TANGKAP PEMBUNUH SUBANG UPDATE: Mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jabar Anton Charliyan Sarankan Begini...

30 Oktober 2021, 08:45 WIB
Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN, mantan Kapolda Jabar dan Kadiv Humas Polri. /DeskJabar/Dok. Pribadi/

DESKJABAR - Hingga hari ini, Sabtu 30 Oktober 2021, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat (Jabar)  masih menjadi misteri. Kepolisian belum juga menyebut siapa nama pelaku sebenarnya.

Padahal, dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan di Subang yang dikenal dengan pembunuh ibu dan anak di Subang, puluhan saksi sudah dimintai keterangan, Bolak-balik satu persatu mereka dimintai keterangan.

Begitu juga Polda, Bareskrim, ahli forensik sudah diturunkan. Autopsi jenazah korban sampai harus diulang, dan banyak barang bukti telah ditemukan dalam kasus pembunuhan Subang itu.

Baca Juga: GEMPA BUMI : Baru Terjadi Gempa Maluku Utara, Minggu 31 Oktober 2021, BMKG Mencatat Getaran Magnitudo 3,8

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG TERBARU, Pakar Kriminolog Ungkap Sesuatu Bikin Mengejutkan di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak

Baca Juga: KASUS PEMBUNUH SUBANG TERBARU, Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan: Jangan Sampai Polri Dianggap Tidak Mampu

Baca Juga: KODE REDEEM FF 30 Oktober 2021, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, REWARD FF: M1887 SG 2 Ungu, SG 2 Golden

Menyoroti masalah belum terungkapnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu, mantan Kadiv Humas Polri dan mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen. Pol. (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN menyarankan dibentuk tim independen.

Anton Charliyan sendiri pernah sukses mengungkap  dua kasus besar yang menjadi isu nasional bahkan internasional yaitu pembunuhan aktivis buruh Marsinah di Jawa Timur dan pembunuhan aktivis HAM, Munir.

Dalam wawancara eksklusif dengan DeskJabar Jumat 29 Oktober 2021 di Tasikmalaya, Abah Anton --demikian ia kini dipanggil-- mengatakan, karena kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sudah menjadi isu Jawa Barat bahkan nasional, maka harus dituntaskan.

Untuk mengungkap kasus pembunuhuhan di Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang, kata Anton Charliyan, bila perlu dibentuk satu tim khsusus semacam tim independen. Tim independen ini menampung isu-isu dari luar.

“Dan jika perlu kumpulkan para ahli-ahli  penyidikan yang ada di sekitar Jabar. Banyak ahli penyidik itu baik yang masih berdinas maupun yang sudah pensiun”, ujar Anton Charliyan.

Baca Juga: INILAH DAFTAR 44 HP yang Akan DIBLOKIR WHATSAPP Mulai 1 November 2021: AYO CEK..

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Danu Sedang Tidur Saat Pembunuh Beraksi

Baca Juga: Dadang Suganda: Esensi dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Tim independen, kata Anton Charliyan, anggotanya harus dari berbagai elemen.  Ada LSM, ormas, tokoh masyarakat termasuk pengamat hukum. Tim ini bisa memberikan masukan dan rutin melakukan evaluasi rapat dua minggu sekali atau sebulan sekali.

“Tapi harus ada targeting waktu. Misalnya dalam waktu 3 bulan ini harus terungkap. Jadi ada quick respon time kapan kita harus menyelesaikan masalah ini. Dan ini harus betul-betul ‘dimenej’ jangan hanya diserahkan kepada Polres, nanti keteteran”, tutur Anton Charliyan.

Disinggung kini sudah ada keterlibatan aparat dari mulai Polres Subang, Polda Jabar dan Bareskrim dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Anton Charliyan mengatakan hal itu tidak akan maksimal jika mereka tidak ‘stay’ di sana.

“Saya dulu waktu mengungkap masalah bom, ada posko khusus yang menampung informasi sekecil apapun dari masyarakat. Begitu juga dalam kasus Munir. Sekecil apapun informasi, baik yang hoax atau apapun juga semua ditampung. Alhamdulillah semua bisa kita ungkap”, beber Anton Charliyan.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Prancis Open 2021, Dua Perwakilan Indonesia Berebut Tiket ke Final

Baca Juga: Dadang Suganda, Wakil Rektor Universitas Widyatama Bicara Soal Pensiun Preneur

Kronologis kejadian

Seperti diketahui kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) cukup menggegerkan karena tergolong sadis.

Jasad Tuti (ibu) dan Amalia (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Yoyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak Subang.

Adalah Yosef --belakangan disebut netizen sebagai Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amalia, yang pertama kali mengetahui dan menemukannya pada Rabu 18 Agustus 2021. Saat itu, Yosef Subang baru datang  ke rumah itu sehabis menginap di rumah istri mudanya.

Kronologisnya, saat hendak masuk rumah, ternyata sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amalia tidak ditemukan. Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor.

Tak lama kemudian, Yosef Subang  bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Beberapa hari kemudian, polisi memastikan jika korban Tuti dan Amalia meninggal dunia karena ada yang membunuh. 

Hingga kini, sudah mau menjelang 3 bulan sejak kejadian, kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang belum terungkap juga.

Polisi masih terus berupaya keras mengumpulkan, mencocokan dan menganalisa bukti-bukti yang didapat di lapangan.

Bagaimana ending dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tentu kita harus bersabar menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler