Pamijahan: Obyek Wisata Religi yang Ramai Dikunjungi di Bulan Rajab, Ada Gua Menuju Mekah?  

11 Maret 2021, 15:46 WIB
Satu lokasi bangunan makam di Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya. /DeskJabar/disparbud.jabarprov.go.id/

 

DESKJABAR - Bulan Rajab sering dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berziarah ke tempat sejarah penyebar  agama islam.Salah satunya yang sering dikunjungi oleh para penziarah itu Pamijahan.

Pamijahan secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan lokasi situs yang sering dikunjungi terletak di daerah pedesaan.

Situs cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi, dari jalan raya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500 meter.Sedangkan menuju gua sekitar 2 kilometer.

Dikutip dari laman disparbud.jabarprov.go.id, Kamis, 11 Maret 2021, Pamijahan merupakan gua alam sekaligus  makam penyebar agama Islam, Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. 

Baca Juga: INILAH Tanjakan Cae, Lokasi Bus Terjun ke Jurang di Wado Sumedang yang Tewaskan 23 Orang

Baca Juga: AWAS! Selain Tanjakan Cae di Jalur Wado Sumedang Ada Beberapa Titik Rawan Kecelakaan, Inilah Lokasinya

Baca Juga: HUMOR SUEB: Belum Pernah Peluk Pacar

Lokasi ini terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan, sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. 

Makam-makam tersebut dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertutup dinding. 

Gua Pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Bila pengunjung masuk ke dalam gua bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh. Tempatnya cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulut gua di dalam gua.

Menurut cerita, lubang gua tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan sampai ke Mekah.Gua di dalam juga memiliki mata air yang jernih dikenal sebagai air zam zam, jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.

Dalam sejarah Islam, gua Pamijahan adalah gua yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani kurang lebih sekitar 200 tahun  sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. 

Letak gua di kaki bukit Gunung Mujarod.  Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam gua itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. 

Kemudian kata Pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Disparbud Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler