KONFLIK RUSIA UKRAINA, 351 Warga Sipil Tewas, 707 Luka Luka Akibat Senjata Peledak Tentara Rusia

- 5 Maret 2022, 23:02 WIB
Semua Mobil rusak berat dan gedung hancur akibat rudal Rusia ke Ukraina. 351 Warga Sipil Tewas.
Semua Mobil rusak berat dan gedung hancur akibat rudal Rusia ke Ukraina. 351 Warga Sipil Tewas. /Reuters/

DESKJABAR – Konflik Rusia Ukraina yang telah berlangsung 9 hari telah berkaibat fatal dengan menelan korban di pihak warga sipil Ukraina yang hingga mencapai ratusan.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) melaporkan hingga Sabtu, 5 Maret 2022, korban warga sipil akibat konflik Rusia Ukraina mencapai 351 tewas.

Selain 351 warga sipil tewas, OHCHR melaporkan selain jumlah warga sipil tewas, jumlah korban sipil yang mengalami luka luka mencapai 707 orang.

Baca Juga: PERANG RUSIA vs UKRAINA, Ukraina Buka Pendaftaran Pejuang Asing untuk Ikut Bertempur, Ribuan Sudah Daftar

Mengutip dari laman Reuters, misi pemantau PBB melaporkan jumlah korban warga sipil bisa jauh lebih tinggi lagi.

OHCHR menambahkan, sebagian besar korban sipil disebabkan oleh senjata peledak dengan area dampak yang luas.

Korban tersebut, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, dan dari serangan rudal dan udara.

"OHCHR percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah yang dikuasai Pemerintah dan terutama dalam beberapa hari terakhir, karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana permusuhan intensif telah terjadi tertunda dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi," kata laporan OHCHR.

Misi itu mengatakan, ratusan korban sipil yang diduga di kota Volnovakha, di mana upaya sedang dilakukan untuk membuka koridor evakuasi yang aman melalui pengepungan pasukan Rusia.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Inilah 3 Petunjuk yang Diperlihatkan Sosok Almarhumah Ibu Tuti, Sudah Dilaporkan ke Polisi

1,4 Juta Warga Melarikan Diri

Sementara itu mengutio dari laman thenationnews.com, laporan UNHCR mengatakan bahwa sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 hingga Jumat 4 Maret 2022, 14 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke luar negeri.

Mereka melarikan diri untuk menghindari perang Rusia yang mengepung sejumlah kota di Ukraina, di antaranya lari ke negara-negara perbatasan seperti Rumania, Polandia.

Dari sekitar 1,4 juta warga Ukraina yang melarikan dari invsi Rusia tersebut, sekitar separuhnya melarikan diri ke Polandia.

Organisasi PBB yang mengurus masalah pengungsi yakni UNHCR melaporkan, hingga Jumat 4 Maret 2022, jumlah warga Ukraina yang melarikan diri dari perang sekitar Rp 1,4 juta warga, atau tepatnya sebanyak 1.369.000 warga.

UNHCR melaporkan, dari update jumlah warga Ukraina yang melarikan diri pada hari Jumat 4 Maret 2022 saja, jumlah pengungsi mencapai lebih dari 170.000 warga.

Baca Juga: PERANG RUSIA vs UKRAINA, 1,4 Juta Warga Melarikan Diri ke Luar Negeri, Separuhnya ke Polandia

Pada satu hari itu, jumlah warga Ukraina yang melintasi perbatasan sebanyak 170.000 warga, dan menurut UNHCR, merupakan pergerakan pengungsi tercepat di abad ini.

Menurut laporan UNHCR, dari total 1.369.000 pengungsi yang tercatat pada tengah hari Waktu Eropa Tengah pada hari Sabtu, 5 Maret 2022 lebih dari setengahnya, sekitar 756.000 , telah menyeberang ke Polandia.

Sementara itu, lebih dari 100.000 telah tiba di masing-masing Hongaria, Moldova dan Slovakia. Sementara yang lain telah mencapai Rumania dan jumlah yang lebih kecil pergi ke Rusia atau Belarus.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Reuters thenationalnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah