"Sudah pasti ada tujuh orang tewas dan sekitar 60 orang terluka," TASS mengutip Vladimir Leontyev, kepala administrasi militer-sipil Distrik Kakhovka di wilayah Kherson.
"Masih banyak orang di bawah reruntuhan. Yang terluka dibawa ke rumah sakit, tetapi banyak orang terhalang di apartemen dan rumah mereka," tambah Leontyev.
Dikutip dari straitstimes.com, menurut TASS, selain merusak bangunan, serangan itu juga menyebabkan ledakan di gudang pupuk di wilayah tersebut.
Pembangkit listrik tenaga air kota itu tidak rusak, kata RIA mengutip Kirill Stremousov, wakil kepala administrasi yang dikendalikan Rusia di Kherson.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Ukraina mengatakan pihaknya mengharapkan serangan baru oleh pasukan darat Rusia, menyusul penembakan yang meluas yang menewaskan lebih dari 30 orang.
Baca Juga: ASUS SUBANG MENGEJUTKAN, Mr X Tiba-tiba Muncul, Apakah Untuk Menciptakan Alibi Baru Terhadap Danu?
Sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam invasi darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, ribuan telah tewas, jutaan mengungsi dan seluruh petak beberapa kota Ukraina berubah menjadi gurun.
Kedua belah pihak telah menuduh satu sama lain menargetkan warga sipil meskipun kedua belah pihak menyangkal mereka melakukannya.