Padahal di panti Ukraina tersebut, sedianya merupakan rumah aman dan nyaman untuk para anak yang terpisah dari orangtua mereka.
Irina, seorang psikolog anak yang bekerja di panti asuhan di Kherson, Ukraina selatan menyebutkan, sebetulnya rumah itu adalah tempat perlindungan bagi anak - anak yang orangtuanya berada dalam situasi kehidupan yang sulit.
Baca Juga: PERSIB TERKINI, Misi Balas Dendam Diusung Beckham Putra Saat Persib Bentrok dengan Arema
Para orang tua itu tidak mampu berperan dan bertanggung jawab sebagai orangtua.
Anak -anak itu ada yang telah ditinggalkan orangtuanya. Atau terpaksa terpisah dari orangtuanya karena hak orang tuanya dirampas karena alasan hukum.
“Saat ini kami memiliki 58 anak dalam pengasuhan kami, mulai dari bayi kecil berusia beberapa bulan hingga usia 4 tahun,” kata Irina.
“Kami juga memiliki kelompok anak-anak cacat. Peran saya biasanya adalah membantu mengembangkan kemampuan bicara, perhatian, dan ingatan anak - anak," lanjutnya.
Namun, akhir-akhir ini ia dan semua rekan kerjanya melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu memberi makan, membersihkan, dan melindungi anak - anak.
“Ketika penembakan dimulai, kami membawa anak-anak ke ruang bawah tanah, tetapi di bawah sana sangat mengerikan,” kata Irina.
“Kami telah membawa mereka ke salah satu gereja, kini mereka di sana.”