisi adalah sangat penting melihat keadaan pertama seperti apa terhadap jenazah tersebut.

Sebab, katanya, pada keadaan pertama terlihat, biasanya masih terlihat tanda-tanda penyebab orang bersangkutan meninggal.

Jika posisi jenazah korban pembunuhan sudah diangkat, dipindahkan, dsb, untuk olah TKP dan melakukan otopsi menjadi terganggu karena kemungkinan ada bukti-bukti yang hilang.

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Denny Darko

Tags

Terkini

Terpopuler