KEHADIRAN BIN, Presiden Jokowi Turun Tangan dalam Pengungkapan Pembunuh Ibu dan Anak di Subang?

1 November 2021, 16:33 WIB
Presiden Jokowi turun tangan dalam pengungkapan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang, dengan kehadiran BIN di Subang /Google Maps

DESKJABAR – Ada yang menarik perhatian saat penyidik di Polres Subang kembali memeriksa Danu dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, pada Kamis 28 Oktober dan Jumat 29 Oktober 2021.

Dalam pemeriksaan tersebut hadir 2 perwakilan penting yakni ahli Forensik dari Bareskrim Mabes Polri, dr. Summy Hastry, dan perwakilan dari Badan Intelijen Negara atau BIN.

Apakah ini berarti Presiden Jokowi turun tangan langsung dalam pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang, mengingat BIN langsung diketuai presiden dalam setahun terakhir.

Baca Juga: SBY Divonis Kanker Prostat, Minta Izin Presiden Jokowi Berobat ke Luar Neger, AHY : Mohon Doanya untuk SBY

Baca Juga: DANU Temukan Gunting di TKP Pembunuh Ibu dan Anak di Subang ? Erdi A Chaniago Jelaskan Begini

Baca Juga: PENGUNGKAPAN Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Senin ini Danu dan Orang Tua Dipanggil Penyidik

Hal itu dikemukakan Anjas dalam analisa kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, dalam kanal Youtube analisa Anjas di Thailand, yang tayang pada Minggu 31 Oktober 2021.

“Seperti diketahui BIN adalah lembaga yang diketuai langsung presidn sejak setahun lalu. Artinya, pengguna utama adalah Presiden Jokowi sendiri,” papar Anjas.

Bagi masyarakat awam, kehadiran BIN dalam pengungkapan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang, tentu menarik untuk dipertanyakan.

“Apakah sebegitu gentingnya hingga urusan negara sampai berhubungan denga pengungkapan kasus ini,” tutur Anjas.

Meski kuasa hukum Danu yakni Achmad Taufan, sebelumnya mengemukakan, baik Summy Hastry maupun BIN tidak ikut memeriksa Danu saat dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.

Baca Juga: PENGUNGKAPAN Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Paman Korban Klarifikasi Soal Pernyataan Danu

Namun, menurut analisa Anjas, bukan berarti tidak ada peranan dari mereka. Bisa saja mereka tidak melakuan pemeriksaan secara langsung dengan meminta keterangan kepada Danu, namun bisa saja baik Summy Hastry maupun BIN bertanya ke penyidik.

Khususnya kehadiran BIN dalam pemeriksaan Danu, kehadiran dr. Summy Hastry  bagi masyarakat awam tentulah tidak akan berpikir aneh-aneh, karena dia pakar forensic yang ikut melakukan otopsi kedua jasad korban Tuti dan Amel pada 2 Oktober lalu.

Mungkin kehadiran Summy Hastry kali ini, menurut Anjas, mungkin ada pengambulan DNA kepada Danu dan Yoris. Atau mungkin ada beberapa keterangan yang harus diambil secara langsung kepada tim penyidik, yang sifatnya teknis.

“Sebab, hasil otopsi tidak akan bermakna apapun tanpa ditunjang dengan fakta-fakta atau hasil pemeriksaan tim penyidik,” ujar Anjas.

Baca Juga: DILUAR Kode Redeem FF, Inilah Pilihan Senjata Perfect Shot untuk Memenangkan Pertempuran di Free Fire

Analisa kehadiran BIN

Kehadiran perwakilan BIN dalam kasus ini jadi bahan pertanyaan apakah kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut sedemikian ribet sehingga butuh kehadiran  BIN.

Sesuai Kepres RI no 90 tahun 2012 pasal 9 menyebutkan bahwa fungsi BIN adalah penyelenggaraan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan di dalam negeri dan luar negeri. BIN dengan CIA levelnya sama.

“Kenapa BIN datang dalam kasus ini, mungkin dibutuhkan untuk kemampuan analitik mereka dan pengalaman untuk menyampaikan informasi baik dalam negeri dan luar negeri kepada presiden,” tutur Anjas.

Baca Juga: INSYA Allah, dengan Resep Murah dan Mudah Zaidul Akbar Ini, Asam Lambung Sembuh

“Prinsip intelejen adalah apa yang terlihat belum tentu benar, dan apa yang ditunjukkan belum tentu itu yang sebenarnya. Dan apa yang tidak ada, belum tentu itu tidak ada,” paparnya.

Dalam pengungkapan pelaku pembunh ibu dan anak di Subang, sekitar 50 saksi sudah diperiksa, otopsi sudah dilakukan 2 kali dan barang bukti, tetapi mengapa belum bisa menemukan 2 alat bukti untuk menetapkan tersangka.

“Mungkin inilah mengapa dibutuhkan BIN dengan kemampuan analitiknya,” paparnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler