DESKJABAR - Siapa pembunuh ibu dan anak di Subang hingga kini masih misteri belum ada informasi atau pernyataan baru terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Cagak itu.
Akibat dari belum terungkapnya kasus pembunuh Ibu dan Anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia, belakangan muncul aura mistis dan rasa saling curiga di antara beberapa warga setempat.
Berharap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang cepat terungkap, ratusan warga Jalan Cagak Subang malam Jumat menggelar doa bersama, Kamis 9 September 2021 malam sekitar puku 19.30 WIB.
Baca Juga: Anya Geraldine dan Gading Marten Berbuat Mesum: Ada Pakaian dalam Bertuliskan Nama Anya di Mobil
Baca Juga: Kabar Terbaru Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Warga Resah adanya Aura Mistis di Jalan Cagak Subang
Di tengah berlangsungnya doa bersama, Yoris anak sulung dari Tuti Suhartini korban pembunuhan di Subang memekikan kata: “Allohuakbar”. Yoris nampak begitu emosional dan berharap pelaku dihukum mati.
"Mudah-mudahan polisi cepat tangkap pelakunya. Pokoknya harus dihukum setimpal. Demi Allah Rasulullah harus dihukum mati," teriaknya sembari mengepalkan tangan seraya mengucapkan takbir: "Allahuakbar...!, Allahuakbar....!".
Sedangkan Yosef suami Tuti Suhartini atau ayah dari Amalia (korban) dan Yoris tidak kelihatan dalam doa bersama itu. Begitu juga Mimin, istri muda Yosef tak terlihat.
Dikutip Deskjabar dari Youtube Aksara Jabar, Jumat 10 September 2021, Kades Jalan Cagak Subang Indra Zaenal Alim mengatakan, selain mendoakan almarhumah, doa bersama juga untuk mendoakan agar kepolisian Polres Subang bisa segera menangkap pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang.
"Doa bersama ini adalah aspirasi warga Desa Jalan Cagak, kami dari pemerintahan hanya melaksanakan aspirasi warga saja," ujarnya.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Alhamdulillah Saya Dalam Keadaan Sehat Walafiat, Tidak Kurang Sesuatu Apapun
Menurut Kades Jalan Cagak, doa bersama ini tidak hanya diikuti oleh warga Jalan Cagak saja tapi beberapa warga dari desa tetangga juga mengikutinya.
Kades Jalan Cagak, Indra Zaenal Alim mengungkapkan, akibat dari belum terungkapnya pelaku kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jawa Barat ini, belakangan muncul rasa saling curiga di antara beberapa warga.
Hal lain akibat belum terungkapnya pelaku pembunuhan di Subang, muncul keresahan terkait aura mistis di sekitar rumah tempat kejadian pembunuhan.
"Kenapa harus di sini tempat doa bersamanya, ya itu untuk menetralisir aura mistis yang menjadi keresahan warga. Mudah mudahan dengan doa bersama menjadi hilang," kata Kades.
Pihak desa terus mengingatkan tentang pentingnya siskamling ronda keliling malam supaya ditingkatkan dan jangan mengeluarkan asumsi yang tidak berdasar. Masalah motif pembunuhan serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Kades Jalan Cagak juga menjelaskan, acara doa bukan maksud untuk melanggar PPKM. Tapi semua murni keinginan warga untuk menghilangkan aura mistis, sehingga ke depannya menjadi biasa lagi tidak terjadi keresahan atau ketakutan.
Seperti diberitakan sebelumnya warga Desa Jalan Cagak Subang dikejutkan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia (ibu dan anak) di daerahnya yang terbilang sadis.
Jenasah Ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard hitam pada 18 Agustus 2021 subuh.
Hingga kini sudah hampir satu bulan kasus pembunuhan di Subang belum terungkap dan masih misteri. Berbagai dugaan dari hasil pemeriksaan para saksi sudah terungkap perlahan-lahan.
Pihak berwajib masih menunggu waktu yang tepat dan hasil Puslabfor Polri bagi penyidik polisi untuk mengungkap siapa pelaku dan dalang pembunuhan di Subang itu.
Polisi pun optimistis dalam waktu yang tidak lama lagi pembunuhan ibu dan anak di Subang bisa terungkap dan pelakunya bisa ditangkap***