YORIS Tuduh Yosef Masuk ke TKP Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ini Klarifikasi Kuasa Hukum

17 November 2021, 18:35 WIB
Pengacara Yosef, Rohman Hidayat dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. /DeskJabar/

DESKJABAR – Sehari menjelang bulan ketiga pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, saling “serang” antara kubu Yosef dan Yoris belum juga berakhir.

Sehari setelah kuasa hukum Yoris menuduh Yosef masuk ke TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang secara diam-diam dan memgambil full golf pada 19 Agustus 2021, giliran kuasa hukum Yosef yang mengklarifikasi atas tuduhan tersebut.

Bahkan justru menurut kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, barang yang dibawa dari TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang pada 19 Agustus 2021, dibawa oleh Yoris.

Baca Juga: SIAPA Pembunuh Ibu dan Anak di Subang ? Yosef Subang Berani SUMPAH POCONG dan Katakan Begini

Hal itu dikemukakan Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat, ketika diwawancarai tim deskjabar.com di Bandung, Rabu 17 November 2021.

Klarifikasi yang dikemukakan Rohman Hidayat untuk merespon pernyataan kuasa hukum Yoris, Achmad Taufan yang mengatakan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2021, saat petugas kepolisian mengambil kucing ke dalam TKP, Yosef seperti memaksa masuk ke TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.

Menurutnya, dari dalam TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Yosef membawa full golf yang kemudian dititipkan kepada Yoris untuk dibawa pulang.

“Gak ada full golf, stik golf itu dipegang penyidik sebagai barang bukti,” tutur kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.

Rohman kembali memaparkan kronologinya bahwa polisi mengundang Yosef dan Yoris ke TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, karena mobil Yaris milik almarhum Amel tidak terkunci, dan ada kucing milik almarhum Amel di dalam TKP.

Baca Juga: TERBARU Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ada Kasus Lain Belum Terungkap Lebih Lama

“Atas permintaan polisi akhirnya Pak Yosef dan Yoris datang ke TKP, bersama pak Mulyana bersama sejumlah petugas,” ujarnya.

“Tidak ada barang yang diambil, hanya paket online Amel, terakhir yang dibawa adalah mobil Yaris oleh Yoris,” kata rohman menambahkan.

Rohman membantah Yosef masuk ke TKP dan memganbil full golef. “Gak ada full golf, stik golf itu dipegang penyidik sebagai barang bukti,” ujar Rohman.

Dia juga menegaskan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2021 sore, Yosef tidak masuk ke TKP dia berada di luar ngobrol dengan anaknya, Yoris.

“Pak Yosef dipastikan tidak masuk ke TKP, ada sama Yoris di luar. Pak Mul masuk ke TKP sama petugas ngambil kucing,” katanya.

Baca Juga: BIN Sasar Kabupaten Indramayu Untuk Vaksinasi Massal Terhadap Ribuan Warga

Yosef mulai bereskan sekolah

Rohman menambahkan bahwa mulai hari Rabu 17 November 2021, Yosef mulai turun mendatangi gedung sekolah SMP dan SMK dibawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Yosef mulai melakukan bersih-bersih di kawasan gedung sekolah, sebagai persiapan menjelang dimulainya pembelajaran tatap muka.

Menurutnya, Yosef pada minggu-minggu ini melakukan beres-beres sekolah karena Yoris tidak mau mengurus. “Mulai hari ini sudah turun ke sekolah dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka,” paparnya.

Sampai saat ini, menurut Rohman, yayasan tidak dibekukan karena tidak terkait dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Namun, operasional terbengkalai sejak Yoris memutuskan untuk tidak aktif sampai kasus ini selesai.

Baca Juga: Statmen Denny Darko, Paman Korban Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Buka Suara Terkait Statmen Denny Darko

Untuk itulah Yosef bernisiatif memulai membenahi sekolah yayasan karena banyak yang meminta untuk segera kembali beroperasional, apalagi ada sejumlah murid yang ingin pindah dari sekolah tersebut.

Soal keinginan Yoris dan kuasa hukumnya yang akan segera menjalankan yayasan, menurut Rohman, sejauh ini justru Yoris tidak menjalankannya. Justru kewenangan ada di Yosef sebagai pendiri yayasan, bisa saja dia mengganti ketua yayasan yang saat ini dipegang Yoris.

Soal pernyataan Schmad Taufan bahwa sesuai undang-unadng tentang yayasan bahwa Ketua Yayasan lah yang berkuasa, menurut Rohman di sini juga ada pendiri yang tidak bisa dilewati oleh ketua.

“Yang jelas Pak Yosef bertanggung jawab atas nasib anak-anak sekolah. Proses belajar harus tetap jalan dan tidak bisa menunggu sampai kasus selesai. Jumlah murid sekolah total ada sekitar 500 siswa,” paparnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler