Menlu Rusia Mungkin Benar, Adolf Hitler Diduga Keturunan Yahudi dan Afrika

- 5 Mei 2022, 08:32 WIB
Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Adolf Hitler
Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Adolf Hitler /Kolase dari uusisuomi.fi dan britannica.com/

DESKJABAR - Pernyataan Menlu (Menteri Luar Negeri) Rusia Sergei Lavrov yang mengatakan bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki darah Yahudi, menggegerkan dunia.

Namun tentu pernyataan Menlu Sergei Lavrov bahwa Adolf Hitler memiliki darah Yahudi bukan tanpa alasan.

Sebuah Studi DNA yang dilakukan para peneliti Belgia, menyatakan memang Adolf Hitler mungkin memiliki nenek moyang Yahudi dan Afrika.

HISTORY (History.com), tanggal 29 Agustus 2018, menurunkan tulisan berjudul "Study Suggests Adolf Hitler Had Jewish and Afican Ancestors". Dalam tulisan itu diungkapkan tentang kemungkinan Adolf Hitler memiliki DNA Yahudi dan Afrika.

HISTORY menjelaskan, dalam beberapa dekade sejak kematian Adolf Hitler, asal usul nenek moyang pemimpin Nazi itu menjadi bahan perbincangan banyak kalangan.

Baca Juga: Menlu Rusia Sebut Adolf Hitler Berdarah Yahudi, Benarkah Hitler Sempat Menikahi Gadis Jawa Barat?

Banyak pihak mengatakan, ayah Adolf Hitler, Alois Hitler, lahir dari hasil hubungan di luar nikah ibunya, Maria Schickelgruber dengan Leopold Frankenberger, seorang pemuda Yahudi.

Leopold Frankenberger adalah anak majikan Maria Schickelgruber, tempat Maria bekerja di keluarga itu sebagai pembantu.

Maria Schickelgruber kemudian menikah dengan Johann Georg Hiedler (Hiedler dieja Hitler). Dan nama Hitler dipakai menjadi nama belakang oleh anak hasil hubungan gelapnya dengan Leopold Frankenberger tadi, yaitu Alois Hitler.

Namun ada pula yang mengatakan, ayah biologis Alois Hitler adalah juga kakek dari ibu Hitler, Klara Pözl, sehingga Adolf Hitler adalah anak hasil dari perkawinan sedarah.

Baca Juga: Tanggal 30 April, George Washington Jadi Presiden Pertama Amerika, Adolf Hitler Bunuh Diri di Bunker

Untuk mengungkap misteri asa-usul nenek moyang Fuhrer, jurnalis Belgia Jean-Paul Mulders melakukan kerja sama dengan Marc Vermeeren, sejarawan yang telah banyak menulis tentang Hitler dan leluhurnya.

Duo ini mengumpulkan sampel air liur dari 39 kerabat Adolf Hitler yang masih hidup. Air liur itu di antaranya diambil dari generasi keturunan Alois Hitler yang masih hidup.

Dia adalah Alexander Stuart-Houston, yang tinggal di Long Island, New York. Generasi lainnya dari Alois yang masih hidup, adalah Norbert H, yang tinggal di Austria.

Tes kemudian dilakukan untuk mengungkapkan haplogroup utama sampel, yang merupakan set kromosom yang digunakan ahli genetika untuk menentukan populasi tertentu.

Mulders kemudian melaporkan bahwa haplogroup paling dominan dari kerabat-kerabat Adolf Hitler adalah E1b1b. Haplopgroup ini jarang ada di Eropa Barat tetapi umum di antara orang Afrika Utara, khususnya suku Berber di Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI, Adolf Hitler Memulai Perang Dunia II dari Kawasan Sungai Rhine

Haplopgroup ini juga merupakan salah satu garis keturunan pendiri utama dari populasi Yahudi, yang hadir dalam 18 hingga 20 persen Yahudi Ashkenazi dan 8,6 hingga 30 persen Yahudi Sephardic.

Dengan kata lain, hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa silsilah keluarga Hitler mungkin berasal dari nenek moyang Yahudi dan Afrika.

Penemuan itu merupakan sebuah ironi yang tragis, tulis HISTORY. Sebab, rezim Nazi Hitler secara sistematis telah memusnahkan sekitar dua pertiga populasi Yahudi Eropa antara tahun 1933 dan 1945.

Kemudian, Hitler yang mengklaim bahwa ras Arya superior, juga menjadikan orang-orang keturunan Afrika sebagai musuh.

Padahal secara biologis Adolf Hitler memiliki pertalian persaudaraan dengan dua ras yang dibencinya itu.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: history.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x