Rusia Ukraina, Biden Kunjungi Pabrik Rudal Anti-Tank AS, dan Mengajukan Miliaran Dolar Untuk Ukraina

- 4 Mei 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Rusia Ukraina, Biden kunjungi pabrik rudal anti-tank AS untuk menghadapi Ukraina.
Ilustrasi Rusia Ukraina, Biden kunjungi pabrik rudal anti-tank AS untuk menghadapi Ukraina. /Pixabay/OpenClipart-Vectors/

DESKJABAR – Rusia Ukraina masih terus menjadi sorotan dunia karena pertikaian kedua negara itu.

Ukraina secara resmi tutup 4 pelabuhan yang direbut Rusia, Senin 2 Mei 2022, yaitu pelabuhan Laut Azov di Mariupol, Berdiansk, dan Skadovsk, serta pelabuhan Laut Hitam di Kherson.

Kini Amerika siap-siap pada Rusia vs Ukraina untuk memberikan pasokan senjata dan bantuan kemanusiaan yang mencapai triliunan rupiah.

Ada kemungkinan perang Rusia Ukraina tak akan dihentikan oleh Kremlin dengan alasan apa pun.

Baca Juga: KASUS PEMBUNUHAN SUBANG, Banpol Rekayasa Danu, Kuasa Hukum Siapkan Tindakan Mengejutkan

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, berdiri di depan tumpukan rudal Javelin di sebuah pabrik Alabama, Presiden Joe Biden mengatakan kepada para pekerja yang merakit senjata itu.

Rudal-rudal itu telah mendatangkan malapetaka pada tank-tank Rusia di Ukraina, menurut Joe Biden, itu adalah bagian dari pertempuran bersejarah untuk demokrasi.

"Senjata-senjata ini disentuh oleh tangan-tangan Anda, dan berada di tangan pahlawan Ukraina, dan membuat perbedaan yang signifikan," kata Biden di fasilitas Lockheed Martin di Troy, Alabama.

Pabrik itu telah memproduksi lebih dari 50.000 roket penghancur tank di dua dekade terakhir.

Baca Juga: Kasus Subang Terungkap, Ahli Forensik dr Hastry Angkat Bicara, Jumlah PELAKU DI TANGAN PENYIDIK, Masih Muda

Biden mengatakan kepada para pekerja, mereka harus "bangga" atas peran mereka dalam memberikan dorongan besar kepada AS dan sekutu Barat, untuk mempersenjatai Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.

Dengan bantuan Barat, pasukan Ukraina boleh dikata "membodohi militer Rusia dalam banyak hal," katanya.

Biden meminta, Kongres untuk segera meloloskan permintaannya untuk paket bantuan baru yang sangat besar senilai US$33 miliar (S$46 miliar).

Baca Juga: WASPADA! 3 Anak Indonesia Meninggal Diduga Terpapar Hepatitis Akut Misterius, Kenali Ciri dan Gejala Penyakit

Jumlah itu sebagian besar untuk persenjataan dan sebagian dana hanya untuk mengisi kembali persediaan militer AS sendiri.

"Pertarungan ini tidak akan murah, tetapi menyerah pada agresi akan lebih mahal," kata Biden.

Peran untuk demokrasi

Sejauh ini, Amerika Serikat telah mengirimkan 5.500 unit ke Ukraina, bagian dari bantuan militer senilai lebih dari US$3 miliar sejak dimulainya perang pada Februari.

Biden membandingkan sekitar 300 staf dengan perang melawan Jepang dan Nazi.

Para pekerja di belakang mesin industri militer telah membantu mengubah gelombang Perang Dunia II, dengan mengeluarkan senjata Amerika untuk melawan Jepang dan Nazi.

"Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat dikenal sebagai 'gudang demokrasi'," kata Biden.

"Kalian melakukannya. Kalian benar-benar melakukannya, kalian membuat perbedaan besar bagi anak-anak yang malang, yang berada di bawah tekanan dan daya tembak yang sangat besar dari Rusia," katanya.

"Kami membangun senjata dan peralatan yang membantu mempertahankan kedaulatan dan kebebasan di Eropa bertahun-tahun yang lalu. Itu terjadi lagi hari ini", tegas Biden.

Biden mengatakan, perjuangan oleh Ukraina yang demokratis melawan Rusia, yang dipimpin Presiden Vladimir Putin adalah sebuah front dalam konteks yang lebih luas, antara demokrasi dan otokrasi di seluruh dunia, terutama mengenai China.

"Anda memungkinkan rakyat Ukraina untuk membela diri tanpa kita harus mengambil risiko masuk ke dalam perang dunia ketiga dengan mengirimkan tentara Amerika," tukas Biden.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah