Tak lama kemudian, tutur Taufa, rumahnya diterjang gelombang air secara tiba-tiba. "Kami langsung tahu itu tsunami. Air masuk ke dalam rumah kami," ucapnya.
Taufa menurutka, dirinya jua masih sempat menyaksikan dinding rumah salah satu tetangganya roboh akibat terjangan tsunami.
"Teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi," ujar Taufa.
Baca Juga: Video VIRAL, DETIK-DETIK Longsor Di Ciherang, Sumedang Selatan Terekam Warga Sekitar Lokasi
Laporan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Amerika Serikat (AS), seperti dilansir DW, menyebut kenaikan gelombang setinggi 83 sentimeter terpantau di ibu kota Nuku'alofa yang berjarak hanya 65 kilometer di sebelah utara gunung api tersebut.
Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan gelombang air laut menghantam rumah-rumah. Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat tsunami ini.
Warga Nuku'alofa, Tevita Sailosi, menuturkan dirinya harus menggendong sang nenek yang sudah lanjut usia ke atap rumah mereka saat tsunami menerjang.
"Jujur kami masih shock, pertama kami mendengar suara ledakan, dan kemudian air masuk ke dalam rumah kami," tuturnya.
Keluarga Sailosi berhasil selamat, namun mereka mengkhawatirkan situasinya saat malam hari.***