YORIS MELAWAN, Balik Serang YOSEF SUBANG, 'Curiga Ada Motif Dibalik Perkara Kasus Pembunuhan Subang

16 November 2021, 18:55 WIB
Pemimpin ATS Lawfirm Achmad Taufan selaku kuasa hukum Yoris membahas soal Yayasan Bina Prestasi Nasional dan sekolah. /YouTube Heri Susanto


DESKJABAR- Yoris Raja Amarullah atau dikenal Yoris Subang rupanya merasa terusik soal dirinya akan didepak sebagai ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional. Dia pun menyebut ingin menuntaskan dulu kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sampai tersangka ditangkap.

Yoris mengaku akan melawan terhadap keinginan itu dan tetap akan mempertahankan untuk tetap menjadi ketua yayasan. Dan bila kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut selesai maka dipastikan yayasan berjalan seperti biasa.

Yoris pun mengaku tidak bisa beraktivitas karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut adalah kantor yayasan dan juga korbannya, Tuti Suhartini sebagai bendara yayasan begitu juga Amalia Mustika Ratu sebagai sekertaris yayasa.

Baca Juga: DETIK PER DETIK KASUS SUBANG TERBARU: Kapolda dan Mantan Kapolda Jabar Beberkan Kenapa Pengungkapan Lambat

Baca Juga: TERKINI, Yosep dan Yoris Mungkinkah Berebut Yayasan ? Pasca Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

"Jadi saat ini Yoris sedang berkabung dan pengurus yayasannya jadi korban pembunuhan ibu dan anak di Subang ini. Jadi Saat ini dalam kondisi berduka ada oknum yang akan mengambil alih yayasan tentu tidak akan kami berikan," ujar kuasa hukum Yoris, Achmad Taufan dan rekan saat memberikan keterangan pers di kanal YouTube Heri Susanto, Selasa 16 November 2021.

Dijelaskan Achmad Taufan dari awal pembentukan yayasan, Yoris menjalankan dengan baik, tiba tiba ada isu akan mengganti Yoris dari pengurus yayasan oleh oknum tersebut.

"Jangan jangan ada motif didalam perkara ini ada orang ingin menguasai yayasan," ujarnya.

Dia pun menjelaskan dalam pasal 35 ayat 1 tentang yayasan, dijelaskan pengurus lah yang berwenang bertindak keluar ke dalam. Jadi yang berhak jelas Yoris, makanya saat ini Yoris pun akan mengaktifkan kembali belajar mengajar.

"Yoris memprioritaskan belajar mengajar secepatnya klien kami menunjuk kepala sekolah karena wahid dalam kondisi sakit," katanya.

Baca Juga: UPDATE Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ada yang Berbohong Saat Datangi TKP Sehari Setelah Kejadian?

Dia pun mengklarifikasi bahwa ada opini diluar yang menyampaikan Yoris tidak bertanggungjawab yayasan itu, adalah opini salah besar.

Justru sebaliknya Yoris menjalankan yayasan yang jadi obyek perkara pembunuhan adalah kantor yayasan, yang terbunuh pengurus yayasan. Tuti Suhartini itu bendahara dan Amel sekertaris yayasan.

Sehingga sangat wajar kalau Yoris belum mengaktifkan yayasan karena kantor yayasan dan rumah jadi tempat terjadi pembunuhan itu dan masih di garis polisi dan itu konsumsi penyidik.

"Kami mohon kepada pihak pihak jangan terburu buru memberi opini apalagi ada niatan pengambil alih yayasan. Ingin menguasai yayasan dengan dalih alasan pendidikan dan lain lain, kami tahu dan selidiki dan tujuan sebenarnya kami sudah paham," katanya.

Sebagai kuasa hukum Yoris, menurut Achmad Taufa, pihaknya akan mengawal Yoris untuk menjalakan sekolah," katanya.

Achmad Taufan juga berharap agar kasus ini cepat selesia, pelakunya segera ditangkap sehingga yayasan bisa diaktifkan lagi dan sekolah bisa berjalan dengan semestinya.

Baca Juga: FAKTA BARU, Kenapa Yosef Kesambet Panggil Nama Amel Korban Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Pernyataan Achmad Taufan tersebut merupakan jawaban atas pernyataan kuasa hukum Yosef Rohman Hidayat yang menyebut yayasan tidak terurus karena tidak ada aktivitas. Ketua Yayasannya sengaja menghentikan aktivitas karena terkait kasus pembunuhan.

Namun menurut Rohman Hidayat, hal itu bila dibiarkan akan semakin terpuruk apalagi sekolah SMP dan SMK yang ada dibawah naungan yayasan tidak terurus dan banyak muridnya yang meminta pindah karena proses belajar mengajar sejak kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang itu tidak berjalan semestinya.

Bahkan Rohman Hidayat menyatakan kalau memang Yoris tidak bisa aktif lagi di yayasan maka perannya akan diganti oleh orang lain yang sanggup untuk mengaktifkan kembali yayasan. Karena saat ini guru dan karyawan belum bisa digaji padahal mereka memerlukan.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Heri Susanto

Tags

Terkini

Terpopuler