Respon keras warga Muslim, Palestina, dan Yahudi di New York tersebut, karena Eric Adams memposting di Twitter atas terjadinya unjuk rasa pro Palestina yang berlangsung hari Minggu lalu.
Dalam tweet yang diposting pada hari Minggu, ia menulis : “Sepanjang hari, saya telah memantau protes yang dimulai di Times Square dan bergerak melalui jalan-jalan hingga ke luar Kantor Konsulat Jenderal Israel di New York.”
“Pada saat orang-orang tak berdosa dibantai dan anak-anak diculik di Israel, sungguh menjijikkan bahwa kelompok ekstremis ini menunjukkan dukungan terhadap terorisme. Saya menolak ini. Kota New York menolak hal ini.
“Jangan gunakan jalan kami untuk menyebarkan kebencianmu.”
Saat tweet tersebut ditanyakan kepada Adams, dia tak berkomentar atas munculnya reaksi keras yang ditujukan kepada dirinya. Kantor Walikota New York hanya mengeluarkan komentar “Walikota menepati janjinya.”
Baca Juga: PENJABAT Gubernur Jabar Pastikan Pembangunan Kontruksi Tol Getaci Dimulai Awal Tahun 2024
Unjuk rasa hari Minggu di Manhattan dihadiri lebih dari 1.000 pengunjuk rasa yang mendukung Palestina, sehari setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang menewaskan sedikitnya 700 warga Palestina dan 900 warga Israel.
Ibrahim Mossallam adalah seorang aktivis dan mantan ketua dewan di Dewan Hubungan Amerika-Islam (Cair) - New York memaparkan bahwa pada hari Minggu, ikut demonstrasi di Manhattan bersama dua anaknya yang masih remaja.
Ketika unjuk rasa dimulai di Times Square, mereka datang terlambat dan mengejar akhir unjuk rasa hingga ke konsulat Israel.
Mossallam bersama kedua anaknya melakukan demonstrasi secara damai.