RUSIA UKRAINA, Uni Eropa Rencanakan Larangan Minyak di Rusia, Juga Berikan Sanksi kepada Bank

- 4 Mei 2022, 17:59 WIB
Ilustrasi Uni Eropa Rencanakan Larangan Minyak di Rusia.
Ilustrasi Uni Eropa Rencanakan Larangan Minyak di Rusia. /Pixabay/jp26jp/

DESKJABAR – Kepala eksekutif Uni Eropa, pada Rabu (4 Mei), mengusulkan embargo minyak bertahap terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina.

Serta memberikan sanksi kepada bank top Rusia dan melarang penyiar Rusia dari gelombang udara Eropa, dalam upaya untuk memperdalam isolasi Moskow.

Rencana tersebut, jika disetujui oleh pemerintah UE, akan menandai titik balik bagi blok perdagangan terbesar di dunia, yang bergantung pada energi Rusia dan harus menemukan pasokan alternatif.

Baca Juga: Kuntilanak, Pocong dan Sundel Bolong Suka Tempat Ini, Inilah 5 Ciri Rumah yang Dihuni Makhluk Halus

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, dr SUMY HASTRY: Tinggal Tunggu Waktu, NAMA TERSANGKA SIAP RILIS

Tapi invasi Rusia ke Ukraina melalui darat, laut, dan udara pada 24 Februari, sebagai kabar baru.

Serangan Rusia di Ukraina timur dan gambaran mengerikan pembantaian di kota-kota Ukraina telah mengatasi keengganan untuk memberikan sanksi terberat sejauh ini.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, "Hari ini, kami akan mengusulkan untuk melarang semua minyak Rusia dari Eropa," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen kepada Parlemen Eropa di Strasbourg.

"Ini akan menjadi larangan impor lengkap di seluruh Rusia," katanya disambut tepuk tangan di ruangan itu.

Langkah-langkah Komisi termasuk menghentikan pasokan minyak mentah Rusia secara bertahap dalam waktu enam bulan dan produk olahan pada akhir 2022, kata von der Leyen.

Dia berjanji untuk meminimalkan dampak pada ekonomi Eropa.

Harga minyak mentah Brent naik 2 persen menjadi US$107,11 sekitar pukul 09.00 CET (pukul 03 sore waktu Singapura), naik 37,5 persen sejak awal tahun.

"Kami mengatasi ketergantungan kami pada minyak Rusia. Dan mari kita perjelas, itu tidak akan mudah karena beberapa negara anggota sangat bergantung pada minyak Rusia, tetapi kita harus melakukannya," katanya.

"(Presiden Rusia Vladimir) Putin harus membayar harga, harga tinggi, untuk agresi brutalnya," tambahnya.

Bank Rusia juga terkena sanksi

Selain minyak, putaran sanksi terbaru akan menghantam Sberbank, pemberi pinjaman utama Rusia, serta tiga bank lain, dan bertambah ke beberapa bank yang telah dikeluarkan dari sistem pesan SWIFT.

"Kami de-SWIFT Sberbank, sejauh ini bank terbesar di Rusia, dan dua bank besar lainnya.

Dengan itu, kami menyerang bank-bank, yang secara sistemik sangat penting bagi sistem keuangan Rusia, dan kemampuan Putin untuk menghancurkan," kata von der Leyen.

"Ini akan memperkuat isolasi lengkap sektor keuangan Rusia dari sistem global," katanya.

Von der Leyen mengatakan, lebih banyak pejabat tinggi militer Rusia akan menghadapi pembekuan aset Uni Eropa dan larangan bepergian, tanpa menyebutkan namanya.

"Anda tidak akan lolos dengan ini," katanya, merujuk pada Kremlin.

Usulan oleh Komisi sekarang harus minta juga ke 27 negara anggota untuk persetujuan.

Hungaria dan Slovakia akan dapat terus membeli minyak mentah Rusia hingga akhir 2023 berdasarkan kontrak yang ada, kata sumber UE kepada Reuters pada hari Rabu.

Hal itu diuntungkan dari pengecualian embargo minyak yang diusulkan oleh Komisi Eropa.

Dalam upaya untuk meyakinkan negara-negara, yang enggan untuk tidak memveto proposal tersebut, Brussels telah mengusulkan jangka waktu yang lebih lama untuk menerapkan embargo untuk Hungaria dan Slovakia, kata sumber itu.

Simone Tagliapietra dari think tank Bruegel mengatakan embargo bertahap UE terhadap minyak Rusia adalah "taruhan berisiko".

"Dalam jangka pendek itu mungkin membuat pendapatan Rusia tinggi sementara menyiratkan konsekuensi negatif bagi UE dan ekonomi global dalam hal harga yang lebih tinggi," katanya.

"Belum lagi membicarakan risiko pembalasan atas pasokan gas alam".***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x