DESKJABAR- Menyergap pembunuh ibu dan anak di Subang, pada Rabu 6 Oktober 2021 memasuki hari ke 50 sejak ditemukannya korban. Polisi pun sudah meyakini tidak akan lama lagi menangkap pembunuh Subang.
Beberapa bukti sudah dikumpulkan bahkan otopsi pun dilakukan dua kali, hal itu dilakukan untuk meyakinkan Polisi saat akan menyergap dan menangkap si pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Beberapa fakta dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang pun telah terungkap salah satunya kematian Amalia Mustika Ratu (Amel) yang ternyata meninggal sekitar pukul 05.00 WIB pagi 18 Agustus 2021.
Sedangkan Tuti Suhartini meninggal 5 jam atau sekitar pukul 00.00 WIB sebelum Amel meninggal. Jadi ada waktu panjang rentangnya selama lima jam.
Hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan pihak kepolisian.
Kemudian fakta lainnya dari kamera CCTV Dinas Perhubungan Kota Bandung terlihat ada mobil Avanza dan Nmax biru berjalan beriringan.
Pada pukul 22.44 WIB tanggal 17 Agustus CCTV Dinas Perhubungan Bandung menangkap gambar kedua kendaraan tersebut.
Kendaraan tersebut sebelum masuk kota Bandung juga terlihat di lokasi pada hari dan jam saat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi.
Tentu saja ini secara logika telah bersesuaian namun hal tersebut sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian tentang korelasinya antara dua kendaraan tersebut dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Kemudian fakta lain yang sudah dikantongi pihak kepolisian yakni soal seseorang perempuan yang membuang sampah di sekitar pencucian mobil, dan bukti dari CCTV tersebut terlihat.
Polisi pun sempat membawa anjing pelacak tersebut dan langsung berlari dan menggonggong di lokasi tong sampah tersebut.
Lalu berdasarkan olah tkp, pihak kepolisian juga meyakini bahwa memang pelaku masuk secara wajar dan diduga malah pelaku menginap di rumah tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan temuan kepolisian yang menyebutkan tidak ada kerusakan pintu atau pun jendela, jadi pelaku diperkirakan masuk secara wajar.
Berarti pintu yang seharusnya pada malam hari itu dikunci tapi karena dibukakan pintu itu oleh si penghuni rumah sehingga tidak ada sama sekali kerusakan.
Tentu saja bila terjadi seperti itu, bisa disimpulkan bahwa pelaku itu mengenal korban dan juga korban mengenal pelaku.
Lalu bila dihubungkan dengan barang tidak ada yang kehilangan bahkan uang Rp 30 juta pun masih utuh.
Kalau boleh menduga motif ini bisa dilakukan oleh orang yang dendam atau sakit hati, dan kemungkinan lebih dari dua orang pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Lalu bila dihubungkan dengan kendaraan yang dipakai yakni NMAX dan mobil avanza, di motor NMAX mereka berboncengan dan di avanza diperkirakan ada enam orang.
Jadi perkirakan sementara pelaku sebanyak 8 orang untuk kerjasama melakukan pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Pelaku juga memandikan terlebih dahulu kedua korban sehingga jejaknya sangat minim karena tidak ada sidik jari yang menempel di tubuh korban.
Seperti diketahui kasus ibu dan anak dibunuh di Subang cukup menggegerkan masyarakat.
Kasus pembunuhan di subang itu yang jadi korban Tuti (55) dan Amelia Mustika Ratu (23).
Jasad ibu dan anak dibunuh di Subang itu ditemukan di dalam bagasi mobil toyota Alpard milik nya yang diparkir di halaman rumah korban di Kampung Ciseuti kecamatan Jalan Cagak Subang.
Awal ditemukan oleh Yosef, suami sekaligus ayah kedua korban, saat itu pada Rabu 18 Agustus 2021 Yosef baru saja datang ke rumahnya sehabis menginap di rumah istri muda.
Namun saat hendak masuk rumah, ternyata sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tidak ditemukan.
Kemudian Yosef bergegas menuju kantor polisi dan tidak lama lagi kembali ke rumahnya.
Bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam mobil toyota alpard dengan keadaan bertumpuk dibagasi mobil.
Menurut kepolisian, kedua korban mengalami patah tulang tengkorak kepala hingga luka robek.***