Kemarin, 1 Maret 2022, lanjut Irina adalah hari yang mengerikan bagi mereka.
"Penembakan semakin intensif dan kami mendengar suara tembakan. Kami meminta semua orang, agar menolong dan membiarkan kami meninggalkan kota dan membawa anak-anak ke tempat yang aman," ungkapnya.
Baca Juga: Setan Dibelenggu Di Bulan Ramadhan, Begini Kata Ustadz Abdul Somad
Perang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik anak - anak, dengan konsekuensi yang berpotensi trauma seumur hidup.
"Itulah sebabnya anak-anak harus dilindungi dari bahaya selama situasi konflik dan tidak pernah menjadi sasaran," tulis laman who.int.
Sejak dimulainya serangan militer di Ukraina, WHO telah menyerukan untuk melindungi hak atas kesehatan dengan cara apa pun.
Kekerasan yang meningkat ini, mengakibatkan kematian dan cedera warga sipil dan telah memakan korban kesehatan mental yang tinggi, termasuk bagi anak-anak. Hal itu tidak dapat diterima.
Perlindungan warga sipil harus menjadi prioritas nomor satu dan kewajiban di bawah hukum humaniter dan hak asasi manusia internasional.***