Network
DESKJABAR – Di sejumlah kalangan petinggi di Inggris dikenal dengan operasi rahasia dengan kode operasi London Bridge.
Operasi London Bridge adalah operasi rahasia yang dijalankan begitu ada kabar Ratu Elizabeth II wafat.
Operasi London Bridge ini sudah mulai dijalankan, ketika ada kabar Ratu Elizabeth II dikabarkan wafat pada Kamis, 8 September 2022 siang di Kastil Balmoral, Skotlandia.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Mangkat di Usia 96 Tahun, Inggris Berduka
Istana Buckingham mengumumkan kabar tentang wafatnya Ratu Elizabenth II pada Kamis sore.
Dalam pengumumannya, mereka mengatakan bahwa pemimpin Kerajaan Inggris yang berusia 96 tahun itu wafat dengan damai di Kastil Balmoral, Skotlandia.
"Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam damai di Balmoral, siang ini." Demikian pernyataan resmi dari Istana Buckingham, Kamis siang.
Kabar tersebut telah memicu dilaksanakannya Operasi London Bridge atau operasi Jembatan London.
Operasi London Bridge sudah direncanakan sejak tahun 1960-an, sebuah operasi rahasia jika Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Mengutip dari laman nzherald.com, Operasi London Bridge mencangkup segala sesuatu jika Ratu Elizabeth II meninggal dunia, mulai dari apa yang akan terjadi pada jenazahnya hingga bagaimana Selandia Baru dan Australia ikut teribat dalam pengurusannya.
The Guardian pernah menerbitkan secara terperinci pada 2017 tentang Operasi London Bridge. Merinci tentang apa yang akan terjadi dengan respon Inggris dan dunia jika Ratu Elizabeth II wafat.
Baca Juga: Hai Bro! Ini 3 Tempat Healing Hits Wisata Kekinian Instagramable di Bandung, Spot Foto Pas di Medsos
Adapun rincian operasi London Bridge adalah :
1.Penyebaran kabar
Hal pertama yang terjadi begitu Ratu Elizabeth II wafat adalah sekretaris pribadinya segera menghubungi Perdana Menteri Inggris, Liz Truss.
Berita kemudian akan diteruskan melalui jalur aman dengan kode London Bridge is Down atau Jembatan London Terputus.
Dunia akan mengetahui kabar kematian ratu melalui dua cara yakni
Kilasan berita melalui asosiasi pers.
Yang kedua, seorang petugas Buckingham akan keluar dengan berpakaian serba hitam yang membawa pengumuman wafatnya sang ratu, yang dibawa ke gerbang istana.
Leverton & Son adalah petugas kerajaan yang diserahi tugas menyiapkan dan menyimpan peti mati untuk keadaan darurat kerajaan.
Sementara itu parlemen, Baik majelis tinggi maupun majelis rendah, akan segera berkumpul dan segera bendera setengah tiang di seluruh wilayah Inggris dan Negara Persemakmuran.
Setiap anggota keluarga kerajaan yang sedang bepergian diharuskan segera pulang. Maka dari itulah, setiap perjalannnya, anggota keluarga kerajaan selalu dibekali asembel warna hitam.
2.Sebelum pemakaman
Tahap selanjutnya adalah sebelum pemakaman Ratu Ekizabeth II.
Dukes of Norfolk telah diberi tanggung jawab untuk mengurusi pemakaman kerajaan Inggris sejak 1672. Saat ini yang bertanggung jawab adalah Duke of Norfolk ke-18 yakni Eral Marshal.
Selama masa berkabung 10 hari, jenasah Ratu Elizabeth II akan disemayamkan di dalam peti mati di Westminster Abbey, untuk memberikan kesempatan kepada public guna memberikan penghormtan terakhir.
Kesempatan ini diberikan selama 23 jam setiap harinya. Selanjutnya pemakaman akan dilakukan secara kenegaraan yang dipimpin Uskup Agung Canterbury.
3.Hari Pemakaman
Saat hari pemakaman Ratu Elizabeth II maka pada hari itu akan dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional dan kegiatan bisnis, seperti bursa efek London akan tutup.
Pada hari pemakaman, akan diwarnai dengan bunyi Big Ben kemudian diikuti tembakan 41 meriam dari Hyde Park.
Begitu acara layanan dimulai, semua aktifitas transportasi di dekat situ seperti kereta bawah tanah, dan bus akan berhenti sesaat.
Setelah itu, jenasah Ratu Elizabeth II akan dibawa ke Kastil Windsor dan dimakamkan bersama 10 mantan Raja Inggris lainnya.
Itulah Operasi London Bridge yang akan dilaksanakan saat Ratu Elizabeth II dikabarkan wafat. ***
