DESKJABAR – Kegiatan Ramadan yang paling khas di Kota Tasikmalaya pada tahun 1970-an hingga 1980-an adalah ngabeubeurang, ngabuburit sebelum buka puasa dan acara Kuliah Subuh selepas ibadah sahur.
Kegiatan ngabeubeurang di Kota Tasikmalaya biasanya dilakukan anak-anak dari mulai pukul 10.00 Wib hingga masuk shalat Dzuhur.
Anak-anak dengan riangnya memainkan bedil lodong atau bermain permainan tradisional.
Menjelang shalat Dzuhur anak-anak ini selesai bermain, mereka segera mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat di surau atau di masjid.
Selepas shalat jamaah di Masjid mereka membuka Al Qur'an untuk tadarusan bersama.
Baca Juga: Gempa Pangandaran Kamis 8 September 202, Ini Ayat-ayat Al Qur'an Menjelaskan Guncangan Bumi
WargaTasikmalaya memiliki tradisi ngabuburit dengan datang ke halaman Masjid Agung Tasikmalaya atau melihat pementasan Qasidah di halaman Kabupaten (alun-alun).
Di halaman Kabupaten Tasikmalaya setelah jam 14.00 siang banyak sekali warga Tasikmalaya yang sengaja datang ke sana untuk menunggu waktu buka puasa (ngabuburit).
Banyak pedagang makanan dan mainan anak-anak hingga petasan banting di jual para pedagang yang membuat suasana Ramadan lebih bergema di kota agamis ini.