DESKJABAR – Membaca judul di atas, tentu saja orang-orang akan sangat kebingungan dengan apa yang ditulis “konferensi jin sedunia.”
Pastinya, pada zaman sekarang hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Namun pada masa dahulu, masih banyak orang percaya ada penampakan makhluk halus.
Adalah cerita sebagian kalangan masyarakat senior masyarakat di perkotaan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tentang kisah konferensi jin sedunia di kota itu. Cerita itu yang masih diingat DeskJabar, ketika masih anak-anak pada tahun 1976-1977.
Pada masa kini pada tahun 2021, hanya segelintir masyarakat berusia uzur di Majalengka yang masih hidup dan mengingat kisah tersebut.
Baca Juga: SEJARAH JAWA BARAT, Kabupaten Parakan Muncang Pernah Ada, Ini Bekas Wilayahnya
Disebutkan, kisah konferensi jin sedunia di Majalengka terjadi pada tahun 1960-an. Ceritanya masih menjadi bahan obrolan sampai tahun 1976-1977, namun kemudian berangsur terlupakan zaman.
Di Majalengka, dahulu ada sebuah bangunan yang bernama Gedung Bina Asih sudah ada dan menjadi pertemuan umum masyarakat setempat. Bahkan, pernah digunakan untuk panggung siaran radio.
Salah seorang warga Majalengka yang masih hidup dan mengingat kisah "konferensi jin sedunia" itu, adalah Nenek Nita (81 tahun).
Diceritakan, sedang terjadi konferensi para jin sedunia, seingatnya, berawal saat sedang dilakukan semacam kegiatan organisasi keputrian di Gedung Bina Asih.
Beberapa peserta merasakan keanehan suasana di gedung Bina Asih. Tak lama kemudian, beberapa datang ustadz mengamati sejumlah terasanya suasana aneh di gedung dimaksud.
Baca Juga: Penduduk Pulau Jawa Pernah Sering Dilanda Kelaparan, SEJARAH JAWA BARAT
Jejak Bina Asih
Seingat Nenek Nita, beberapa orang ustadz dan orang-orang yang diyakini bisa mengetahui hal-hal gaib, senada mengatakan, bahwa sedang terjadi berkumpulkan banyak makhluk halus jin di Gedung Bina Asih.
“Mereka kemudian menyimpulkan sedang terjadi semacam pertemuan sangat banyak jin dengan beragam tampilan. Kabarnya, tampilan jin tersebut dari berbagai bangsa jin sedunia, mungkin semacam konferensi,” kenang Ma Nita.
Ia mengatakan, diantara orang-orang yang bisa merasakan kehadiran makhluk halus, menduga, bahwa para perwakilan antar bangsa jin sedunia itu sedang membahas dan merencakan sesuatu.
Kemudian, kenangnya pula, sebagian masyarakat di Majalengka kemudian mengenang cerita tersebut dengan kisah penyelenggaraan konferensi jin sedunia.
Baca Juga: Kota Bandung Pernah Dijuluki “Ibukota Musim Panas”, SEJARAH JAWA BARAT
Kebetulan, kata Nenek Nita, pada saat itu, juga heboh ada jin yang naksir seorang remaja putri yang sedang ikut melakukan kegiatan di Gedung Bina Asih itu, yang bernama Dewi.
Kebetulan, kata Ma Nita, bahwa Dewi itu merupakan temannya juga.
Saat itu, diceritakan Dewi, dirinya sering diganggu makhluk yang tak terlihat. Bahkan, pernah dilempar bata ke dalam kuali saat sedang memasak di dapur Gedung Bina Asih.
Lama setelah kejadian itu, Dewi kemudian pindah ke Bandung dan diketahui bermukim di KPAD Gegerkalong Bandung.
Baca Juga: Sejarah Impor Beras, Awal Mula Dikenal Beras Saigon, Dibawa Kapal SS Tjimahi, SEJARAH JAWA BARAT
“Memang mahluk halus saya belum sempat melihat, hanya bisa meyakini merasakan kehadirannya. Namun entah mengapa, kejadian di Gedung Bina Asih itu menjadi heboh pada tahun 1960-an,” kenang pula Nenek Nita.
Dalam ingatan DeskJabar sewaktu masih kecil di Majalengka, Gedung Bina Asih masih ada sampai sekitar tahun 1977 sampai 1980-an.
Tampak dahulu pada bangunan tersebut bertuliskan “Bina Asih”, dan lokasinya kemudian menjadi studio radio daerah serta pernah menjadi Kepatihan Majalengka.
Baca Juga: Isu Kuntilanak, Pernah Heboh di Batavia, Karawang, sampai Purwakarta, SEJARAH JAWA BARAT
Kini bangunan Gedung Bina Asih sudah berubah bentuk dan tak ada lagi tulisannya. Namun tampaknya, pada lokasi yang dahulu adalah Gedung Bina Asih sudah menjadi salah satu kantor dinas di lingkungan Pemkab Majalengka.
Soal kisah adanya konferensi para jin sedunia di Gedung Bina Asih dahulu, jelas tak diketahui pada masa kini. Soal benar atau tidaknya hal tersebut, Wallahu a'lam, hanya Allah Swt yang mengetahuinya. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***