Ada Sopir Ambulans di Kota Bandung Takut Disuntik Vaksin : Kadinkes, Untung Saja Tidak Sampai Kabur

28 Januari 2021, 08:04 WIB
Kepala Puskesmas di Gorontalo berteriak histeris saat akan disuntik vaksin. /Instagram.com/@makasar_iinfo

DESKJABAR- Vaksinasi yang dilakukan tahap pertama dua minggu lalu diperuntukan bagi tenaga kesehatan (nakes) diseluruh Indonesia. Di Kota Bandung sebanyak 10.800 nakes sudah mendapatkan vaksin pertama.

Kamis 28 Januari 2021 merupakan vaksinasi kedua bagi 10.800 nakes di Kota Bandung. Nakes yang dimaksud tidak hanya dokter dan perawat, tapi juga tenaga administrasi fasilitas kesehatan, cleaning service, satpam dan juga supir ambulance.

Kepala Dinas Kesehatan (kadinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara menargetkan vaksinasi untuk nakes untuk seluruhnya di Kota Bandung ditargetkan selesai hingga April 2021.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020, Dua Wakil Indonesia Mengincar Kemenangan Kedua

Saat On Air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 28 Januari 2021 pagi, Ahyani bercerita mengenai adanya tenaga kesehatan yang sempat mengalami ketakutan oleh jarum suntik.

Saat itu, Ahyani mengungkapkan adanya kendala non teknis pada saat vaksinasi tahap pertama kepada para nakes. Salah satunya kendala kesehatan, contoh pada saat akan divaksin ternyata tensinya naik, ada juga yang sedang sakit.

Kemudian untuk tenaga nakes lainnya seperti satpam dan cleaning servis mereka malah ragu untuk divaksinasi karena sudah lama tidak berhadapan dengan jarum suntik. Bahkan ada supir ambulans sempat ketakutan untuk divaksinasi dengan alasan takut jarum suntik karena sudah lama, atau sejak kecil sudah tidak pernah disuntik.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Komentari Kepemimpinan Idham Azis: 'Dia Bagai Burung Elang'

"Memang ada supir ambulans yang sempat ketakutan untuk disuntik vaksinasi, untuk saja tidak sampai ada yang kabur," ujar Ahyani.

Ahyani mengajak semua pihak untuk ikut dalam program vakninasi tersebut karena vaksinasi ini upaya pelengkap untuk segera terhindar dari pandemi Covid-19 ini. Tentu saja ini salah satu upaya untuk mempercepat pandemi, mengingat saat ini juga masih ditemukan setiap hari kasus positif.

"Vaksinasi adalah pelengkap mempercepat pademi, artinya tidak hanya mengandalkan vakinasi tapi prokes 3M dan 3T harus tetap dijalankan," ujarnya.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Kamis Malam Ini, Nino Serius Selidiki Pembunuh Roy hingga Datang ke Kantor Pengacara

Seperti diketahui, vaksinasi kedua bagi yang telah divaksin sebelumnya di Kota Bandung akan dilaksanakan Kamis 28 Januari 2021 serentak di 191 fasilitas kesehatan Kota Bandung. Semua yang telah divasinasi pada tahap I akan mendapatkan vaksinasi tahap II di tempat yang sama.

"Saya bersama pa Sekda dan juga pejabat lainnya tahap I mendapat vaksinasi di RSKIA Kopo. Nah untuk tahap II juga akan dilakukan di fasilitas kesehatan (fakes) yang sama," ujarnya.

Menurut Ahyani Raksanagara, semua yang divaksin sebelumnya mengulang di tempat yang sama
diharapkan hadirnya di tempat sesuai jadwal. "Secara informasi diingatkan kehadiran sudah dilakukan, secara logistik sudah tersedia, di fasilitas kesehatan. Mudah mudahan sehat," katanya.

Baca Juga: Ada Granat Diduga Masih Aktif Ditemukan di Gorong-gorong

Ahyani Raksanagara menyebutkan memang belum semua tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bandung divaksinasi, namun ditargetkan vakinasi untuk nakes Januari sampai April.

"Untuk Nakes dan pejabat publik yang sudah pada tahap pertama sebanyak 10.800 orang, sudah beres sampai akhir Februari. Nah untuk semuanya sampai April diharapkan semuanya yakni 23.000 nakes dan kini sudah mendapat etiket 17 ribu orang," ujarnya.

Ahyani juga meminta kepada nakes untuk proaktif jangan menunggu blas SMS karena pada praktenya tidak terlalu mulus, malah banyak yang tidak mendapatkan SMS. Maka dari itulah nakes harus prokatif kalau belum mendapat panggilan segera daftar ke fakes tempat bekerja dan diharapkan fakes juga untuk meresponnya dengan cepat.

Baca Juga: Forty Berikan Sumbangan Untuk Korban Bencana Longsor Sumedang

Dijelaskan Ahyani, kota bandung ada sekitar 191 fasilitas kesehatan, puskesmas bisa melakukan vaksinasi 50 orang perhari sedangkan rumah sakit bisa 100 sampai 200 orang perhari. Dari itulah diharapkan semua fakes benar benar optimal sehingga vaksinasi semakin cepat.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler